Kabupaten Solok

Empat Dapur MBG Mulai Beroperasi di Kabupaten Solok, Pemkab Usul Ada Tambahan

Pemerintah Kabupaten Solok, Sumatera Barat terus mengoptimalkan pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG)

Penulis: Ghaffar Ramdi | Editor: Rahmadi
TribunPadang.com/Arif Ramanda Kurnia
MBG DI SOLOK - Ilustrasi makan bergizi gratis. Pemerintah Kabupaten Solok, Sumatera Barat terus mengoptimalkan pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) sebagai salah satu upaya percepatan penurunan stunting di daerah. 

TRIBUNPADANG.COM, SOLOK – Pemerintah Kabupaten Solok, Sumatera Barat terus mengoptimalkan pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) sebagai salah satu upaya percepatan penurunan stunting di daerah.

Program ini digerakkan oleh Sarjana Penggerak Pembangunan Indonesia (SPPI) yang ditunjuk sebagai Kepala Dapur atau Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG).

Sekretaris Daerah Kabupaten Solok, Medison mengatakan bahwa hingga saat ini sudah ada empat SPPG yang beroperasi di Kabupaten Solok.

"Pertama, Yayasan Keluarga Bangkit Berkarya Maju Bersama di Arosuka dengan sasaran sekitar 3.295 jiwa dan telah berjalan sejak awal tahun ajaran baru 2025/2026 pada 14 Juli lalu. Kedua, Yayasan Perubahan Perbaikan Anak Bangsa di Singkarak yang menjangkau 3.000 penerima manfaat sejak 4 Agustus 2025," katanya, Senin (8/9/2025).

Selanjutnya, kata Medison adalah Yayasan Harapan Budiawan Bersaudara di Guguak Sarai dengan total sasaran sebanyak 2.346 siswa penerima manfaat dan mulai beroperasi pada 26 Agustus 2025. 

Baca juga: Polisi Kejar Sopir dan Kernet Bus Pariwisata ALS yang Kabur Usai Laka di Exit Tol Padang-Sicincin

"Keempat, Yayasan Kartika Purna Yudha di Selayo dengan jumlah penerima 2.463 jiwa yang telah dilaksanakan sejak 25 Agustus 2025," ujarnya.

Menurut Medison, kehadiran empat SPPG ini diharapkan mampu memeratakan manfaat program MBG di berbagai kecamatan.

Namun, ia menekankan perlunya pengusulan tambahan dapur MBG di wilayah tengah Kabupaten Solok agar pemerataan bisa lebih optimal.

“Pengusulan untuk daerah di wilayah tengah sangat penting, agar intervensi gizi lewat MBG juga bisa dirasakan secara merata. Termasuk daerah terpencil seperti Kecamatan Tigo Lurah yang harus kita perhatikan,” jelasnya.

Medison menambahkan, Pemkab Solok berkomitmen untuk memperluas jangkauan program MBG.

"Sehingga setiap anak dan masyarakat penerima manfaat bisa merasakan dampak nyata dari program nasional ini," pungkasnya.(*)

Sumber: Tribun Padang
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved