Populer Sumbar
3 BERITA POPULER SUMBAR: Jalur Gunung Kerinci via Solsel Dibuka dan Viral Kantor Wali Nagari Disegel
Simak berita populer Sumbar yang tayang di TribunPadang.com, sepanjang waktu 24 jam terakhir mulai Jumat (21/8/2025) hingga Sabtu pagi ini.
Penulis: Emil Mahmud | Editor: Emil Mahmud
Penyakit ini dapat ditularkan dari hewan ke manusia (zoonosis) terutama melalui gigitan, cakaran, atau ketika air liur hewan yang terinfeksi mengenai luka, mata, atau mulut.
Korban Kehilangan Telunjuk
Salah satu korban amukan anjing liar harus kehilangan jari telunjuknya di Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat (Sumbar), pada Kamis (21/8/2025).
Hal itu disampaikan oleh Kapolsek 2X11 Kayu Tanam, Iptu Deni Kurniawan.
Diketahui adanya kejadian amukan anjing liar dengan korbannya berjumlah 11 orang di Nagari Anduriang, Kecamatan 2X11 Kayu Tanam, Kabupaten Padang Pariaman.
Nagari Anduriang Padang Pariaman berjarak sekitar 47 kilometer dari pusat Kota Padang dengan waktu tempuh sekitar 1 jam 10 menit.
Iptu Deni Kurniawan mengatakan terdapat satu korban satu korban bernama Jafri Jon (52), harus kehilangan telunjuk kirinya akibat amukan anjing liar ini.
Ia mengatakan, amukan anjing liar ini berlangsung mulai dari Rabu (20/8/2025) malam hingga Kamis (21/8/2025).
Awal mula amukan anjing liar ini, menggigit seorang remaja Willi (18) di korong Asam Pulau.
Baca juga: Polsek 2x11 Kayu Tanam Siaga Anjing Liar Usai 11 Warga Jadi Korban di Padang Pariaman

Korban dilarikan oleh keluarga untuk mendapatkan penanganan medis lebih lanjut ke rumah sakit.
“Setelah korban pertama, anjing liar ini terus menggila dengan menggigit tujuh korban lainnya sampai malam hari Rabu,” ujarnya.
Dari tujuh korban itu di antaranya mulai dari usia 6 tahun hingga 60 tahun, dengan ragam lokasi gigitan.
Di antara delapan korban pertama, satu korban bernama Jafri Jon harus kehilangan telunjuk kirinya akibat amukan anjing liar ini.
Setelah amukan hari pertama anjing liar tersebut kembali menggila Kamis, dengan bertambahnya korban sebanyak tiga orang.
“Seluruh korban ini sudah dilarikan ke rumah sakit dan puskesmas untuk mendapat pengobatan,” ujarnya.
Sedangkan anjing liar berwarna kuning tersebut, akhirnya berhasil dilumpuhkan oleh masyarakat. (TribunPadang.com/Panji Rahmat)
3. Bupati Pasaman Barat Tanggapi Terkait Viralnya Aksi Penyegelan Kantor Wali Nagari Ranah Pasisie
Bupati Pasaman Barat, Yulianto, menanggapi terkait viralnya video penyegelan Kantor Wali Nagari Ranah Pasisie, Kecamatan Sasak Ranah Pasisie, Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat, yang dilakukan masyarakat pada Kamis (21/8/2025) kemarin.
"Ya, kita melakukan mutasi itu untuk penyegaran di tubuh ASN (Aparatur Sipil Negara), tidak ada hal-hal lain di sana," kata Yulianto, ketika dihubungi TribunPadang.com pada Jumat (22/8/2025) pagi.
Terkait hal itu kata Yulianto, pihaknya akan mempelajari terlebih dahulu.
Yulianto menambahkan, bahwa pihaknya saat ini tengah mengupayakan percepatan pelaksanaan Pilwana (Pemilihan Wali Nagari) agar nagari punya wali nagari yang definitif.
"Karena tahun ini kita defisit anggaran, maka akan kita upayakan tahun 2026 mendatang untuk dilaksanakannya Pilwana di 87 nagari lagi," ungkapnya.
Baca juga: Kantor Wali Nagari Ranah Pasisie Pasaman Barat Dibuka Lagi, Pj Wali Nagari Belum Masuk

Bupati Yulianto juga mengimbau kepada masyarakat agar tidak terprovokasi dan mengedepankan upaya musyawarah dan mufakat.
"Kalau masyarakat nanti terus melakukan kegiatan penyegelan, tentu aktivitas pelayanan masyarakat akan terganggu, yang dirugikan masyarakat kita juga. Untuk itu, mari selesaikan ini dengan cara kekeluargaan," imbuhnya.
Sementara itu, Pj Wali Nagari Ranah Pasisie, Dendi Hardiman, saat dihubungi menyampaikan bahwa dirinya sebagai ASN tentu melaksanakan perintah pimpinan.
Dimana yang sebelumnya ia menjabat sebagai Pj Wali Nagari Sasak, kini ia dimutasi sebagai Pj Wali Nagari Ranah Pasisie di Kecamatan Sasak Ranah Pasisie.
"Kami dimutasi pada Kamis (21/8/2025) sore kemarin. Hal itu biasa terhadap kami ASN, dan sebagai ASN tentu kami harus siap akan hal itu," ujarnya.
Terkait dengan aksi penyegelan kantor wali nagari tersebut, ia menyebut bahwa ada pihak-pihak yang sengaja menunggangi sehingga membuat masyarakat terpancing dan melakukan aksi tersebut.
"Saya menduga ada pihak yang menunggangi dengan menyebar isu yang tidak benar. Oleh karena itu, perlu saya tegaskan bahwa saya ditugaskan sebagai Pj Wali Nagari hanya untuk membantu pelayanan di Pemerintahan Nagari berjalan dengan baik, tidak lebih dari itu," tegasnya.
Ia menyebut sebagai Pj Wali Nagari, tentu dirinya juga punya tanggung jawab sosial menjaga keharmonisan di antara para tokoh adat, pemuda dan masyarakat.
"Tidak mungkin juga saya mengambil keputusan tanpa berkoordinasi dengan unsur-unsur yang ada di nagari, itu mustahil. Makanya sebagai Pj Wali Nagari harus selalu berkoordinasi dengan Bamus dan Camat serta masyarakat dalam mengambil suatu kebijakan," ungkapnya.
Terakhir, ia menyampaikan akan melakukan langkah-langkah persuasif dengan masyarakat dan tokoh setempat terkait insiden tersebut, agar persoalan ini segera selesai dan pelayanan masyarakat kembali normal.
"Mudah-mudahan persoalan ini dapat segera diselesaikan dengan kepala dingin dan musyawarah mufakat agar pelayanan kepada masyarakat tidak terganggu," pungkasnya. (TribunPadang.com/Ahmad Romi)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.