Populer Padang

BERITA POPULER PADANG: Jelang Tradisi Serak Gulo hingga Kebakaran Toko Grosir di Simpang Haru

Ada tiga artikel berita menarik yang disajikan dalam rangkuman berita populer Padang setelah tayang 24 jam terakhir hingga Sabtu (15/11/2025)

Penulis: Emil Mahmud | Editor: Emil Mahmud
TribunPadang.com/Panji Rahmat
TRADISI SERAK GULO- Seorang warga keturunan india Faradillah Yunus (47), sedang membungkus gula pasir di Pasa Batipuah, Pasa Gadang, Padang Selatan, Kota Padang, Jumat (14/11/2025). Gula ini berasal dari hasil penyisihan rezeki warga yang dipercayakan padanya untuk dibagikan saat hari puncak tradisi serak gulo pekan depan.  
Ringkasan Berita:* Tradisi Serak Gulo merupakan tradisi keluarga muslim dari etnis India yang ada di Kota Padang, Sumatera Bara digelar di Masjid Muhammadan Kota Padang, pada Sabtu (22/11/2025) mendatang.
 
* Petugas Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Padang mengevakuasi seekor ular jenis kobra dari dalam ruangan sekolah, Jumat (14/11/2025) dini hari.
 
* Kebakaran melanda sebuah toko grosir dan eceran di kawasan Simpang Haru, Kecamatan Padang Timur, Kota Padang, Sumbar, Kamis (13/11/2025) malam.

TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Ada tiga artikel berita menarik yang disajikan dalam rangkuman berita populer Padang setelah tayang 24 jam terakhir hingga Sabtu (15/11/2025) di TribunPadang.com.

Pertama, berita tentang Tradisi Serak Gulo merupakan tradisi keluarga muslim dari etnis India yang ada di Kota Padang, Sumatera Barat. Kegiatan itu bakal digelar di Masjid Muhammadan Pasar Batipuh, Kelurahan Pasar Gadang, Padang Selatan, Kota Padang, pada Sabtu (22/11/2025.

Kedua, Petugas Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Padang kembali mengevakuasi seekor ular jenis kobra dari dalam ruangan sekolah, Jumat (14/11/2025) dini hari.

Ketiga, Kebakaran melanda sebuah toko grosir dan eceran di kawasan Simpang Haru, Kecamatan Padang Timur, Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar), pada Kamis (13/11/2025) malam.

Baca juga: Damkar Padang Evakuasi Ular Kobra yang Masuk ke Ruangan Sekolah di Koto Tangah

Berikut simak rangkuman artikel berita selengkapnya:

1. Persiapan Warga Keturunan India Jelang Tradisi 'Serak Gulo' yang Melibatkan Etnis Lainnya

TRIBUNPADANG.COM, PADANG – Sejak pagi Fardillah Yunus (47) dan kakaknya Nurjahan Yunus (56) sudah sibuk mengisi dan mengikat gula pasir dalam kain perca warna-warni yang sudah mereka jahit sejak pekan lalu, Jumat, (14/11/2025).

Kegiatan ini sudah mereka lakukan sejak awal pekan ini, setelah mengumpulkan niatan para keluarga yang menyisihkan sedikit rezekinya untuk terlibat dalam tradisi "Serak Gulo" (berbagi gula pasir) pekan depan.

Tradisi Serak Gulo merupakan tradisi keluarga muslim dari etnis India yang ada di Kota Padang, Sumatera Barat.

Kegiatan itu bakal digelar di Masjid Muhammadan Pasar Batipuh, Kelurahan Pasar Gadang, Padang Selatan, Kota Padang, pada Sabtu (22/11/2025.

Sembari menuangkan gula dari karung goni yang sisa seperempat bagian, Faradillah menerangkan bahwa gula yang sedang ia bungkus, merupakan pesanan dari keluarganya, keturunan India yang sudah menyebar hampir di seluruh Indonesia.

“Kalau ini titipan dari saudara yang ada di Kota Padang, Solok, Tambilahan, Pekanbaru, Sungai Penuh. Ini jumlahnya masih sedikit, biasanya saudara dari Aceh, Medan Bandung, Surabaya dan lainnya juga ikut," ujar Faradillah, kepada TribunPadang.com, sambil membungkus gula.

Namun, titipan gula pasir dari saudara lainnya tersebut belum ada konfirmasi lanjunya. "Makanya yang ada dulu saya bungkus,” ujarnya.

Proses pembungkusan ini ia lakukan setiap hari saat sedang senggang, sambil menjalani rutinitas sehari-hari.

Pembungkusan ini berlangsung dengan memasukkan gula ke dalam kain perca warna-warni yang sudah disiapkannya dengan ukuran yang tidak merata.

“Beratnya sekitar 1 ons sampai 2 ons saja. Soalnya dulu besar-besar tapi malah bikin sakit masyarakat yang terkena, karena tidak siap menangkap. Makanya disesuaikan untuk kenyamanan dan keamanan juga,” tuturnya.

Meski sudah sisa sepekan jelang kegiatan puncak Serak Gulo, Faradillah baru menerima permintaan saudaranya sekitar 200 kilo gula, berbeda dari tahun sebelumnya yang bisa mencapai 400 kilo.

Ia menaksir, jumlah yang ada saat ini biasanya akan bertambah menjelang hari pelaksanaan tradisi Serak Gulo, tapi melihat rentang waktu yang ada ia memperkirakan tambahannya hanya 200 kilo lagi, total 400 kilo nantinya gula yang akan keluar dari rumahnya saat hari puncak.

Selain keluarga keturunan India, sumbangan gula untuk tradisi ini sejatinya beberapa tahun terakhir sudah ikuti oleh masyarakat etnis lain, seperti Minangkabau dan Tionghoa yang sudah bertahun-tahun berbaur dalam kehidupan sehari-hari masyarakat di Kawasan Padang Selatan.

Bahkan sumbangan gula ini tidak hanya muncul dari orang tua, remaja bahkan anak-anak juga ikut menyisihkan rezeki mereka untuk tradisi ini, meski jumlahnya tidak besar.

Baca juga: Heru Temukan Banyak Bibit Bunga Bangkai di Agam Setelah Lacak Temuan Warga saat Berkebun

“Kadang ada juga anak sekolah singgah, bilang kalau mau ikut serta dengan niatan lebih dimudahkan mendapat ilmu. Mereka bisanya menyisihkan uang belanja hariannya, besarannya seperempat kilo gula. Kalau anak-anak itu saya suruh aja bungkus sendiri, sekalian proses regenerasi juga,” ujarnya.

Total sumbangan dari keluarga keturunan India dan masyarakat etnis lainnya itu, pada hari puncak jumlahnya bisa mencapai ton-tonan untuk dibagikan pada masyarakat yang hadir.

Proses pembungkusan yang dilakukannya ini, menurut faradillah merupakan hal yang lazim, meski dominan pengerjaan ini dilakukan oleh laki-laki.

“Soalnya ada syaratnya juga untuk yang membungkus ini, pertama harus bersih dan suci. Jadi kalau sedang halangan (menstruasi), perempuan biasanya tidak akan melakukan pembungkusan ini,” ujarnya.

Proses pembungkusan ini menurut Faradillah akan berlangsung hingga hari puncak, jelang karung-karung gula diangkat ke atas atap masjid untuk dibagikan.

Proses ini dalam beberapa tahun terakhir menurutnya akan menghadirkan ribuan hingga masyarakat dan wisatawan.

“Kalau dulu cuma warga sini saja, tapi beberapa tahun terakhir tradisi ini sudah jadi agenda pariwisata, pengunjungnya lebih banyak,” ujarnya.(TribunPadang.com/Panji Rahmat) 

Baca juga: Jual Chip Judi Online Higgs Island Rp 57 Ribu, Pria di Mentawai Ditangkap Polisi

2. Damkar Padang Evakuasi Ular Kobra yang Masuk ke Ruangan Sekolah di Koto Tangah

TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Petugas Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Padang kembali mengevakuasi seekor ular jenis kobra dari dalam ruangan sekolah, Jumat (14/11/2025) dini hari.

Seekor ular kobra dilaporkan masuk ke dalam salah satu ruang kelas di Sekolah Menengah Atas (SMA) yang berlokasi di Kelurahan Batipuh Panjang, Kecamatan Koto Tangah, Kota Padang.

Diketahui bahwa petugas Damkar tidak hanya menerima laporan terkait kejadian kebakaran.

Namun, juga melakukan aksi penyelamatan hewan berbahaya, dan kondisi darurat lainnya.

Kepala Bidang Operasi dan Sarana Prasarana Damkar Kota Padang, Rinaldi, mengatakan laporan masuk pada pukul 01.22 WIB dari seorang pelajar.

"Saksi seorang pelajar melihat seekor ular masuk ke dalam ruangan kelas," kata Rinaldi.

Menyadari potensi bahaya, ia segera menghubungi Damkar Kota Padang untuk meminta bantuan.

Baca juga: Harga Pangan Solok Selatan Bergerak Pekan Kedua November 2025: Beras dan Minyak Goreng Kompak Naik

Unit penyelamatan berangkat tiga menit setelah laporan diterima dan tiba di lokasi pada pukul 01.29 WIB.

Dengan jarak tempuh sekitar 2,5 kilometer, proses penanganan berlangsung cepat dan selesai pada pukul 01.36 WIB.

Saat proses evakuasi petugas menggunakan tongkat penjepit, dan ular langsung dimasukkan ke dalam karung.

"Dalam operasi ini, satu unit armada dengan enam personel dari Pos 3 Koto Tangah dikerahkan," ujarnya.

Petugas berhasil mengevakuasi ular jenis kobra tersebut dengan aman tanpa menimbulkan kerusakan maupun korban.

Sebelumnya diberitakan, petugas Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Padang kembali melakukan tindakan penyelamatan hewan pada Kamis (14/11/2025).

Seekor ular jenis piton ditemukan berada di teras sebuah rumah warga di kawasan Jalan Villa Gading Permai, Sungai Sapih, Kecamatan Kuranji, Kota Padang, Sumatera Barat.

Kepala Bidang Operasi dan Sarana Prasarana Damkar Kota Padang, Rinaldi, mengatakan laporan pertama diterima pada pukul 22.34 WIB.(TribunPadang.com/Rezi Azwar)

Baca juga: Operasi Zebra Digelar 17-30 November 2025, Segera Lengkapi Surat dan Kelengkapan Berkendara

3  Kebakaran Melanda Toko Grosir di Simpang Haru, Damkar Padang Gerak Cepat Padamkan Api

TRIBUNPADANG.COM, PADANG – Kebakaran melanda sebuah toko grosir dan eceran di kawasan Simpang Haru, Kecamatan Padang Timur, Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar), pada Kamis (13/11/2025) malam.

Peristiwa terjadi saat sebagian besar warga sudah beristirahat, hingga membuat area pertokoan setempat sempat panik karena api berpotensi merembet ke bangunan lain.

Kepala Bidang Operasi dan Sarana Prasarana Damkar Kota Padang, Rinaldi, mengatakan pihaknya menerima laporan kebakaran pada pukul 23.48 WIB.

“Laporan masuk hampir tengah malam. Petugas langsung bergerak dan tiba di lokasi sekitar pukul 23.55 WIB," kata Rinaldi, Jumat (14/11/2025).

Api bisa kami padamkan dalam waktu kurang lebih 20 menit.

Menurut Rinaldi, kebakaran terjadi pada satu unit toko grosir dengan luas area terbakar sekitar 3x4 meter.

Api pertama kali diketahui oleh saksi yang melihat asap dan kobaran api dari dalam toko.

“Begitu mendapat laporan, empat unit armada kami turunkan dengan total 40 personel karena lokasi kejadian berada di area pertokoan padat masyarakat,” ujarnya.

Rinaldi menambahkan, cepatnya penanganan Damkar berhasil mencegah kebakaran meluas ke 10 petak bangunan yang berada di sisi kanan dan kiri toko tersebut.

Baca juga: Wawako Maigus Nasir Serahkan Bantuan untuk Korban Pohon Tumbang di Nanggalo Kota Padang

“Potensi merembet cukup besar. Tapi alhamdulillah api bisa segera dikendalikan. Nilai aset yang berhasil diselamatkan diperkirakan mencapai Rp500 juta,” ungkapnya.

Sementara itu, korban dalam kejadian ini adalah pengontrak toko, Teguh Saputra (28), pedagang yang tinggal di kawasan tersebut.

Tidak ada korban luka maupun korban jiwa dalam insiden ini.

Untuk penyebab kebakaran, Rinaldi menyebutkan masih dalam penyelidikan.

“Untuk penyebab masih belum diketahui,” katanya.

Berbagai unsur turut membantu proses pemadaman dan pengamanan area, mulai dari Polri, TNI, Dubalang, Satpol PP, PLN hingga PMI, mengingat lokasi berada di pertokoan padat dan ramai masyarakat.(TribunPadang.com/Muhammad Afdal Afrianto)

Sumber: Tribun Padang
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved