Berita Populer Padang
4 BERITA POPULER PADANG: KLB Campak di Lubuk Lintah dan Maling HP Kepergok Warga di Pasar Ambacang
Berdasarkan data yang dihimpun TribunPadang.com, lonjakan kasus campak terjadi sejak awal Oktober 2025 hingga pekan kedua November 2025.
Ringkasan Berita:
- Puskesmas Ambacang menetapkan Kejadian Luar Biasa (KLB) kasus campak setelah tiga anak positif.
- Lonjakan kasus campak terjadi sejak awal Oktober 2025 hingga pekan kedua November 2025.
- Warga berhasil gagalkan aksi pencurian handphone dalam sebuah warung di Kecamatan Kuranji, dan berhasil menyerahkan pelaku ke pihak kepolisian.
- Damkar Padang melakukan evakuasi ular jenis piton yang berada dalam pecahan beton depan rumah warga di Kelurahan Gunung Pangilun.
TRIBUNPADANG.COM, PADANG – Simak sejumlah informasi menarik yang disajikan dalam rangkuman berita populer Padang setelah tayang 24 jam terakhir di TribunPadang.com.
Ada berita terkait Puskesmas Ambacang menetapkan Kejadian Luar Biasa (KLB) kasus campak setelah tiga anak positif.
Berdasarkan data yang dihimpun TribunPadang.com, lonjakan kasus campak terjadi sejak awal Oktober 2025 hingga pekan kedua November 2025.
Drama penangkapan yang menunjukkan kolaborasi apik antara keberanian warga dan kesigapan aparat terjadi di kawasan Pasar Ambacang, Kecamatan Kuranji.
Baca juga: 4 BERITA POPULER SUMBAR: Bunga Bangkai Raksasa Mekar di Agam, Kasus Campak Disorot Pakar Epidemiolog
Kemudian, petugas Damkar Kota Padang evakuasi ular jenis piton yang sembunyi dalam pecahan beton depan rumah warga di Jalan Gajah Mada, Kelurahan Gunung Pangilun, Kecamatan Padang Utara.
Baca berita selengkapnya:
1. Puskesmas Ambacang Tetapkan KLB Campak di Lubuk Lintah Padang, Anak dan Balita Terdampak
Puskesmas Ambacang, Kecamatan Kuranji, Kota Padang, Sumatera Barat, menetapkan Kejadian Luar Biasa (KLB) kasus campak setelah tiga anak positif terdampak, Kamis (13/11/2025).
Puskesmas Ambacang beralamat di Jalan By Pass Km 8, Kelurahan Pasar Ambacang, Kecamatan Kuranji, Kota Padang, Sumatera Barat.
Posisi Puskesmas Ambacang berdekatan dengan Polsek Kuranji.
Baca juga: Cuaca 7 Kota di Sumbar 14 November 2025, Seluruh Wilayah Diprakirakan Berawan
Penetapan status KLB ini menurut Kepala Puskesmas Ambacang, Riny Zulfianty, berdasarkan hasil pemeriksaan sampel darah yang dilakukan pihaknya, pekan lalu.
Melalui hasil tersebut, keluarkan status KLB, setelah pihaknya melakukan advokasi atas penemuan kasus ini.
Ia menerangkan laporan kasus campak pertama muncul pada anak yang ditinjau berasal dari teman satu kelasnya di kawasan Andalas, Padang Timur.
“Sedangkan dua lagi (balita) berdasarkan hasil pemeriksaan rumah sakit,” ujarnya.
Tindak lanjut dari penetapan status KLB ini, pihaknya pada pekan kedua November 2025, melakukan ORI imunisasi campak.
Baca juga: Dua Guru Bersyukur Dapat Rehabilitasi dari Presiden Prabowo: Jangan Ada Kriminalisasi terhadap Guru!
ORI imunisasi campak ini merupakan imunisasi massal yang dilakukan pihaknya di daerah berstatus KLB (Lubuk Lintah) untuk menghentikan penyebaran virus.
“Program ini kami lakukan menyasar anak usia sembilan bulan hingga enam tahun,” ujarnya.
Vaksinasi ini juga menindaklanjuti hasil advokasi pihaknya, yang menemukan bahwa para korban positif belum menerima imunisasi.
Pihaknya mencatat angka imunisasi di Kelurahan Lubuk Lintah sejauh ini masih di angka 40 persen, jauh dari standar yang ada.
Rendahnya angka imunisasi ini sejalan dengan angka imunisasi di Puskesmas Ambacang yang masih berkisar di angka 40 persen.
Rendahnya angka imunisasi di Puskesmas Ambacang tidak lepas dari izin orang tua terutama ayah, yang membuat pihak puskesmas kesulitan.
Baca juga: Jadwal Kapal KM Sabuk Nusantara 37 November 2025: Hari Ini Singgah di Teluk Bayur
“Kalau seandainya anak mendapat imunisasi, harusnya kalau terdampak akibatnya tidak parah,” ujarnya.
Namun, jika anak tidak mendapatkan imunisasi bisa terdampak lebih, seperti demam tinggi, batuk, mata memerah dan ruam pada kulit.
Di luar angka positif, Riny menyebut bahwa angka kasus suspek campak juga mengalami peningkatan pada beberapa bulan terakhir.
Pihaknya mencatat angka Suspek campak sejauh ini mencapai 21 kasus sejak awal Januari 2025.
2. Kasus Campak Melonjak di Kota Padang, Imunisasi Masih Jadi Halangan
Kota Padang, Sumatera Barat sedang menghadapi ujian serius setelah adanya peningkatan suspek kasus campak hingga penetapan Kejadian Luar Biasa (KLB) di Kelurahan Lubuk Lintah sejak awal November 2025.
Data yang ada lonjakan kasus campak terjadi sejak awal Oktober 2025 hingga pekan kedua November 2025 ini, berdasarkan wawancara TribunPadang.com dengan Kepala Puskesmas Ambacang, Puskesmas Pauh dan Puskesmas Andalas.
Hasil wawancara tersebut menunjukkan bahwa peningkatan angka kasus campak sejalan dengan menurunnya angka imunisasi campak sepanjang tahun 2025.
Baca juga: HARGA HP Vivo Kamis 13 November 2025: Vivo X80 Pro, Vivo X70 Pro, Vivo S1 Pro
Di Puskesmas Ambacang angka imunisasi campak masih berkisar Angka 40 persen, Puskesmas Pauh 60 persen dan Puskesmas Andalas masih belum mencapai standar angka imunisasi nasional.
Kepala Puskesmas Ambacang Riny Zulfianty, mengatakan, korban positif campak di Lubuk Lintah setelah ditelusuri ternyata memang belum melakukan imunisasi.
“Memang ketiganya belum imunisasi, makanya setelah penetapan KLB kami lakukan Outbreak Response Immunization (ORI) atau imunisasi massal,” ujarnya.
Ia menyebut imunisasi masih menjadi kendala pihaknya untuk mencegah kasus campak, meski telah melakukan berbagai pendekatan.
Riny mengaku sudah melakukan pendekatan baik melalui Posyandu, sekolah bahkan rumah ke rumah.
“Kalau tahap awal tentu kita sosialisasikan, lalu, kita edukasi tapi masih belum bisa berjalan dengan baik,” ujarnya.
Ia melihat kendala yang muncul dalam pelaksanaan imunisasi akibat izin dari orang tua anak.
Baca juga: World Bank dan TPPPS Kunjungi Pariaman, Tinjau Program Penurunan Stunting Terbaik
Hal ini bermula dari vaksinasi covid 19 yang menghadirkan narasi negatif akan virus yang disuntikkan dalam tubuh anak.
“Banyak masyarakat menilai imunisasi ini sama dengan vaksinasi. Mereka takut terjadi sesuatu pada anak,” ujarnya.
Rasa takut ini, tidak hanya datang dari ibu, tapi juga ayah.
Sehingga saat pihaknya coba melakukan pendekatan persuasif pada ibu, tapi mereka tetap beralasan dengan mengatakan tidak ada izin dari ayah si anak.
“Kalau izin ayah yang tidak ada tentu kami tidak bisa lagi mensiasati. Soalnya kami tidak bisa menyentuh ayah anak, secara langsung,” ujarnya.
Pernyataan Riny ini, sejalan dengan fenomena di Puskesmas Pauh yang juga mengalami peningkatan angka suspek campak dalam dua bulan ini.
Kepala Puskesmas Pauh Mela Aryanti, mengatakan, angka imunisasi di tempatnya masih rendah karena ketakutan orang tua.
Ia membenarkan bahwa vaksinasi COVID 19 menjadi satu penyebab, namun penyebab lain yang ia sadari adalah konsumsi hoaks di tengah masyarakat.
Baca juga: Buronan Curas di Padang Pariaman Tertangkap di Banten Usai Pamer di TikTok
“Saat ini semua masyarakat terkhusus orang tua muda, selalu bersentuhan dengan media sosial. Informasi yang berseliweran di medsos ini cukup sentral membangun narasi negatif imunisasi,” ujarnya.
Alhasil informasi di media sosial tersebut bercampur dalam kehidupan nyata para orang tua, sehingga mempengaruhi angka imunisasi.
Bahkan ia melihat ada orang tua yang sudah yakin untuk melakukan imunisasi, bisa berubah pikiran dalam perjalanan ke fasilitas kesehatan akibat opini yang muncul dari mulut ke mulut.
“Ini kendala kami sebenarnya. Padahal vaksin covid 19 dan imunisasi campak ini dua hal yang berbeda. Imunisasi campak ini sudah teruji secara medis dan digunakan oleh masyarakat sejak dulu. Berbeda dengan vaksin covid yang pengerjaannya bersifat situasional sehingga masih butuh banyak uji coba,” tuturnya.
3. Maling HP Kepergok Warga di Pasar Ambacang, Langsung Diamankan Tim Klewang Polresta Padang
Sebuah drama penangkapan yang menunjukkan kolaborasi apik antara keberanian warga dan kesigapan aparat terjadi di kawasan Pasar Ambacang, Kuranji, Kota Padang, pada Selasa (11/11/2025) sore.
Hanya dalam hitungan jam, Tim Klewang Satreskrim Polresta Padang berhasil mengamankan RS (45), seorang pria dari Padang Pariaman, yang nekat mencuri ponsel di sebuah warung.
Kejadian berawal dari kelengahan sesaat pemilik warung, Fitria Oktaviani, yang meletakkan ponsel Samsung Galaxy M12 warna biru miliknya sebelum masuk ke rumah di belakang warung.
Baca juga: HARGA HP Oppo Terbaru Kamis 13 November 2025: Oppo A98 5G, Oppo A76, Oppo A60
Momen ini, yang dipandang sebagai peluang emas oleh pelaku, justru menjadi bumerang.
Seorang saksi mata kunci, M Haris Syahiehan, dengan mata jeli melihat gerak-gerik mencurigakan RS yang menyelinap masuk.
Tanpa ragu, saksi langsung bertindak cepat, saat pelaku sudah di atas motor Honda Scoopy BA 3148 FAB dengan ponsel curian di tangan, Haris langsung menghadang.
Dalam kepanikan, RS sempat melempar ponsel hasil curiannya dan berusaha tancap gas.
Namun, upaya kabur itu pupus di tangan warga yang sigap bahu-membahu.
Motor pelaku berhasil ditahan, dan RS pun tak berkutik, tertangkap basah di lokasi kejadian.
"Pelaku sudah diamankan oleh masyarakat ketika tim tiba di lokasi. Ia mengakui perbuatannya dan langsung kami bawa ke Polresta Padang untuk pemeriksaan lebih lanjut,” terang Kasat Reskrim Polresta Padang, Kompol Muhammad Yasin, yang membenarkan penangkapan yang dilakukan Tim Klewang pimpinan Iptu Adrian Afandi dan Ipda Ryan Fermana ini.
Pelaku, seorang buruh harian lepas yang beralasan terdesak masalah ekonomi, kini harus mempertanggungjawabkan perbuatannya di Mapolresta Padang. Kerugian korban ditaksir mencapai Rp2,65 juta.
Bersama RS, polisi mengamankan barang bukti berupa ponsel curian dan sepeda motor yang digunakan untuk melancarkan aksi kejahatannya.
Kompol Yasin secara khusus memberikan apresiasi tinggi atas kerja sama yang ditunjukkan warga Pasar Ambacang.
Baca juga: 10 Fakta Bunga Bangkai Raksasa Mekar di Agam: Menjulang 2,5 Meter, Tercium Bau dari Jarak 50 Meter
"Kerja sama antara masyarakat dan kepolisian menjadi kunci utama. Kami mengapresiasi warga yang sigap menahan pelaku sebelum sempat kabur,” tegasnya.
Kasus ini menjadi peringatan keras bagi para pemilik usaha kecil. Pihak kepolisian mengimbau agar kewaspadaan ditingkatkan.
"Tindak kejahatan bisa terjadi kapan saja. Dengan menjaga kewaspadaan, kita dapat meminimalkan risiko," tutup Kompol Yasin.
RS kini dijerat dengan Pasal 362 KUHP tentang pencurian, dan terancam hukuman kurungan penjara maksimal lima tahun.(*)
4. Ular Piton Sembunyi dalam Pecahan Beton Rumah Warga di Padang Utara, Damkar Datang Mengevakuasi
Warga Jalan Gajah Mada, Kelurahan Gunung Pangilun, Kecamatan Padang Utara, Kota Padang, Sumatera Barat, dikagetkan dengan menemukan seekor ular jenis piton bersembuyi dalam pecahan beton, Kamis (13/11/2025).
Warga tersebut bernama Irwan Desi (63), dan langsung melaporkan kejadian itu ke Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Padang.
Kepala Bidang Operasi dan Sarana Prasarana Damkar Kota Padang, Rinaldi, mengatakan bahwa laporan masuk pada pukul 11.03 WIB.
Baca juga: Bunga Bangkai di Agam Cuma Mekar 4 Hari Sebelum Layu, Puncak Cantiknya Terbatas
"Warga melihat adanya ular di depan rumahnya, tepatnya di lobang pecahan beton," kata Rinaldi.
Setelah menerima laporan tersebut, diturunkan satu mobil Damkar dengan tujuh orang petugas.
Petugas berangkat pada pukul 11.06 WIB, dan sampai pada pukul 11.13 WIB dengan jarak sekitar 2,7 kilometer.
Saat melakukan proses evakuasi, petugas menggunakan peralatan khusus berupa tongkat penjepit.
Kemudian menarik ular tersebut dari lubang pecahan beton rumah warga.
"Proses evakuasi selesai pada pukul 11.20 WIB, dan berlangsung dengan aman," katanya.
Rinaldi mengimbau kepada masyarakat yang menemukan kejadian serupa untuk dapat melaporkannya ke Damkar Padang.
Sebelumnya diberitakan,Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Padang mengevakuasi seekor ular di Jalan Komplek Kubu Dalam Asri, Kelurahan Kubu Dalam Parak Karakah, Kecamatan Padang Timur, Kota Padang, Sumatera Barat.
Peristiwa ini dilaporkan oleh masyarakat ke Damkar Padang pada Rabu (12/11/2025) pada pukul 15.07 WIB.
Diketahui petugas Damkar tidak hanya menerima laporan adanya terkati kejadian kebakaran.
Namun, juga menerima laporan non kebakaran seperti evakuasi hewan liar yang berada di lingkungan rumah masyarakat.
Petugas Damkar juga menerima laporan terkait situasi darurat di tengah masyarakat.
Baca juga: Penyakit Campak Merebak di Sumbar, Epidemiolog Soroti Rendahnya Peran Tenaga Kesehatan
Kepala Bidang Operasi dan Sarana Prasarana Damkar Kota Padang, Rinaldi, membenarkan hal tersebut.
Ia mengatakan, seorang warga melihat adanya ular berada di meteran PDAM rumah dan melaporkannya ke Damkar Padang.
"Setelah menerima laporan, dikerahkan satu unit armada dengan delapan petugas menuju lokasi kejadian," ujar Rinaldi.
Pada pukul 15.25 WIB, petugas sampai di lokasi kejadian dan langsung melakukan evakuasi dengan peralatan lengkap.
Baca juga: Sempat Buron, Pelaku Pencurian Cabai Ditangkap Saat Jualan Ikan di Pasar Ibuh Payakumbuh
Dimana petugas menggunakan tongkat penjepit untuk menangkap ular tersebut.
"Pelaksanaan operasi evakuasi ular ini selesai pada pukul 15.45 WIB," ujarnya.
Rinaldi mengimbau kepada masyarakat saat menemukan hewan liar yang membahayakan di sekitar lingkungan rumah untuk melaporkannya ke petugas Damkar.
Hal itu untuk menghindari hal yang tidak diinginkan.(*)
| 4 BERITA POPULER PADANG: Pelaku Pengancaman Ditangkap dan Kasus Campak di Puskesmas Meningkat |
|
|---|
| 4 BERITA POPULER PADANG: Cuaca Buruk Picu Banjir Rob, Nelayan Tak Melaut dan Harga Ikan Jadi Mahal |
|
|---|
| 4 BERITA POPULER PADANG: Truk Terguling di Sitinjau Lauik & Empat Pelaku Ganjal Kartu ATM Ditangkap |
|
|---|
| 3 Berita Populer Padang: Tiga Rumah di Air Manis Rusak dan Petugas Damkar Evakuasi Sarang Tawon |
|
|---|
| 3 BERITA POPULER PADANG: Pelajar Minta Lepas Cincin, Rosad Kembali Gabung Tim dan Pelantikan KONI |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/padang/foto/bank/originals/Puskesmas-Ambacang-13112025.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.