Berita Populer Padang
3 Berita Populer Padang: Anjing Liar Ditembak Mati, DPRD Sidak Sejumlah Dapur SPPG, Prakiraan Cuaca
Berikut ini berita Populer Padang yang telah tayang selama 24 jam terakhir di Tribun Padang.
TRIBUNPADANG.COM - Berikut ini berita Populer Padang yang telah tayang selama 24 jam terakhir di Tribun Padang.
Ada berita Anjing Liar di Padang Ditembak Mati Brimob Polda Sumbar Usai Serang Warga dan Hewan Ternak.
Kemudian berita DPRD Padang Sidak Sejumlah Dapur SPPG, Pastikan Operasional Berjalan dan Cegah Risiko Keracunan.
Selanjutnya berita Prakiraan Cuaca Padang Selasa 7 Oktober 2025: Cerah Berawan, Hujan Ringan Berpeluang di Bungus.
Baca berita selengkapnya :
1.Petugas dari Brimob Polda Sumbar bersama warga berhasil melumpuhkan seekor anjing liar yang menggigit warga di Kelurahan Padang Sarai, Kecamatan Koto Tangah, Kota Padang, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar), Selasa (7/10/2025).
Anjing tersebut dilumpuhkan setelah adanya koordinasi perangkat daerah dengan masyarakat.
Masyarakat khawatir anjing itu akan kembali menyerang manusia, pihak kelurahan, perangkat daerah, serta para pemuda sepakat untuk melakukan pencarian dan menindak hewan tersebut.
Upaya awal warga untuk menembak menggunakan senapan angin gagal karena peluru tidak menembus tubuh hewan itu.
Baca juga: Dinas Pertanian Padang Kirim Sampel Otak Anjing Diduga Rabies ke Laboratorium
“Warga sudah mencoba menggunakan senapan angin, tapi tidak mempan. Akhirnya kami minta bantuan ke Brimob Polda Sumbar,” ujar Kasi Trantib Kecamatan Koto Tangah, Riri Candra.
Sekitar satu jam kemudian, tim Brimob tiba di lokasi dan melakukan penyisiran bersama warga.
Setelah pencarian intensif, anjing tersebut akhirnya ditemukan dan ditembak mati di tempat.
“Penembakan dilakukan untuk mengantisipasi serangan lanjutan karena hewan itu sudah menggigit beberapa warga dan hewan peliharaan,” tambahnya.
Kejadian bermula ketika tiga orang menjadi korban gigitan anjing, dua di antaranya merupakan anak sekolah, sementara satu lainnya adalah pemilik anjing tersebut.
Informasi awal diterima oleh pihak Kecamatan Koto Tangah sekitar pukul 09.00 WIB, yang kemudian segera melakukan pengecekan ke lokasi.
“Awalnya kami mendapat laporan ada anak sekolah digigit anjing, setelah dicek ternyata ada korban lain, termasuk pemiliknya sendiri,” kata Riri.
Usai kejadian, ketiga korban langsung mendapat penanganan medis dari pihak Puskesmas setempat. Beruntung, kondisi mereka tidak terlalu parah dan tidak sampai dirawat di rumah sakit.
Namun, setelah menggigit warga, anjing tersebut kabur dan terus berkeliaran di sekitar permukiman warga.
Sekitar pukul 14.00 WIB, warga kembali melaporkan bahwa hewan tersebut menggigit ayam dan angsa milik warga lainnya.
Usai penembakan, Dinas Pertanian Kota Padang langsung turun ke lokasi untuk melakukan vaksinasi terhadap hewan peliharaan warga di sekitar area kejadian sebagai langkah pencegahan penyebaran penyakit rabies.
“Tadi Kabid Keswan dari Dinas Pertanian menginstruksikan agar hewan peliharaan dikurung dan diberikan vaksin bagi yang belum,” jelas Riri.
Meski anjing tersebut telah dilumpuhkan, pihak berwenang masih menunggu hasil pemeriksaan laboratorium untuk memastikan apakah hewan itu positif rabies atau tidak.
“Kita masih menunggu hasil uji labor dari pihak terkait untuk memastikan kondisi anjing tersebut,” pungkas Riri.(*)
2.Ketua DPRD Kota Padang, Muharlion, melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke dua titik dapur penyedia makanan bergizi di Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar), Selasa (7/10/2025).
Lokasi yang dikunjungi yakni dapur Sentra Pangan dan Pemberdayaan Gizi (SPPG) yang berada di Batalyon Infanteri (Yonif) 133/Yudha Sakti, serta salah satu Dapur MBG (Makan Bergizi Gratis) di kawasan Parupuk Tabing, Kecamatan Koto Tangah.
Kunjungan tersebut dilakukan untuk memastikan pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) berjalan sesuai dengan standar operasional.
Baca juga: Pelajar Diduga Keracunan MBG di Padang Panjang Terus Bertambah, Total Sudah 27 orang Selasa Malam
Kemudian, mengantisipasi agar tidak terjadi kasus keracunan makanan seperti yang sempat terjadi di beberapa daerah lain.
“Hari ini kita memang sengaja mengunjungi sejumlah dapur SPPG. Hari ini baru dua lokasi yang kita tinjau. Karena di Kota Padang idealnya ada 82 dapur yang semestinya tersedia, namun hingga kini baru 17 dapur yang beroperasi,” ujar Muharlion.
Ia menegaskan pentingnya percepatan dalam pengoperasian seluruh dapur yang belum berjalan agar program MBG dapat menjangkau seluruh sekolah sesuai target pemerintah.
“Secara operasional tentu harus dikencangkan, harus segera dioperasionalkan yang lainnya. Karena itu, kita mendorong agar dapur yang belum aktif bisa segera dijalankan,” tambahnya.
Muharlion juga menyoroti adanya fenomena dapur yang sudah ‘dibooking’ pihak tertentu namun belum beroperasi hingga kini.
Menurutnya, kondisi seperti itu perlu segera ditindaklanjuti agar tidak menghambat pelaksanaan program nasional tersebut.
“Saya dengar ada dapur yang sudah dibooking, tapi belum juga jalan. Hal ini bisa dilaporkan ke Badan Gizi Nasional. Kalau memang tidak berjalan, bisa saja dibatalkan dan diberikan kepada pihak lain. Banyak masyarakat yang mau mengelola dapur, tapi kuotanya sudah penuh, padahal masih banyak yang belum aktif,” jelasnya.
Lebih lanjut, Muharlion mengatakan bahwa sidak ini juga bertujuan untuk belajar dari pengalaman daerah lain, seperti di Kabupaten Agam, di mana sempat terjadi kasus keracunan massal dari makanan program bergizi. Ia menekankan pentingnya evaluasi agar kejadian serupa tidak terulang di Kota Padang.
“Tujuan kita melakukan peninjauan ini adalah untuk mengantisipasi dan belajar dari pengalaman di daerah lain. Kita ingin memberikan pelayanan terbaik bagi anak-anak dan mengurangi risiko keracunan di Kota Padang,” ungkapnya.
Dari hasil tinjauan, Muharlion menemukan bahwa ada beberapa dapur SPPG yang menyalurkan makanan dalam dua shift.
Hal ini, menurutnya, perlu pengawasan ekstra untuk memastikan makanan tetap dalam kondisi layak konsumsi hingga sampai ke tangan siswa.
“Dengan melakukan pengecekan langsung, kita jadi tahu bagaimana prosedurnya dan berapa lama waktu tempuh makanan hingga ke anak-anak. Ada yang menyalurkan dua shift, dan ini harus dijaga agar tetap aman dikonsumsi,” katanya.
Terkait video viral di media sosial yang memperlihatkan makanan MBG dibawa pulang oleh siswa, Muharlion memberikan perhatian khusus. Ia menekankan bahwa makanan MBG seharusnya dikonsumsi di sekolah, bukan dibawa pulang.
Baca juga: Gelar Rapat Identifikasi RPHD, KemenHAM Sumbar Tekankan Produk Hukum Daerah Bebas Diskriminasi
“Menurut keterangan ahli gizi, makanan dari program ini tidak boleh dikonsumsi lebih dari enam jam setelah disiapkan. Misalnya, anak SD makan pagi, lalu baru pulang jam satu atau dua siang, tentu sudah melewati batas waktu aman konsumsi. Ini bisa berisiko bagi kesehatan anak-anak,” tegasnya.
Untuk itu, ia meminta pihak sekolah agar ikut berperan aktif dalam pengawasan, memastikan makanan dikonsumsi sesuai jadwal yang ditetapkan dan tidak disimpan terlalu lama.
“Kita harapkan pihak sekolah, baik di tingkat pendidikan dasar maupun menengah, dapat mengawasi dengan ketat agar makanan tidak melewati jam konsumsi yang aman,” tutur Muharlion.
Muharlion berharap agar seluruh dapur yang belum beroperasi segera dijalankan, dan dapur yang sudah berjalan bisa memaksimalkan pelayanan serta menjaga standar kebersihan dan kualitas makanan.
“Mudah-mudahan ke depan dapur yang belum aktif bisa segera berjalan, dan yang sudah beroperasi bisa maksimal agar tidak terjadi hal-hal yang tidak kita inginkan,” pungkasnya.
3.Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Minangkabau memprakirakan Kota Padang akan mengalami cuaca cerah berawan hingga berawan sepanjang hari, Selasa (7/10/2025).
Namun, sebagian wilayah seperti Bungus berpotensi diguyur hujan ringan.
Hal itu disampaikan oleh Forecaster BMKG Minangkabau, Ari, saat dihubungi TribunPadang.com.
“Untuk hari ini, terdapat potensi hujan ringan di sebagian wilayah Kota Padang, terutama di wilayah Bungus. Sementara secara umum, kondisi cuaca di Kota Padang selama 24 jam cerah berawan hingga berawan,” ujar Ari.
Ari menjelaskan, suhu udara di Kota Padang hari ini berkisar antara 26 hingga 31 derajat celsius, dengan tingkat kelembaban udara mencapai 65 hingga 98 persen.
Sementara itu, arah angin bertiup dari tenggara hingga barat daya dengan kecepatan antara 4 hingga 22 kilometer per jam.
BMKG Minangkabau mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap perubahan cuaca yang terjadi secara mendadak, terutama bagi warga yang beraktivitas di luar ruangan.
Baca juga: 13 Pelajar Diduga Keracunan MBG di Padang Panjang Sudah Dipulangkan, Sudah Diberi Obat
“Kami meminta masyarakat untuk berhati-hati terhadap perubahan cuaca yang bisa berubah secara mendadak dan signifikan,” kata Ari.
Ia juga mengingatkan masyarakat agar terus memperbarui informasi terkini seputar cuaca melalui aplikasi InfoBMKG, akun media sosial BMKG Minangkabau, atau pemberitaan di TribunPadang.com.
“Kami juga mengimbau masyarakat untuk terus mengupdate informasi cuaca di kanal resmi BMKG maupun di berita TribunPadang.com,” tutupnya.
3 Berita Populer Padang: Viral Ibu-Ibu Buang Sampah ke Laut, Cegah Kasus Keracunan MBG |
![]() |
---|
3 Berita Populer Padang: Damkar Evakuasi Ular Piton dan Biawak serta Pengawasan Ketat Dapur MBG |
![]() |
---|
3 BERITA POPULER PADANG: Evakuasi King Kobra, Kecelakaan Maut dan LBH Buka Posko Pengaduan MBG |
![]() |
---|
3 BERITA POPULER PADANG Mahasiswa Digerebek Warga saat Berduaan di Kamar Kos & Evakuasi Sarang Tawon |
![]() |
---|
3 BERITA POPULER PADANG: Harga Bahan Pokok Tak Stabil, Mahasiswa Demo Gubernur dan Evakuasi Biawak |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.