Berita Populer Padang
3 BERITA POPULER PADANG: Tuntutan Demo DPRD Sumbar, Pedagang Raup Untung dan Pencuri Pikap Ditangkap
Ribuan mahasiswa bersama sejumlah organisasi kemasyarakatan (OKP) dan buruh dijadwalkan bakal menggelar aksi unjuk rasa
TRIBUNPADANG.COM, PADANG – Simak sejumlah berita menarik seputar Kota Padang yang dirangkum dalam populer Padang setelah tayang 24 jam terakhir di TribunPadang.com.
Ada berita tentang ribuan mahasiswa dan elemen masyarakat yang tergabung dalam aliansi Cipayung Plus Sumatera Barat dan BEM Sumatera Barat menggelar aksi unjuk rasa di depan Gedung DPRD Sumatera Barat, Senin (1/9/2025).
Koordinator Umum Cipayung Plus Sumbar, Taufikul Hakim, menyebutkan aksi kali ini menjadi bukti bahwa mahasiswa dan berbagai elemen masyarakat bisa menyuarakan aspirasi dengan cara damai.
Selanjutnya, ribuan mahasiswa bersama sejumlah organisasi kemasyarakatan (OKP) dan buruh dijadwalkan bakal menggelar aksi unjuk rasa di depan Gedung DPRD Sumbar, Senin (1/9/2025) siang.
Di sekitar lokasi, tampak juga puluhan pedagang yang menjual berbagai makanan dan minuman berada di sekitar kantor DPRD Sumbar.
Terakhir, aksi pencurian mobil pikap yang meresahkan warga Kota Padang, Provinsi Sumatera Barat akhirnya berhasil diungkap Tim Satreskrim Polresta Padang.
Dua pria berinisial RAP (37) dan FS (43) ditangkap aparat kepolisian setelah diduga terlibat dalam serangkaian kasus kehilangan kendaraan bermotor di wilayah Kecamatan Padang Timur, Kota Padang.
Berita selengkapnya berikut ini:
1. Tuntutan Pendemo di DPRD Sumbar Diterima, Mahasiswa: Aksi Ini Peringatan pada Pemerintah dan DPR
Ribuan mahasiswa dan elemen masyarakat yang tergabung dalam aliansi Cipayung Plus Sumatera Barat dan BEM Sumatera Barat menggelar aksi unjuk rasa di depan Gedung DPRD Sumatera Barat, Senin (1/9/2025).
Kantor DPRD Sumbar beralamat di Jalan S Parman, Kelurahan Ulak Karang Utara, Kecamatan Padang Utara, Kota Padang, Provinsi Sumatera Barat.
Aksi tersebut berlangsung sejak siang hingga sore, dan akhirnya bubar dengan kondusif setelah massa ditemui langsung oleh pimpinan DPRD Sumbar.
Dalam pertemuan itu, seluruh fraksi DPRD menandatangani tuntutan yang diajukan massa aksi.
Baca juga: Sejumlah Mahasiswa Pungut Sampah Sisa Aksi Demo di Halaman Kantor DPRD Bukittinggi
Koordinator Umum Cipayung Plus Sumbar, Taufikul Hakim, menyebutkan aksi kali ini menjadi bukti bahwa mahasiswa dan berbagai elemen masyarakat bisa menyuarakan aspirasi dengan cara damai.
“Kami ingin menunjukkan kepada Indonesia bagaimana melaksanakan demokrasi sebijak-bijaknya. Tuntutan kami konkret, dan sudah dipastikan dibebankan kepada DPR RI melalui fraksi-fraksi DPRD Sumbar. Karena sudah diterima, maka perjuangan kali ini kami anggap cukup, dan kami pulang dengan kondusifitas,” ujar Taufikul saat ditemui TribunPadang.com usai aksi.
Ia menegaskan, aksi ini menjadi sejarah baru di Sumbar karena berhasil mempertemukan berbagai elemen mahasiswa dan organisasi masyarakat dalam satu perjuangan bersama.
Taufikul menambahkan, ada sejumlah tuntutan utama yang disuarakan kepada DPRD Sumbar.
Baca juga: DPRD Sumbar Janji Perjuangkan 6 Tuntutan Massa Aksi, Minta Transparansi Hukum atas Tewasnya Affan

Mulai dari meminta 14 anggota DPR RI dari Dapil Sumbar untuk meminta maaf secara terbuka atas sikap mereka yang dianggap tidak profesional di DPR RI.
Sementara jika tidak ada permintaan maaf dalam 1x24 jam, massa akan meningkatkan eskalasi dengan mendesak partai politik mencopot para wakil rakyat tersebut.
Selain itu ia menyebut mendesak pembahasan RUU Perampasan Aset dalam waktu 30 hari ke depan di DPR RI.
"Kita juga akan menuntut transparansi dari DPRD Sumbar terkait tindak lanjut atas semua tuntutan mahasiswa ini," tegasnya.
Baca juga: DPRD Sumbar Janji Perjuangkan 6 Tuntutan Massa Aksi, Minta Transparansi Hukum atas Tewasnya Affan
Sementara itu, Koordinator Pusat BEM Sumbar, Rifaldi, menambahkan bahwa massa juga menyoroti sejumlah persoalan lain yang dinilai sangat mendesak.
“Kami menuntut reformasi Polri secara total, transparansi atas kasus meninggalnya Affan Kurniawan, hingga peninjauan ulang besarnya tunjangan anggota DPR di tengah kondisi ekonomi yang sulit. Selain itu, kami juga menyoroti isu lokal seperti eksplorasi geotermal di Sumbar yang merusak lingkungan dan tanah adat,” ungkap Rifaldi.
Ia menyebutkan, aksi kali ini diikuti oleh gabungan Cipayung Plus, BEM Sumatera Barat, hingga sejumlah gerakan sipil.
Selain itu, menurut Rifaldi, fakta bahwa hari ini seluruh fraksi DPRD Sumbar menandatangani tuntutan menjadi bukti bahwa aspirasi rakyat tidak bisa diabaikan.
“Aksi ini peringatan kepada pemerintah dan DPR, bahwa suara rakyat adalah suara Tuhan. Jangan main-main dengan aspirasi masyarakat,” tegasnya.
Aksi yang berlangsung kondusif itu akhirnya bubar sore hari setelah massa memastikan tuntutannya diterima.
Emak-Emak Ikut Demo di Padang

Emak-emak yang mengikuti aksi demo di Kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sumatera Barat berharap Presiden Prabowo Subianto mencopot Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Listyo Sigit Prabowo serta Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Senin (1/9/2025).
Kantor DPRD Sumbar berlokasi di Jalan S Parman, Kelurahan Ulak Karang Utara, Kecamatan Padang Utara, Kota Padang, Provinsi Sumatera Barat.
Ribuan orang yang mengikuti aksi demo tersebut terdiri dari sejumlah organisasi kemasyarakatan (OKP), pengemudi ojek online (Ojol), dan masyarakat.
Baca juga: Masyarakat Kapalo Hilalang Padang Pariaman Tegaskan Penolakan Yonkes Bukan Bentuk Anti TNI
Salah seorang peserta aksi dari kalangan emak-emak, Weni, mendesak Presiden Prabowo Subianto agar mencopot Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo serta Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.
“Kami meminta Presiden untuk mencopot Kapolri dan Menteri Keuangan. Karena demo akibat ulahnya,” ujarnya.
Selain itu, Weni juga menyinggung kinerja sejumlah anggota DPR RI yang dinilainya tidak berpihak kepada rakyat.
“Kita meminta DPR itu tahu diri. Saat mau pencoblosan, mereka mengemis suara ke masyarakat. Tapi setelah itu, mereka lupa dengan rakyat. Malah berjoget di atas penderitaan masyarakat,” tegasnya.
Baca juga: Polisi Rekayasa Arus Lalin di Sekitar DPRD Sumbar, Antisipasi Kemacetan saat Penyampaian Aspirasi
Weni yang merupakan warga Kota Padang mengaku sudah datang sejak pukul 14.00 WIB ke Gedung DPRD Sumbar.
Ia bersama dengan peserta aksi lainnya menyampaikan unek-unek. Kehadirannya murni untuk ikut menyuarakan aspirasi rakyat.
“Saya sengaja datang ke sini untuk ikut demo ini. Saya asli dari Kota Padang,” kata Weni kepada TribunPadang.com di lokasi.
Peserta aksi lainnya, Nur, menyampaikan harapannya agar pemerintah menurunkan harga bahan pokok dan membuka lapangan pekerjaan.
“Kami datang ke sini meminta pemerintah menurunkan harga bahan pokok. Selain itu, kami juga minta dibukakan lapangan kerja untuk masyarakat banyak,” ucap Nur.
Pantauan TribunPadang.com, massa mulai berdatangan sejak pukul 14.30 WIB ke gedung DPRD Sumbar yang berlokasi di Jl. S. Parman No.221, Ulak Karang Utara, Kecamatan Padang Utara, Kota Padang. Mereka datang secara berombongan sambil membawa spanduk, poster, dan bendera organisasi.
Para mahasiswa terlihat mengenakan almamater kampus masing-masing sebagai identitas dalam aksi.
Sebelumnya, Presiden Mahasiswa Universitas Andalas (Unand), Dedi Irwansyah, menyebut massa dari Unand bergerak menuju DPRD Sumbar sekitar pukul 13.30 hingga 14.00 WIB.
“Kami dari Unand start jam 1 siang, kemungkinan setengah 2 atau jam 2 sudah bergerak ke DPRD,” kata Dedi kepada TribunPadang.com, Senin (1/9/2025).
Menurutnya, aksi ini tidak hanya digerakkan oleh BEM Sumbar, tetapi berada di bawah koordinasi Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI). Sejumlah kampus di Sumbar juga ikut turun bersama elemen masyarakat lainnya.
“Kita turun hari ini dengan tajuk Masyarakat Sumbar Melawan. Bukan hanya mahasiswa, ada OKP, bahkan kemungkinan ada buruh yang akan bergabung. Kalau dihitung, mungkin lebih dari 5 kelompok,” jelasnya.
Dedi menyebut hasil konsolidasi mahasiswa sehari sebelumnya memperkirakan sekitar seribu mahasiswa bakal ikut serta. Jumlah itu belum termasuk elemen OKP dan buruh.
Adapun tuntutan aksi kali ini terdiri dari isu nasional hingga daerah.
Baca juga: Ketua DPRD Sumbar Muhidi Temui Massa Aksi di Padang, Demo Juga Diikuti Emak-Emak
“Di pusat, kami menuntut penghapusan atau penurunan tunjangan gaji DPR RI, evaluasi besar-besaran legislatif, revisi RKUHAP, pengesahan RUU Perampasan Aset, serta revisi RUU TNI yang sudah disepakati,” ungkap Dedi.
Sementara untuk konteks Sumatera Barat, mahasiswa menuntut transparansi kinerja DPRD Sumbar dalam pembuatan kebijakan serta mendesak percepatan pengesahan perda terkait LGBT.
Meski jumlah massa cukup besar, Dedi menegaskan aksi tetap akan berjalan damai.
“Kita tegaskan, aksi ini adalah aksi damai. Tidak ada anarkis. Substansinya jelas, tuntutan akan disampaikan langsung kepada Ketua DPRD Sumbar,” pungkasnya.
2. Aksi Damai Besar-besaran di DPRD Sumbar, Pedagang Padati Lokasi untuk Raup Untung
Ribuan mahasiswa bersama sejumlah organisasi kemasyarakatan (OKP) dan buruh dijadwalkan bakal menggelar aksi unjuk rasa di depan Gedung DPRD Sumbar, Senin (1/9/2025) siang.
Presiden Mahasiswa Universitas Andalas (Unand), Dedi Irwansyah mengatakan, massa dari kampus Unand akan mulai bergerak sekitar pukul 13.30 hingga 14.00 WIB menuju gedung DPRD Sumbar.
“Kami dari Unand start jam 1 siang, kemungkinan setengah 2 atau jam 2 sudah bergerak ke DPRD,” kata Dedi kepada Tribunpadang.com, Senin (1/9/2025).
Namun, pantauan TribunPadang.com di lokasi hingga pukul 14.20 WIB aksi damai tersebut belum juga dimulai.
Hanya saja, di sekitar lokasi tampak ratusan personil dari pihak kepolisian sudah berjaga di sekitar Kantor DPRD Sumbar.
Baca juga: Ribuan Mahasiswa Demo DPRD Sumbar Siang Ini, Tuntut Transparansi dan Revisi Kebijakan Nasional
Selain itu, tampak juga puluhan pedagang yang menjual berbagai makanan dan minuman berada di sekitar kantor DPRD Sumbar.
Yati, salah seorang pedagang, mengatakan bahwa ia sengaja berjualan di sekitar Kantor DPRD Sumbar untuk mencari peruntungan disaat aksi damai digelar.
"Baru kali ini saya berjualan disini, biasanya tidak disini, karena ada kabar mau demo, maka saya berjualan disini, mana tau banyak yang membeli karena ramai," katanya.
Namun, kata Yati, ia pun tetap meningkatkan kewaspadaannya jika nantinya kerusuhan saat aksi damai berlangsung.
"Kalau takut tentu saja takut kalau rusuh ya, tapi tetap kita waspada, hati-hati agar tak terkena imbasnya," katanya.
Baca juga: Gegara Aksi Demo, Sekolah di Dharmasraya Mendadak Belajar Daring
Rina, salah seorang pedagang lainnya mengatakan hal yang senada. Ia juga mencoba mencari peruntungan saat aksi damai.
"Biasanya saya jualan di sekolah, tapi hari ini kan libur, jadi saya jualan disini karena ramai disini," katanya.
Ia pun juga mengungkapkan rasa takut jika nanti aksi damai rusuh dan berimbas kepadanya.
"Takut lah kalau rusuh, nanti saya dan dagangan saya kenapa-kenapa. Tapi kita tetap waspada jika tiba-tiba rusuh ya," ujarnya.
Terkait aksi demo, Rina berharap apapun yang disampaikan nanti oleh massa aksi bisa disampaikan oleh pemerintah daerah ke pusat dan membuat situasi menjadi lebih baik.
3. 2 Pencuri Mobil Pikap Ditangkap di Padang, Barang Bukti Dijual ke Luar Kota dan Onderdil Diecer
Aksi pencurian mobil pikap yang meresahkan warga Kota Padang, Provinsi Sumatera Barat akhirnya berhasil diungkap Tim Satreskrim Polresta Padang.
Dua pria berinisial RAP (37) dan FS (43) ditangkap aparat kepolisian setelah diduga terlibat dalam serangkaian kasus kehilangan kendaraan bermotor di wilayah Kecamatan Padang Timur, Kota Padang.
Kasat Reskrim Polresta Padang, Kompol Muhammad Yasin, mengungkapkan penangkapan tersebut merupakan tindak lanjut atas dua laporan masyarakat.
Kedua kasus yang dilaporkan tersebut menimbulkan kerugian besar bagi korban, hingga mencapai ratusan juta rupiah.
Baca juga: Tanggapi Rencana Aksi 1 September 2025, Sekdaprov Sumbar Ajak Masyarakat Jaga Kondusifitas Daerah
“Dari hasil penyelidikan, identitas para pelaku mengarah kepada RAP dan FS. Tim Klewang segera bergerak dan berhasil mengamankan keduanya,” ujar Kompol Yasin, Senin (1/9/2025).
Kasus pertama menimpa Harmon pada 14 Juni 2025. Mobil pikap Suzuki Futura miliknya raib di Jalan Situjuh, depan FISIP Universitas Andalas, beserta muatan dagangan berupa buah-buahan. Total kerugian korban diperkirakan mencapai Rp80 juta.
Beberapa bulan sebelumnya, tepatnya 11 April 2025, korban lain bernama Romi Irman juga mengalami nasib serupa.
Mobil pikap Mitsubishi milik perusahaannya, PT Amanah Insanillahia, dicuri di Jalan Kis Mangunsakoro. Kerugian diperkirakan mencapai Rp64 juta.
Baca juga: PLN Genjot Proyek Panas Bumi hingga 5,2 GW, Dorong Swasembada Energi Nasional
Informasi dari warga menjadi titik terang. RAP lebih dulu ditangkap di depan Rumah Sakit Yos Sudarso, Kota Padang.
Dari hasil interogasi, petugas kepolisian menemukan keberadaan FS di rumahnya di kawasan Dadok Tunggul Hitam, Koto Tangah.
Tanpa perlawanan, inisial FS pun ikut digelandang ke Mapolresta Padang.
Dari tangan kedua pelaku, petugas kepolisian menyita barang bukti berupa sepeda motor Honda Beat, kunci letter Y, tiga obeng ketok, serta dua kunci letter L yang digunakan untuk melancarkan aksi pencurian.
Yasin menambahkan, sebagian kendaraan hasil curian sudah tidak berada di Kota Padang. Satu unit mobil diketahui dijual ke wilayah Payakumbuh, sementara ada kendaraan lain yang suku cadangnya dipasarkan terpisah.
Baca juga: Harga TBS Sawit di Sijunjung pada Senin 1 September 2025 Bertahan Rp 3.340 per Kilogram
“Proses pencarian barang bukti masih berlanjut. Kami juga berkoordinasi dengan kepolisian di daerah lain untuk menelusuri alur penjualan kendaraan hasil curian ini,” jelasnya.
Kedua tersangka kini ditahan di Mapolresta Padang untuk penyelidikan lebih lanjut. Polisi menduga jaringan pencurian ini tidak berhenti pada RAP dan FS.
“Kasus ini akan terus kami kembangkan. Dugaan adanya pelaku lain sangat kuat, dan kami berkomitmen mengungkap seluruh jaringannya,” tegas Yasin.(*)
3 BERITA POPULER PADANG: Sekolah Diliburkan, Anyaman Rotan Pitameh dan Harga Tiket Kabau Sirah |
![]() |
---|
3 BERITA POPULER PADANG: Aksi Demo di Mapolda Sumbar Memanas dan Pencurian Uang di Ruang Guru |
![]() |
---|
3 Berita Populer Padang: Hujan Disertai Angin Kencang, Pohon Tumbang Tutup Jalan, Info Cuaca |
![]() |
---|
3 Berita Populer Padang: Pencuri Beraksi, 8 Anggota Polda Sumbar Terima Umrah Gratis, Info Cuaca |
![]() |
---|
3 Berita Populer Padang: Update Kondisi Robohnya Gapura, Tuntutan Hukuman Mati Dadang Iskandar |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.