Berita Populer Padang

3 BERITA POPULER PADANG: Sekolah Diliburkan, Anyaman Rotan Pitameh dan Harga Tiket Kabau Sirah

Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Padang menghimbau agar para orang tua mengawasi anaknya saat pelaksanaan belajar

Editor: Rahmadi
TribunPadang.com/Fajar Alfaridho Herman
SEKOLAH DILIBURKAN: Kantor DPRD Sumbar yang berada di Jalan S. Parman, Kelurahan Ulak Karang Utara, Kecamatan Padang Utara, Kota Padang, Sumatera Barat, Minggu (31/8/2025). Di lokasi ini rencananya akan dilaksanakan demo secara besar-besaran pada hari Senin (1/9/2025). 

“Kalau untuk bersaing dengan bahan lain, saya tidak ragu. Anyaman rotan punya nilai seni yang tinggi, tidak termakan zaman. Semua kalangan menyukai, bahkan anak muda pun banyak yang tertarik karena estetik,” ujarnya, Kamis (28/8/2025) lalu.

Kecintaan Hendrita pada anyaman rotan berawal dari hobi. 

Meski tak terlalu mahir membuat kerajinan, ia memutuskan membuka usaha, apalagi Pitameh memang dikenal sebagai pusat kerajinan rotan.

Tujuannya bukan sekadar bisnis, melainkan juga membuka lapangan pekerjaan bagi warga sekitar yang memiliki keterampilan menganyam.

Kini, Hendrita mengelola dua toko kerajinan rotan dengan sejumlah karyawan. 

Di tokonya, tampak beragam produk tertata rapi, mulai dari kursi, meja, pembatas pintu, ayunan, hingga keranjang buah. Dari sekian banyak, produk yang paling sering dibeli adalah ayunan, keranjang buah, serta pintu pembatas.

“Kita tidak punya motif khusus, biasanya hanya bermain di warna. Ada rotan yang dianyam lalu diberi warna agar lebih menarik,” jelasnya.

Harga kerajinan yang dijual Hendrita pun bervariasi, yaitu dari harga Rp15 ribu hingga harga Rp5 juta, tergantung bentuk dan ukurannya.

Dari sisi penjualan, usaha Hendrita masih tergolong stabil. 

Setiap hari, selalu ada pembeli yang datang, meski jumlahnya tidak menentu. 

Selain toko, ia juga memasarkan produk secara online. Produknya bahkan sudah merambah luar provinsi, ke Jawa hingga Bali.

“Paling jauh pernah kirim ke Jawa dan Bali. Bahkan beberapa orang terkenal juga pernah belanja di sini, termasuk istri Gubernur Sumbar, Mahyeldi,” kenangnya.

Berkat usaha ini, Hendrita bisa meraih omzet sekitar Rp35 juta hingga Rp40 juta per bulan. 

Baginya, angka tersebut cukup untuk menghidupi keluarga sekaligus membayar gaji pengerajin.

Namun, tantangan tetap ada. Bahan baku rotan yang berkualitas kini semakin sulit didapat. 

Halaman
1234
Sumber: Tribun Padang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved