Kantor Komunikasi Kepresidenan

Wujudkan Visi Presiden, Wamendikti Saintek Tinjau Lokasi Sekolah Garuda di Daerah

Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto menargetkan pembangunan 20 Sekolah Garuda baru dan 80 Sekolah Garuda Transformasi untuk

Editor: Emil Mahmud
FOTO;DOK.PCO
WAMEN DIKTI SAINTEK TINJAU LOKASI - Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Wamen Dikti Saintek) Stella Christie pada Rabu (20/8/2025) kemarin meninjau lima lokasi calon Sekolah Garuda di Kabupaten Rejang Lebong, Bengkulu.  Lokasi pertama di Villa Diklat Danau Mas Harun Bastari Desa Mojorejo, Kecamatan Selupu Rejang, lokasi kedua di Desa Air Bening, Kecamatan Bermani Ulu Raya, lokasi ketiga di Desa Tebat Tenong Luar, Kecamatan Bermani Ulu Raya, lokasi keempat dan kelima di Desa Dataran Tapus Kecamatan Bermani Ulu Raya. (FOT:DOK.PCO) 

PRESIDEN Republik Indonesia Prabowo Subianto menargetkan pembangunan 20 Sekolah Garuda baru dan 80 Sekolah Garuda Transformasi untuk mengejar ketertinggalan Indonesia dalam bidang sains dan teknologi.

Berkaitan dengan hal tersebut, Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi atau WamenDikti Saintek, Stella Christie pada Rabu (20/8/2025) kemarin meninjau lima lokasi calon Sekolah Garuda di Kabupaten Rejang Lebong, Bengkulu

Lokasi pertama di Villa Diklat Danau Mas Harun Bastari Desa Mojorejo, Kecamatan Selupu Rejang, lokasi kedua di Desa Air Bening, Kecamatan Bermani Ulu Raya, lokasi ketiga di Desa Tebat Tenong Luar, Kecamatan Bermani Ulu Raya, lokasi keempat dan kelima di Desa Dataran Tapus Kecamatan Bermani Ulu Raya. 

Wamendikti Stella mengatakan, Provinsi Bengkulu menempati peringkat ketiga dalam beauty contest daerah-daerah calon lokasi Sekolah Garuda.

Kementerian Dikti Saintek bersama Kemendagri telah mengkaji berbagai data seperti Indeks Pembangunan Sumber Daya Manusia, rapor literasi, rapor matematika, hingga tingkat kemiskinan untuk menentukan lokasi yang layak. 

Baca juga: Dorong Ekonomi Lokal, Wagub Sumbar Serahkan Induk Unggul Lele kepada Pembudidaya di Pariaman

Kakak Kuwat
WAMEN DIKTI SAINTEK TINJAU LOKASI - Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Wamen Dikti Saintek) Stella Christie pada Rabu (20/8/2025) kemarin meninjau lima lokasi calon Sekolah Garuda di Kabupaten Rejang Lebong, Bengkulu.  Lokasi pertama di Villa Diklat Danau Mas Harun Bastari Desa Mojorejo, Kecamatan Selupu Rejang, lokasi kedua di Desa Air Bening, Kecamatan Bermani Ulu Raya, lokasi ketiga di Desa Tebat Tenong Luar, Kecamatan Bermani Ulu Raya, lokasi keempat dan kelima di Desa Dataran Tapus Kecamatan Bermani Ulu Raya. (FOT:DOK.PCO)

Wamen Stella: Data Rejang Lebong Relatif Lengkap 

“Jadi provinsi Bengkulu itu peringkat ketiga dalam beauty contest kita. Peringkat pertama Sulawesi Tenggara, lalu peringkat kedua Kalimantan Utara,” kata Wamen Stella. 

Untuk lokasi pertama di Desa Mojorejo, luas lahannya mencapai 20 hektare, dengan 18,46 hektare sudah bersertifikat dan 2,1 hektare/Ha sisanya masih dalam proses pengurusan. 

“Saya senang sekali melihat lokasi ini. Yang pertama, ada sejarah bahwa Rejang Lebong itu sebenarnya adalah pusat pendidikan di daerah Sumatera bagian selatan.

"Namun, seiring bergulirnya waktu, pusat pendidikan tersebut agak berkurang. Ini akan menjadi kesempatan yang baik untuk mengembalikan marwah dari Rejang Lebong sebagai pusat pendidikan,” kata Wamen Stella di lokasi, Rabu kemarin.

Dia juga mengaku menyukai calon lokasi sekolah karena udara sejuk dan pemandangannya indah. “Ini sangat menyenangkan sekali untuk bersekolah,” tegasnya. 

Pihaknya telah meminta Pemda setempat untuk melengkapi detail topografi agar segera dipelajari dan diputuskan kelayakannya sebagai lokasi Sekolah Unggulan Garuda. 

Dari 20 Ha lahan, sekitar 2 hektare di antaranya adalah bangunan dan sisanya dipergunakan untuk kawasan hijau dan sarana latihan.

Secara khusus di Desa Mojorejo, Rejang Lebong, kata Wamen Stella, banyak sekali tanaman perkebunan seperti kopi yang digarap  oleh masyarakat. 

“Kalau lokasi ini dipilih, kami tetap menginginkan agar masyarakat tetap menggarapnya. Ini sebenarnya sangat baik untuk kami karena ada yang menjaga lahan. Karena kalau 20 Ha semua opex-nya dari pusat, ini berat. Jadi sebenarnya ini efisien dan efektif dari segi pendanaan. Masyarakat dapat menggunakannya, kita juga mengambil untungnya,” jelas Wamen Stella. 

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved