Citizen Journalism
Inovasi Digital: Memperkuat Pertumbuhan dan Daya Saing UMK
Implementasi teknologi digital akan memberikan peluang besar bagi UMKM dalam meningkatkan efisiensi, daya saing, dan akses pasar.
Ketiga, penguatan daya saing UMK yang mengadopsi teknologi digital cenderung lebih adaptif terhadap perubahan pasar, lebih cepat dalam merespon kebutuhan pelanggan, dan mampu bersaing dengan perusahaan skala besar.
Keempat, inovasi produk dan layanan teknologi membuka peluang bagi UMK untuk mengembangkan produk dan layanan baru berdasarkan analisis data dan masukan konsumen.
Kenapa UMK Krusial Dalam Sistem Perekenomian?
UMK berkontribusi besar terhadap perekonomian nasional, data pemerintah menunjukkan bahwa sektor ini menyumbang porsi signifikan dari PDB nasional dan menjadi penopang lapangan kerja.
Menurut laporan publik, UMKM menyumbang sekitar 61,07 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia, dengan jumlah unit yang sangat besar sehingga keberhasilan UMKM berdampak langsung pada kesejahteraan nasional.
Pentingnya ekosistem digital dikembangkan sejalan dengan peningkatan penetrasi internet di Indonesia sudah sangat tinggi, pada awal 2024 tercatat sekitar 185,3 juta pengguna internet atau sekitar dua pertiga populasi. Artinya, peluang pasar digital amat besar jika UMKM mampu memanfaatkan saluran online.
Namun kenyataannya adopsi e-commerce dan teknologi masih belum merata, beberapa studi menemukan bahwa hanya sebagian kecil usaha yang aktif bertansaksi bisnis secara daring, misalnya beberapa penelitian menunjukkan angka adopsi e-commerce di kisaran rendah (sekitar dua puluhan persen untuk UMKM tertentu). Kondisi ini membuka celah besar bagi intervensi digital yang efektif.
Baca juga: UNAND Jadi Tuan Rumah KRTI 2025, Ajang Robot Terbang Nasional yang Dorong Inovasi Teknologi
Platform e-commerce dan marketplace menjadi bukti nyata yang akan memudahkan UMK mendapatkan akses pasar jauh lebih luas tanpa perlu investasi besar pada infrastruktur. Di pasar domestik, platform ini menjadi kanal utama penjualan ritel daring dan sering kali menyertakan fitur logistik serta pembayaran yang terintegrasi, memangkas hambatan operasional.
Tren consumer yang sudah mulai bergeser pada kecenderung digital mendorong penggunaan Pembayaran digital dan QRIS Sistem pembayaran digital semakian masif digunakan. Mempermudah transaksi, mengurangi risiko tunai, dan membuka kemungkinan pencatatan keuangan yang lebih rapi.
Layanan perbankan yang telah mendorong pembayaran terus mendorong percepatan adopsi QRIS di merchant kecil sebagai fondasi ekosistem digital yang inklusif.
Perkembangan ekosistim digital juga mendorong strategi pemasaran digital misalnya media sosial sebagai sarana penjualan dan transaksi. Penggunaan media sosial oleh pelaku UMK dari Instagram dan Facebook sampai TikTok menjadi “etalase” murah yang dapat mempercepat pertumbuhan dan membangun kekuatan brand.
Para pelaku UMK dapat memanfaatkan jejaring dan kreatifitas mereka dalam mempromosikan produk dan bisnis mereka yang dinilai berbiaya murah dibandingkan dengan promosi konvensional.
Strategi content marketing sederhana, seperti foto produk berkualitas, testimoni pelanggan, promo terbatas sering kali memberikan peningkatan penjualan signifikan bila konsisten dijalankan, terutama oleh pelaku UMK yang berasal dari kelompok Gen Z yang banyak mengetahui bagaimana perilaku konsumen Gen Z sehingga mereka dapat berperan sebagai konten creator.
Inovasi produk dan layanan berbasis data, penggunaan data pelanggan, analitik penjualan, dan riset pasar sederhana memungkinkan UMK menyesuaikan produk, menentukan harga, dan mengidentifikasi segmen yang menguntungkan, tentunya ini mesti didukung dengan kompetensi pengetahuan digital, analitik bisnis, dan pengetahuan dasar Artificial Intelligent (AI).
Pengambilan keputusan berbasis data akan mendorong keputusan yang lebih tepat dibandingkan hanya mengandalkan intuisi, dengan mempertimbangkan resiko yang optimal.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.