Pemerintah Kota Pariaman, Sumatera Barat mengambil langkah tegas di tengah efisiensi anggaran tanpa harus membebankan minimnya kondisi keuangan pada masyarakat dengan tidak menaikkan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) Perdesaan dan Perkotaan (P2).
Langkah ini merupakan bentuk komitmen dari pemerintah setempat dengan tidak membebankan masyarakat di tengah keterbatasan kondisi anggaran daerah.
Plt Kepala BPKPD Kota Pariaman, Adrial, mengatakan, bahwa tarif nilai Surat Pemberitahuan Pajak Terutang (SPPT) masyarakat masih di angka wajar.
“Dengan angka terendah Rp30 ribu per tahun, artinya sejak penyesuaian PBB 2019, tidak ada kenaikan lagi di Kota Pariaman,” ujarnya, Selasa (19/8/2025).
Baca juga: Gegara Gunung Lain Tutup, Gunung Talang Solok Diserbu Ribuan Pendaki Rayakan Hari Kemerdekaan
Ia menyebut, ketimbang menaikan pajak di tengah kondisi anggaran yang ringkih, Pemko Pariaman lebih memilih untuk melakukan optimalisasi pembayaran pajak pada masyarakat.
Optimalisasi ini menyasar pada masyarakat yang masih menunggak PBB beberapa tahun terakhir, melalui sosialisasi dan edukasi.
“Sekarang optimalisasi adalah jalan yang Pemko Pariaman pilih. Mengingat potensi Pendapatan Asli Daerah (PAD) sudah digali secara optimal,” ujarnya.
Lagi pula peningkatan PBB menurut Adrial sama saja memberikan beban pada masyarakat, padahal kondisi ekonomi masyarakat juga sedang tidak stabil.
Meski penyesuaian yang terjadi di tahun 2019, secara prosedural sudah bisa kembali dilakukan Pemko Pariaman.
Menurutnya, jika kondisi ekonomi masyarakat sudah stabil, tentu tidak akan ada masalah jika terjadi penyesuaian PBB.
“Ini bentuk komitmen Wali Kota Pariaman, nilai pajak dan nilai jual tanah masih sama seperti tahun sebelumnya,” ujar Adrial.
Lebih lanjut, Adrial menyebut hingga pertengahan Agustus 2025, PBB P2 Kota Pariaman sudah hampir menyentuh angka 60 persen.
Ia menyebut target PBB tahun ini sebanyak Rp2,3 miliar, capaiannya sampai 19 Agustus Rp1,4 miliar.
Baca juga: Karakter Diva Aurel di Mata Kepala SMKN 7 Padang: Sosok Cerdas, Multitalenta, dan Sering Bantu Teman
4. Cerita Kepala SMKN 7 Padang Soal Diva Aurel Minta Doa di Grup Sekolah Sebelum Tampil di Istana
Diva Aurel alumni SMKN 7 Padang asal Tanah Datar, Sumatera Barat viral usai membawakan lagu Tabola Bale di Istana Negara pada peringatan HUT ke-80 RI, Minggu (17/8/2025).
Sebelum naik ke panggung, ternyata lebih dulu memberi kabar ke grup sekolahnya. Ia menuliskan pesan sederhana dan meminta doa agar penampilannya berjalan lancar.
Kepala SMK Negeri 7 Padang, Evy Fitriana, mengatakan sebelum tampil di Istana Negara, Diva sempat memberi kabar di chat grup sekolah bahwa ia akan tampil dan meminta doa agar penampilannya bagus.
“Penampilan Diva Aurel saat HUT RI membuat kami terharu. Apalagi kini videonya viral di Indonesia bahkan dunia internasional. Ini prestasi luar biasa,” ungkapnya, Selasa (19/8/2025).
Baca juga: Kota Sawahlunto Jadi Tuan Rumah Simposium Internasional Pengelola Situs Warisan Dunia
Evy mengungkapkan bahwa pihak sekolah merasa sangat bangga mengetahui salah satu alumninya bisa tampil di panggung sebesar Istana Negara.
Nama Diva Aurel mendadak jadi sorotan publik usai tampil memukau membawakan lagu “Tabola Bale” pada peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Republik Indonesia di Istana Negara, Minggu (17/8/2025).
Penampilan gadis asal Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat ini menuai pujian luas hingga viral di media sosial dan disorot internasional.
Ternyata, dibalik penampilannya yang memukau tersebut, Diva memiliki latar belakang kesenian saat masih bersekolah.
Diva Aurel merupakan alumni atau lulusan dari Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 7 Padang.
Kepala SMK Negeri 7 Padang, Evy Fitriana, membenarkan bahwa Diva Aurel adalah alumni sekolah tersebut.
“Benar, Diva Aurel merupakan alumni SMK Negeri 7 Padang yang tamat pada tahun 2024. Ia masuk tahun ajaran 2021–2022 dan memilih jurusan Karawitan,” ujar Evy, Selasa (19/8/2025).
Evy menyebut Diva dikenal sebagai siswi multi talenta. Selain pandai bernyanyi, Diva juga mahir memainkan berbagai alat musik tradisional Minangkabau saat masih mengemban pendidikan di SMK N 7 Padang.
“Diva bisa memainkan talempong, bansi, hingga gendang. Sejak awal masuk sekolah, bakatnya sudah menonjol. Dari awal masuk sekolah pun, Diva juga sudah menunjukan bakat menyanyinya," jelasnya.
Selama menempuh pendidikan, Diva aktif di berbagai ajang seni. Ia pernah mewakili sekolah di Festival dan Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N), tampil di event seni nasional di Makassar dan Surabaya, serta kerap diundang untuk mengisi berbagai pertunjukan.
“Meski banyak kegiatan, Diva tetap mampu membagi waktu antara sekolah dan seni. Ia disiplin, tabah, dan konsisten dengan bakatnya,” tambah Evy.
Sementara itu, di bidang akademik, Evy menyebut bahwa Diva merupakan sosok yang pintar dan berprestasi.
"Kalau di pembelajaran Diva ini pintar, dia selalu berprestasi, nilai-nilainya pun bagus," katanya.
Selain itu, lanjut Evy, Diva juga merupakan sosok yang mudah bersosialisasi dan tidak malu-malu. Diva pun sering membantu teman-temannya yang membutuhkan.
"Diva ini juga sering dibawa ketika tampil-tampil walaupun dia tidak masuk dalam list. Karena kemampuannya yang serba bisa, jadi ketika ada temannya yang mendadak tidak bisa tampil, maka ia bisa membantu menggantikan," terangnya.
Evy berharap Diva terus melanjutkan kariernya di dunia seni dan mampu mengangkat budaya Minangkabau ke level global.
“Semoga Diva semakin sukses dan bisa membumikan budaya Minang, khususnya lewat seni musik dan lagu tradisional,” harapnya.(*)