Tabuik Piaman 2025

Pemko Pariaman Dinilai Kurang Serius Promosikan Festival Tabuik 2025, Dikhawatirkan Sepi Pengunjung

Ia memprediksi, kondisi ini akan membuat Festival Tabuik 2025 lengang, terutama dari kunjungan perantau yang biasanya selalu memadati acara.

Penulis: Panji Rahmat | Editor: Rezi Azwar
TribunPadang.com/Panji Rahmat
FESTIVAL TABUIK 2025- Anak Tabuik Subarang sedang melakukan prosesi Naiak Pangkek di Simpang Tabuik Kota Pariaman, dalam lanjutan Pesona Tabuik Budaya Piaman 2024, Minggu (21/7/2024). Niniak Mamak Tabuik Subarang Eki Rafki, menilai Pemerintah Kota (Pemko) Pariaman dinilai kurang serius dalam promosinya. 

TRIBUNPADANG.COM, PARIAMAN – Gelaran akbar Festival Budaya Tabuik 2025 di Pariaman yang sejatinya sudah dimulai sejak 1 Muharram (27 Juni 2025) hingga 6 Juli 2025 mendatang, diprediksi akan sepi pengunjung.

Alasannya, Pemerintah Kota (Pemko) Pariaman dinilai kurang serius dalam promosinya.

Hal ini memicu kekhawatiran banyak pihak, terutama di kalangan masyarakat dan pegiat budaya setempat.

Ketidakseriusan Pemko Pariaman dalam mempromosikan acara tahunan yang menjadi ikon budaya di kota ini memang terasa janggal.

Baca juga: Ungkap Kasus Menonjol, Polres Padang Pariaman Terima Banyak Penghargaan di HUT ke-79 Bhayangkara

Biasanya, jauh-jauh hari sebelum perayaan dimulai, promosi dan sosialisasi sudah gencar dilakukan, baik melalui media sosial, baliho, maupun spanduk.

Namun, tahun ini, kemeriahan tersebut tidak terasa.

Niniak Mamak Tabuik Subarang Eki Rafki, mengungkapkan kekecewaannya.

"Biasanya setiap tahun, sebelum perayaan dimulai, segala promosi baik di media sosial maupun media lainnya seperti baliho maupun spanduk sudah berseliweran di jalan. Tapi tahun ini, tidak terlihat geliat event ini akan dimulai," ujarnya, Selasa (1/7/2026).

Baca juga: Kapolres Dharmasraya Pimpin Upacara HUT ke-79 Bhayangkara, Minta Personel Perkuat Kepercayaan Publik

Ia memprediksi, kondisi ini akan membuat Festival Tabuik 2025 lengang, terutama dari kunjungan perantau yang biasanya selalu memadati acara.

Menurut Eki, jika alasan minimnya promosi adalah efisiensi anggaran, maka hal itu menunjukkan Pemko Pariaman kurang kreatif dalam menyiasati pesta budaya yang berlangsung setiap tahunnya ini.

"Pemko Pariaman terkesan tidak kreatif bilamana efisiensi yang dijadikan alasan kurangnya promosi ini," tambahnya.

Senada dengan Eki, Hani, seorang warga Kota Pariaman, mengaku terkejut ketika ditanya apakah ia mengetahui bahwa prosesi Pesta Budaya Tabuik 2025 sudah dimulai.

"Sudah mulai ya? Kok kami tidak tahu yaa?" ujarnya. Ia pun mengamini bahwa promosi dan informasi terkait acara tahun ini memang sangat minim.

"Tahun ini, tidak terlihat 'gezah'-nya (semangatnya)," pungkasnya.

Minimnya promosi ini tentu menjadi sorotan serius.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Padang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved