"Keluarga sangat percaya dengan dia, gelagatnya juga tidak mencurigakan," ungkap Diana.
Wanda tak berhenti di situ. Esok harinya, ia bahkan turut serta dalam pencarian, berpura-pura merasakan kehilangan yang sama.
Ia menyarankan keluarga untuk melaporkan hilangnya Siska dan Adek ke Polisi.
Sebuah sandiwara yang begitu rapi, teranyam dengan sempurna, hingga tak satu pun keluarga Rusdi menyadari kebusukan di baliknya.
Baca juga: Pembunuhan Berantai Padang Pariaman: Wanda Dikenal Pendiam dan Sering Menyapa, Warga Sulit Percaya
Terungkapnya Tabir Gelap di Balik Senyum Manis
Namun, kebohongan, secerdik apa pun ia dipendam, pada akhirnya akan terkuak.
Tabir gelap yang selama ini menutupi wajah Wanda akhirnya tersingkap.
Bukan karena kasus hilangnya Siska dan Adek, melainkan karena kejahatan lain yang jauh lebih mengerikan.
Wanda diringkus pihak berwajib atas kasus pembunuhan dan mutilasi seorang wanita bernama Septia Adinda, yang tak lain adalah teman dekat Siska.
Dari sanalah, benang merah kejahatan Wanda mulai terurai.
Dalam interogasi, pengakuan mengejutkan meluncur dari bibir pria itu.
Ia bukan hanya membunuh Septia, tetapi juga Siska dan Adek.
Jasad dua dara itu, yang selama berbulan-bulan dicari dengan penuh harap, telah terkubur di dalam sumur tua di kediamannya sendiri.
Kabar ini, laksana petir di siang bolong, menghancurkan sisa-sisa harapan keluarga Rusdi.
Orang yang selama ini menjadi sandaran mereka dalam mencari Siska, justru adalah iblis berwujud manusia yang telah merenggut nyawa putri mereka.