Kapolres Padang Pariaman, AKBP Ahmad Faisol Amir, membenarkan telah diamankan satu orang yang diduga terkait dalam kasus penemuan potongan tubuh manusia di aliran Sungai Batang Anai.
Potongan tubuh tersebut terdiri dari badan, kepala, kaki, dan tangan yang sudah dibawa ke RS Bhayangkara Padang.
"Iya sudah diamankan satu orang di kawasan Batang Anai, Padang Pariaman," kata AKBP Ahmad Faisol Amir.
Baca juga: POPULER SUMBAR: Korban Mutilasi Dikenali Lewat Cincin dan Pelaku Persetubuhan Anak Kabur Naik Angkot
Ia menduga masih ada korban lainnya, sehingga akan dilakukan pengembangan.
Pihaknya akan menelusuri lokasi yang diduga dijadikan tempat disembunyikannya jasad korban lainnya.
"Saat ini kami masih melakukan pengembang, karena ada indikasi ada korban lainnya," jelasnya.
RS Bhayangkara Didatangi Warga
Rumah Sakit Bhayangkara Padang mulai didatangi sejumlah warga yang menduga mengenali potongan tubuh korban mutilasi yang ditemukan di sekitar Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Batang Anai, Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat, Rabu (18/6/2025).
Baca juga: Identifikasi Korban Mutilasi Masih Berlangsung, Polisi Minta Warga Tak Sebar Informasi Hoaks
Orang tua dan teman dekat korban datang ke rumah sakit untuk memastikan identitas jenazah.
Mereka mengaku mengenali ciri khas potongan tubuh korban, terutama dari cincin yang melingkar di salah satu tangan korban.
Potongan tubuh yang ditemukan berupa kepala, kaki dan tangan manusia.
Saat ini, jenazah masih berada di RS Bhayangkara Padang untuk proses identifikasi lebih lanjut oleh pihak kepolisian dan tim forensik.
Kanit Resmob Tim Gagak Hitam Polres Padang Pariaman, Aiptu Hendri Haryono alias Henmob, membenarkan bahwa potongan tubuh tersebut telah dievakuasi ke RS Bhayangkara Padang sejak pagi hari.
“Iya, potongan jenazah berupa kepala dan tangan yang ditemukan tadi pagi sudah kita bawa ke RS Bhayangkara Padang. Setelah ditemukan, langsung kita evakuasi ke sini,” ujar Henmob saat ditemui TribunPadang.com, Rabu siang.
Hingga saat ini, proses identifikasi masih terus dilakukan. Polisi juga membuka peluang bahwa kasus ini merupakan tindak pidana.
“Kami masih mencari identitas valid korban. Sementara jenazah disimpan di rumah sakit. Kami juga mendalami kemungkinan adanya unsur pidana dalam kasus ini,” kata Henmob.