TRIBUNPADANG.COM, AGAM - Terinspirasi dari Presiden ke-3 Indonesia Bacharuddin Jusuf Habibie, menjadi alasan Devit Febriansyah masuk kampus ITB (Institut Teknologi Bandung).
Hal itu disampaikan Devit Febriansyah, pelajar berprestasi dan kurang mampu asal Jorong Bukik Malanca, Nagari Malalak Timur, Kecamatan Malalak, Kabupaten Agam, Sumatera Barat.
Diketahui, Devit merupakan alumni dari SMAN 1 Bukittinggi dan setelah kelulusannya, Rektor ITB Tatacipta Dirgantara langsung menjemput ke rumahnya di Malalak, pada Sabtu (7/6/2025) lalu.
Devit bercerita bahwa keinginan untuk masuk ke kampus ITB terinspirasi dari Presiden BJ Habibie.
Baca juga: 3 Sekolah Terima Dana BOS 2025 Rp 900 Juta Lebih di Maluku Tengah, Cek Daftar dan Rinciannya
Ia lulusan ITB dan bisa mengembangkan ilmu pengetahuannya hingga ke luar negeri.
"Sebenarnya saya terinspirasi dari Pak Habibie. Ia kan lulusan ITB," jelasnya.
Untuk itu, sejak SMA ia mulai mempersiapkan kebutuhan untuk bisa masuk ke ITB.
Devit mulai giat belajar dan mengikuti berbagai lomba, salah satunya Olimpiade Sains Nasional (OSN).
Baca juga: Kisah Devit Febriansyah, Pelajar Sumbar Lolos ITB: Didukung Ayah Buruh Kulit Manis Tak Tamat SD
"Keinginan masuk ITB itulah yang membuat saya harus rajin belajar dan mengikuti berbagai lomba," terangnya.
"Pada tahun 2024, saya pernah menjadi finalis tingkat nasional pada Olimpiade Orbit 360," sambungnya.
Selain itu, Devit juga menegaskan bahwa ITB juga masuk sebagai kampus peringkat teratas di Indonesia.
"Setelah dicek, ITB menempati posisi nomor 1 sebagai kampus terbaik di Indonesia," jelasnya.
Baca juga: UT Padang Talkshow di Harau FM:Mewujudkan SDM yang Handal dan Kompetitif Bersama Universitas Terbuka
Tidak hanya itu, kampus ITB menurut Devit juga masuk dalam peringkat 500 terbaik di dunia.
"Kalau tidak salah, kampus ITB juga masuk sebagai kampus terbaik dunia," ucapnya.
Sebelumnya diberitakan juga tentang sosok Devit Febriansyah asal Malalak yang dijemput Rektor ITB ke rumahnya pada Sabtu, (7/6/2025) lalu.