TRIBUNPADANG.COM, PADANG PANJANG - Ratusan guru dan tenaga kesehatan (nakes) menggelar aksi damai di depan DPRD Padang Panjang, Sumatera Barat pada Kamis (5/6/2025).
Mereka menolak kebijakan Pemerintah Kota Padang Panjang yang menghentikan Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP) sejak 16 Mei 2025.
Peserta aksi, Nafsika Eriandini dari guru meminta pemerintah daerah untuk memberikan kembali TPP kepada guru dan nakes.
"Kami tentu berharap bahwa TPP ini kembali lagi dan tidak diberhentikan," ungkapnya saat memberikan keterangan.
Ia juga menyebutkan jika TPP diberhentikan, maka berlakukan untuk seluruh ASN di Kota Padang Panjang.
Baca juga: Jemaah Tarekat Naqsabandiyah Rayakan Idul Adha Hari Ini, Hewan Kurban Dipotong 2 Hari Lagi
"Jika diberhentikan, berlakukan juga untuk semua ASN. Janga hanya kami sebagai guru dan nakes saja yang diberhentikan," jelasnya.
"Kalau dipotong tidak masalah, namun jangan diberhentikan," tambah guru Bahasa Indonesia itu.
Sama halnya dengan Nafsika, peserta lainnya berinisial (I) berharap agar TPP untuk guru dan nakes diaktifkan kembali.
"Harapan saya tentu dikembalikan TPP ini," sebutnya.
Jika memang harus diberhentikan, kata peserta aksi inisial (I) tersebut, berlakukan juga untuk seluruh OPD di Padang Panjang.
"Jangan hanya guru dan nakes saja yang terdampak," terangnya.
Baca juga: Pemkab Sijunjung Gelar Salat Idul Adha 2025 di Lapangan M Yamin, Pelaksanaan Mulai 07.30 WIB
Pantauan Tribunpadang.com, saat ini perwakilan dari peserta aksi sedang melaksanakan audiensi bersama DPRD Padang Panjang, Sekretaris Daerah (Sekda) dan BPKP.
Sebelumnya diberitakan, ratusan guru dan tenaga kesehatan di Kota Padang Panjang, Sumatera Barat, memadati kantor DPRD Kota Padang Panjang, Kamis (6/5/2025).
Kedatangan ratusan guru dan nakes tersebut lantaran diberhentikannya TPP (Tambahan Penghasilan Pegawai) untuk guru dan nakes oleh Pemerintah Kota Padang Panjang.
Pantauan TribunPadang.com di lapangan, terlihat ratusan guru dan nakes sudah berkumpul di SD Teladan, Padang Panjang sejak pukul 09:00 WIB.