Yusri Yanti melanjutkan keterangannya, saat proses evakuasi korban oleh Basarnas dan Damkar cukup kesulitan. Tumpukan kursi, serpihan bus dan tembok menghimpit para penumpang di dalam bus.
Mesin las pun dikeluarkan, memotong bagian-bagian bus yang menghalangi proses evakuasi korban.
Satu per satu bangku bus juga dikeluarkan.
Kerja keras itu akhirnya membuahkan hasil, petugas mengeluarkan para korban dari badan bus, yang sudah ringsek seusai menghantam tembok di depan rumah warga.
Puluhan ambulans dari RSUD, RS Ibnu Sina dan Puskesmas juga sudah siap sedia membawa para korban.
Sirine ambulans terdengar kuat hingga berlalu pergi menuju rumah sakit terdekat.
"Sekitar 5 sampai 10 menit ambulans datang. Jadi semua petugas menggiring ke ambulans, mengantar ke rumah sakit semuanya," terang Yusri Yanti kepada Tribunpadang.com.
Yusri Yanti tak mengingat berapa jam evakuasi berlangsung, setelah kedatangan semua pihak termasuk kepolisian dan Dishub.
Saat proses evakuasi, suasana di sekitar lokasi begitu ramai. Semua masyarakat menyaksikan, mengambil gambar, bahkan mendoakan keselamatan korban.
Semua petugas juga kooperatif dengan perannya masing-masing. Hingga akhirnya semua korban berhasil dievakuasi.
Bus juga ditarik menggunakan rantai bus milik Dishub.
Hingga akhirnya, semua orang menghilang satu per satu. Menuju RSUD dan juga RS Ibnu Sina.
"Korban luka berat langsung dibawa ke RSUD termasuk yang meninggal 12 orang. Beberapa korban luka baru dibawa ke RS Ibnu Sina (Yarsi) Padang Panjang," ungkap Yusri Yanti, menutup cerita.