Universitas Andalas

Kepala BNPB Beri Kuliah Umum di Kampus Unand, Fokus Mitigasi Bencana dan Kesiapan Hadapi Megathrust

Editor: Emil Mahmud
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

SESI FOTO BERSAMA - Foto bersama Gubernur Sumatera Barat, kepala BPNB, Rektor Universitas Andalas dan perwakilan Duta Besar Australia untuk Indonesia, sesaat setelah kuliah umum di Kampus Limau Manis Kota Padang, Provinsi Sumbar Rabu (7/5/2025). Rangkaian kegiatan dihiasi dengan saling memberi plakat sebagai bukti kerjasama kedua belah pihak.

TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Universitas Andalas atau UNAND menjadi tuan rumah penyelenggaraan kuliah umum di Kampus Limau Manis Kota Padang, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar), Rabu (7/5/2025).

Kuliah umum kali ini bertema mitigasi bencana dan kesiapsiagaan menghadapi potensi gempa megathrust, yang disampaikan langsung oleh Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Letjen TNI Suharyanto.

Kegiatan ini menjadi momentum penting dalam meningkatkan pemahaman masyarakat dan pemangku kepentingan di Sumatera Barat terhadap ancaman bencana besar yang mungkin terjadi di masa depan.

Acara dimulai dengan pembacaan doa, kemudian dilanjutkan sambutan dari Rektor Universitas Andalas dan Ketua Majelis Wali Amanat Unand.

Dalam sambutannya, kedua pimpinan universitas tersebut menekankan pentingnya peran perguruan tinggi dalam mendukung agenda nasional mitigasi bencana melalui pendidikan, riset, dan pengabdian masyarakat.

Kuliah umum ini turut dihadiri oleh jajaran BNPB, para kepala daerah kabupaten/kota se-Sumatera Barat melalui perwakilan, serta perwakilan dari Kedutaan Besar Australia.

Kehadiran para pemangku kepentingan ini mencerminkan sinergi antara pemerintah pusat, daerah, institusi akademik, dan mitra internasional dalam memperkuat sistem kesiapsiagaan terhadap bencana alam.

Dalam paparannya, Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto menekankan bahwa potensi gempa megathrust di wilayah barat Sumatera harus dihadapi dengan langkah-langkah mitigasi yang nyata.

Ia mengimbau masyarakat agar tetap tenang namun waspada, serta menyiapkan diri melalui edukasi dan pelatihan kebencanaan yang berkelanjutan.

“Potensi itu ada, tetapi waktunya tidak bisa diprediksi. Yang bisa kita lakukan adalah bersiap."

"Pemerintah Provinsi Sumatera Barat juga telah berkomitmen melakukan pelatihan kepada masyarakat, agar mereka tahu apa yang harus dilakukan saat bencana benar-benar terjadi,” ujar Suharyanto.

Menjelang penutupan, kuliah umum ini juga menandai penguatan kerja sama antara BNPB, Universitas Andalas, dan mitra internasional, khususnya Pemerintah Australia.

Simbol komitmen ini diwujudkan melalui pertukaran plakat yang dilakukan secara timbal balik. BNPB menyerahkan plakat kepada UNAND sebagai simbol dukungan terhadap pendidikan kebencanaan di tingkat perguruan tinggi. 

Sebaliknya, Unand memberikan plakat kepada perwakilan Kedutaan Besar Australia sebagai bentuk penghargaan atas kolaborasi internasional di bidang mitigasi bencana.

Selain itu, plakat juga diserahkan oleh BNPB kepada pihak Australia, dan sebaliknya, yang menandai jalinan kerja sama strategis antara lembaga penanggulangan bencana nasional dengan mitra luar negeri dalam membangun kapasitas kesiapsiagaan masyarakat.

Halaman
12

Berita Terkini