"Kita akan proses, baik itu pegawai atau warga binaan," tambahnya.
Saat ditanya mengenai berapa total korban yang keracunan, Marselina menjawab sebanyak 13 orang.
"1 orang meninggal dunia, sudah kita serahkan kepada keluarga dan dimakamkan. 2 orang menggunakan ventilator, 2 orang penanganan intensif dan 8 orang observasi," terangnya.
Sebelumnya, data yang dihimpun Tribunpadang.com dari Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Achmad Mochtar Bukittinggi, sebanyak 22 orang dirawat, 2 orang dipasang ventilator dan 11 orang berstatus kritis.
Hal itu dibenarkan oleh Direktur RSUD Achmad Mochtar Bukittinggi Busril saat memberikan keterangan, Rabu (30/4/2025) malam.
Busril menyebut data yang yang masuk ke RSUD Achmad Mochtar sebanyak 22 orang. Dua orang di antarannya kritis.
"Dua orang dinyatakan kritis. Penanganan sudah dilakukan dengan pemasangan ventilator," kata Busril.
Busril menjelaskan, dua orang tersebut juga sudah dirawat di ruangan ICU.
Sementara 11 orang lagi berstatus kritis, namun berpotensi besar situasinya memburuk.
"Saat ini kami berupaya memberikan penanganan terbaik kepada semua pasien ini. Terutama yang kondisinya memang merah dan kuning," katanya.
Rapat Dini Hari
Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Direktorat Jenderal (Ditjen) Pemasyarakatan Sumatera Barat Marselina Budiningsih, langsung mengelar rapat tertutup dengan Kalapas Herdianto dan Kapolresta Bukittinggi terkait 22 penghuni Lapas Bukittinggi Kelas IIA Bukittinggi yang diduga keracunan Rabu (30/4/2025) malam.
Marselina Budiningsih tiba di Lapas Bukittinggi, Kamis (1/5/2025) dini hari sekitar pukul 00:10 WIB dini hari.
Kakanwil langsung memasuki ruangan Kalapas Kelas IIA Bukittinggi Herdianto.
Tampak Kakanwil didampingi sejumlah orang langsung masuk melalui pintu utama dan menuju ruangan Kalapas.