TRIBUNPADANG.COM, BUKITTINGGI- Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Direktorat Jenderal (Ditjen) Pemasyarakatan Sumatera Barat Marselina Budiningsih, langsung mengelar rapat tertutup dengan Kalapas Herdianto dan Kapolresta Bukittinggi terkait 22 penghuni Lapas Bukittinggi Kelas IIA Bukittinggi yang diduga keracunan Rabu (30/4/2025) malam.
Marselina Budiningsih tiba di Lapas Bukittinggi, Kamis (1/5/2025) dini hari sekitar pukul 00:10 WIB dini hari.
Kakanwil langsung memasuki ruangan Kalapas Kelas IIA Bukittinggi Herdianto.
Tampak Kakanwil didampingi sejumlah orang langsung masuk melalui pintu utama dan menuju ruangan Kalapas.
Baca juga: Soal Keracunan di Lapas Bukittinggi, Kalapas: Saya Belum Berani Menjawab, Ibu Kakanwil Saja
Sebelum Kakanwil, Rabu tengah malam sekitar pukul 22:30 WIB, juga sudah tiba di Lapas Bukittinggi yang berada di Biaro IV Angkek Canduang ini Kalapas dan Kapolresta Bukittinggi, Kombes Pol Yessi Kurniati.
Jarak kedatangan antara Kalapas dan Kapolresta Bukittinggi pun tidak terlalu lama.
Kapolres Bukittinggi yang tiba bersama tim Inafis langsung masuk ke ruangan dan belum mau memberi komentar.
Sementara Kalapas yang tiba lebih awal juga tidak mau berkata banyak.
Pihak Lapas Kelas IIA Bukittinggi belum memberikan informasi pasti terkait 22 orang warga binaan yang diduga keracunan dan dirawat di Rumah Sakit Umum Darurat (RSUD) Achmad Mochtar, Rabu (30/4/2025).
Baca juga: BREAKING NEWS 22 Warga Binaan Lapas Kelas II Bukittinggi Dilarikan ke RSAM, 2 Dipasang Ventilator
Kapala Lapas (Kalapas) Kelas IIA Bukittinggi Herdianto yang TribunPadang.com temui di Lapas Kelas IIA Bukittinggi, Rabu malam, enggan berbicara banyak.
Saat ditanya terkait narapidana yang keracunan, Herdianto belum memberikan informasi pasti.
Ia tidak berani menjawab, dan menyebut Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Ditjen Pas Sumatera Barat yang akan memberikan keterangan.
"Saya belum berani menjawab, apakah ini diduga keracunan atau tidak. Nanti Ibu Kakanwil saja yang menjelaskan," ungkap Herdianto.
Baca juga: BREAKING NEWS: Ditemukan Kaki Manusia di Tepi Aliran Sungai Kelurahan Padang Besi, Kota Padang
Kendati demikian, Kalapas Kelas IIA Bukittinggi itu membenarkan terkait narapidana yang dirawat di RSUD Achmad Mochtar.
"Iya, tapi lebih lengkapnya kita tunggu ibu Kakanwil," sebutnya.
"Besok kita rilis secara bersama-sama," sambung Herdianto.
Setelah Herdianto memberikan keterangan, 5 menit kemudian Kapolresta Bukittinggi Kombes Pol Yessi Kurniati juga tiba di Lapas Kelas IIA Bukittinggi.
Ia langsung masuk ke dalam lapas sembari menyalami wartawan yang sudah menunggu di luar.
Mereka kemudian, melakukan rapat internal di dalam ruangan terkait narapidana yang diduga keracunan tersebut.
Baca juga: Potongan Kaki Manusia yang Ditemukan di Padang Besi, Dievakuasi Tim Identifikasi Polresta Padang
Sebelumnya diberitakan sebanyak 22 orang warga binaan di Lapas Kelas II Bukittinggi dirawat di Rumah Sakit Umum Darurat (RSUD) Achmad Mochtar Bukittinggi karena keracunan, Rabu (30/4/2025).
Hal itu dibenarkan oleh Direktur RSUD Achmad Mochtar Bukittinggi Busril saat memberikan keterangan, Rabu (30/4/2025) malam.
Busril menyebut data yang yang masuk ke RSUD Achmad Mochtar sebanyak 22 orang.
Dua orang di antarannya kritis.
"Dua orang dinyatakan kritis. Penanganan sudah dilakukan dengan pemasangan ventilator," kata Busril.
Busril menjelaskan, dua orang tersebut juga sudah dirawat di ruangan ICU.
Sementara 11 orang lagi berstatus kritis, namun berpotensi besar situasinya memburuk.
"Saat ini kami berupaya memberikan penanganan terbaik kepada semua pasien ini. Terutama yang kondisinya memang merah dan kuning," katanya.
Saat ini TribunPadang.com sedang mengupayakan konfirmasi dari pihak Lapas Kelas II Bukittinggi terkait kronologi kejadian.