"Dari sisa pembuatan parfum tersebut sekitar 200 mililiter, diambil oleh salah seorang tamping tanpa seizin petugas," ungkap Marselina.
Lalu sisa bahan pembuatan parfum tersebut diminta oleh temannya untuk membersihkan tato.
"Akan tetapi malah disalahgunakan. Alkohol yang 70 persen itu dicampur dengan minuman sachet, ditambah air dan es batu lalu diminum rame-rame," beber Marselina.
"Akhirnya menimbulkan keracunan," sambung Marselina.
Saat ini, pihaknya sudah berkoordinasi dan melaporkan kepada Direktorat Jenderal, Kapolresta Bukittinggi beserta tim, dan pihak keluarga warga binaan.
Baca juga: Rayakan Lebaran di Balik Jeruji, Narapidana di Lapas Padang Salat Idulfitri Berjamaah
"Kita juga sudah membentuk tim investigasi untuk melaksanakan tugas, apabila ada unsur-unsur yang kelalaian," sebutnya.
"Kita akan proses, baik itu pegawai atau warga binaan," tambahnya.
Saat ditanya mengenai berapa total korban yang keracunan, Marselina menjawab sebanyak 13 orang.
"1 orang meninggal dunia, sudah kita serahkan kepada keluarga dan dimakamkan. 2 orang menggunakan ventilator, 2 orang penanganan intensif dan 8 orang observasi," terangnya. (Muhammad Afdal Afrianto).