Unand

Unand Kukuhkan 10 Guru Besar, Rektor Dorong Riset Berdampak Nyata

Penulis: Rima Kurniati
Editor: Rahmadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

PENGUKUHAN GURU BESAR: Universitas Andalas (Unand) mengukuhkan sepuluh guru besar dalam berbagai bidang ilmu dari tiga fakultas, yakni Fakultas Ekonomi Bisnis (FEB), Fakultas Keperawatan, Fakultas Farmasi dan Fakultas Kedokteran, Selasa (18/2/2025) di CH Unand. Rektor Unand menekankan bahwa riset yang dihasilkan oleh Universitas Andalas harus memiliki dampak nyata.

TRIBUNPADANG.COM, PADANG – Universitas Andalas (Unand) mengukuhkan 10 guru besar dari tiga fakultas dalam upacara di Convention Hall, Kampus Unand, Kota Padang, Selasa (18/2/2025).

Para guru besar yang dikukuhkan berasal dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB), Fakultas Keperawatan, Fakultas Farmasi, dan Fakultas Kedokteran.

Kesepuluh guru besar tersebut antara lain Prof. Dr. Nasri Bachtiar,  S.E., M.S. Sebagai Guru Besar Tetap dalam Bidang Ilmu Ekonomi Ketenagakerjaan pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Andalas, Prof. Dr. Werry Darta Taifur, SE., M.A. Sebagai Guru Besar Tetap dalam Bidang Ilmu Ekonomi Pembangunan pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Andalas

Prof. Dr. Vera Pujani, SE, MM.tech Sebagai Guru Besar Tetap dalam Bidang Ilmu Manajemen Teknologi Bisnis pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Andalas, Prof. Dr. Netty Suharti, MS Sebagai Guru Besar Tetap dalam Bidang Ilmu Botani Farmasi pada Fakultas Farmasi Universitas Andalas

Prof. Dr. Rahmi Fahmy, SE., MBA Sebagai Guru Besar Tetap dalam Bidang Ilmu Manajemen Sumber Daya Manusia pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Andalas, Prof. Dr. Ns. Meri Neherta, S.Kep, M.Biomed Sebagai Guru Besar Tetap dalam Bidang Ilmu Keperawatan Anak Sehat pada Fakultas Keperawatan Universitas Andalas

Prof. Dr. dr. Satya Wydya Yenny, Sp.D.V.E, Subsp.D.K.E, M.Ag Sebagai Guru Besar Tetap dalam Bidang Ilmu Dermatologi Kosmetik dan Estetik pada Fakultas Kedokteran Universitas Andalas, Prof. Nelwati, SKp.,M.N.,Ph.D. Sebagai Guru Besar Tetap dalam Bidang Ilmu Keperawatan Dasar pada Fakultas Keperawatan Universitas Andalas.

Baca juga: Lapas Bukittinggi Gelar Skrining HIV/AIDS untuk Warga Binaan

Prof. dr. Ilmiawati, S.Ked, Ph.D Sebagai Guru Besar Tetap dalam Bidang Ilmu Toksikologi pada Fakultas Kedokteran Universitas Andalas dan Prof. Dr. Yulia Hendri Yeni, S.E.,M.T.,Ak Sebagai Guru Besar Tetap dalam Bidang Ilmu Pemasaran Strategik pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Andalas.

Prosesi pengukuhan 10 guru besar yang berlangsung di Gedung Convention Hall Universitas Andalas tersebut ditandai pemasangan kalung kehormatan, oleh Ketua Dewan Profesor, Prof. Apt. Marlina, Ph.D didampingi Rektor Universitas Andalas, Efa Yonnedi, Ph.D. serta Ketua Senat Akademik Universitas (SAU), Prof. Dr. Syafrizal Sy.

Rektor Unand Efa Yonnedi mengatakan menjadi seorang Guru Besar bukan sekadar penghargaan tertinggi dalam karier akademik. Guru Besar adalah ujung tombak kemajuan Universitas Andalas.

Dalam era persaingan global yang semakin ketat, peran Guru Besar semakin krusial untuk membawa Universitas Andalas tidak hanya dikenal di Sumatera Barat atau Indonesia, tetapi juga di panggung dunia

"Selama tahun 2024 Unand menambah guru besar terbanyak sepanjang sejarah, sebanyak 37 profesor. sampai hari ini jumlah guru besar Unand sebanyak 208 orang," kata Efa Yonnedi.

Menurutnya, Guru Besar bukan hanya seorang pendidik, tetapi juga inovator dan agen perubahan.

Baca juga: Anugerah Jurnalistik Adinegoro: Kru Genta Andalas Unand Raih Penghargaan & 5 Karya Jurnalistik Utama

Untuk itu, Ia menekankan bahwa riset yang dihasilkan oleh Universitas Andalas harus memiliki dampak nyata.

Riset yang dilakukan tidak hanya harus menghasilkan pengetahuan baru, tetapi juga memberikan manfaat sosial dan ekonomi, baik melalui Return on Investment (ROI)maupun Social Return on Investment(SROI).

"Hilirisasi riset, yang dapat menggerakkan industri, memperkaya kebijakan publik, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, harus menjadi fokus utama kita," katanya.

Halaman
12

Berita Terkini