Sehingga, saat hari puncak dalam keadaan apapun Tabuik harus siap dan ditunjukan di depan wisatawan.
"Kalau telat satu hari saja pengerjaannya Tabuik, tidak berguna lagi. Kalau tender besar telat, hanya tinggal bayar denda," ujarnya tertawa lepas mengenang perasaan waktu itu.
Baca juga: Ukuran Fisik Tabuik Pariaman 2024 Berbeda dari Tahun Sebelumnya
Setelah berhasil membuat fisik Tabuik pertamanya, tahun ini sudah memasuki kali kelima Ade dipercaya menjadi kepala pembuat fisik Tabuik.
Dalam perjalanannya, Ade mengaku mempunyai rasa haru pasca menyelesaikan pembuatan fisik Tabuik.
Rasa haru ini sampai mengundang tangis, melihat hasil kerja kerasnya bisa dinikmati oleh banyak orang.
"Suatu waktu sampai menangis, melihat fisik Tabuik itu, bisa membuat senang hati banyak orang," ujarnya.
Kendati demikian ia juga pernah merasakan iba saat, fisik Tabuik yang susah payah ia buat, dibuang ke laut.
"Tapi memang itu gunanya, jadi saya memahami saja," ujarnya sambil tertawa lepas.
Sebagai pembuat Tabuik, ia sangat bangga bisa dipercaya untuk membuat ikon utama Kota Pariaman tersebut setiap tahunnya.
"Kalau masih dipercaya saya selalu siap," ujarnya saat ditanyai kapan akan pensiun membuat Tabuik.
_____
Baca berita terbaru di Saluran TribunPadang.com dan Google News