Longsor di Sumbar

Longsor Putus Total Akses Sumbar-Riau, Berikut Jalur Alternatif yang Bisa Dilewati Via Sijunjung

Penulis: Rahmadisuardi
Editor: Rahmadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Akses jalan Sumbar-Riau putus total akibat longsor yang melanda sejumlah titik di Kabupaten Lima Puluh Kota. Pengendara bisa pakai jalur alternatif via Kabupaten Sijunjung.

TRIBUNPADANG.COM- Akses jalan Sumbar-Riau putus total akibat longsor yang melanda sejumlah titik di Kabupaten Lima Puluh Kota.

Diketahui, jalan putus di kelok 17, Km 35 Nagari Harau, Kecamatan Harau dan di Nagari Koto Alam, Kecamatan Pangkalan, Kabupaten Lima Puluh Kota.

Kondisi ini memaksa pengendara untuk menggunakan jalur alternatif Riau Sumbar.

Pengendara dapat menggunakan Jalur alternatif Sumbar Riau melewati daerah dengan urutan Lintau-Sijunjung-Kiliranjao-Lubuk Jambi-Teluk Kuantan-Pekanbaru, begitupun sebaliknya.

Biasanya pengendara bisa menempuh perjalanan Pekanbaru Ke Payakumbuh dalam waktu 4 hingga 5 jam.

Namun jika melewati jalur alternatif Riau Sumbar harus menghabiskan waktu 9 Jam lebih.

Baca juga: Seorang Pria Tertimbun saat Bantu Bersihkan Material Longsor di Lima Puluh Kota

Direktur Lalu Lintas Polda Riau Kombes Pol Taufiq Lukman Nurhidayat mengatakan, pengalihan ini sementara, sembari menunggu kondisi normal kembali.

Diungkapkan Taufiq, untuk longsor saat ini masih dalam proses pembersihan material. Pihak terkait masih berupaya untuk melancarkan kembali arus lalu lintas.

"Untuk itu menghindari masyarakat kita terjebak (jika melintas di sana), dialihkan lah seperti itu (lewat Kuansing)," jelasnya dilansir dari TribunPekanbaru.com, Selasa (26/12/2023).

Kondisi terkini diungkapkan Taufiq, ada dua titik longsor. Antara lain di kelok 17, Km 35 Nagari Harau, Kecamatan Harau dan di Nagari Koto Alam, Kecamatan Pangkalan.

"Lalu ada 3 titik lokasi banjir, di Sopang, depan Polsek Pangkalan, dan Masjid Raya Pangkalan," ungkap Taufiq.

Baca juga: BPBD Catat Bencana Longsor di 9 Kabupaten Kota Selama Desember 2023

"Ini lah yang kita arahkan kepada pengguna jalan, supaya tidak terjebak di sana. Mungkin ada kegiatan yang urgen ke Sumbar. Kalau tidak, himbauan saya tetap di rumah. Sekiranya tidak ada keperluan yang penting dan sebagainya," imbuh mantan Kapolres Rohul ini.

Curah hujan yang tinggi di wilayah Kabupaten Lima Puluh Kota, Provinsi Sumatera Barat, menyebabkan longsor di Kelok 17 Jalan Lintas Sumbar-Riau. Longsor ini terjadi pada Senin (25/12/2023) sekitar pukul 06.30 WIB. (Istimewa)

Longsor 33 Titik

Sebanyak 33 titik tanah longsor tercatat di ruas jalan Sumbar-Riau di Kabupaten Lima Puluh Kota, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar), Selasa (26/12/2023).

Hal itu disampaikan oleh Kapolres Lima Puluh Kota, AKBP Ricardo Condrat Yusuf terkait informasi longsor di ruas jalan Sumbar - Riau terdampak longsor.

"Berdasarkan pengamatan ada sebanyak 33 titik kejadian longsor di ruas Jalan Lintas Sumbar-Riau, baik itu longsor berupa material tanah maupun pohon tumbang," kata AKBP Ricardo Condrat Yusuf.

Ia mengatakan, informasi akses jalan Lintas Sumbar-Riau tidak dapat dilewati kendaraan diterimanya pada pukul 03.00 WIB.

Selanjutnya, TNI/Polri melakukan pengecekan ke lokasi kejadian bencana, dan mendapatkan data adanya kejadian longsor di beberapa titik.

Baca juga: Gugur dalam Tugas, Kopda Hendrianto Sudah 9 Bulan di Papua Barat Daya, akan Pulang Maret 2024

"Kami mengimbau, para pengguna jalan yang akan melintasi Jalan Sumbar dan Riau untuk sementara beralih melalui Kiliran Jao Kabupaten Sijunjung," kata AKBP Ricardo Condrat Yusuf..

Hal itu dikarenakan di beberapa titik ruas jalan Sumbar-Riau yang ada di Kabupaten Lima Puluh Kota mengalami terban sebagian jalan sepanjang 50 meter.

Selain itu, masih ada 12 titik longsor yang belum selesai ditangani, sehingga masyarakat yang sedang dalam perjalanan dalam rangka libur Natal dan tahun baru 2024 agar mengalihkan perjalanan ke Kabupaten Sijunjung.

Untuk akses jalan kembali normal belum dapat diketahuinya, dikarenakan Balai Jalan masih melakukan pengkajian apakah ruas jalan aman untuk dilewati oleh masyarakat atau belum.

"Jadi, kami masih menunggu dari Balai Jalan. Apakah jalan ini sudah bisa dilintasi. Saya mengimbau kepada pengguna jalan untuk mencari jalur alternatif melalui Kilian Jao, Kabupaten Sijunjung," katanya.

Baca juga: Jalan Sumbar-Riau Putus Akibat Longsor di Kelok 17 Kabupaten Lima Puluh Kota

AKBP Ricardo Condrat Yusuf juga menyebutkan adanya satu orang meninggal dunia akibat bencana longsor. Korban meninggal dunia pada saat membersihkan lumpur, dan dari atas tebing datang longsor susulan.

Akibatnya, korban terseret material longsor yang menyebabkan meninggal dunia. Sedangkan kepada pengendara yang terjebak bencana longsor di ruas Jalan Lintas Sumbar-Riau untuk memarkirkan kendaraannya di titik yang aman dari bencana longsor.

Banjir Rendam Lima Puluh Kota

Bupati Lima Puluh Kota, Safaruddin, mengatakan banjir dan longsor terjadi akibat hujan dengan intensitas tinggi mengguyur Kabupaten Lima Puluh Kota.

Safaruddin menerima informasi adanya tiga titik banjir di kawasan Kecamatan Pangkalan, yaitu di Nagari Gunung Malintang, Nagari Pangkalan, Nagari Manggilang.

"Untuk kawasan Durian Tinggi Kecamatan Kapur IX, kondisinya sangat memprihatinkan saat ini. Informasi yang kami terima dari Wali Nagarinya, jembatan penghubung mengalamikan kerusakan akibat terkikis oleh air," kata Safaruddin.

Baca juga: POPULER SUMBAR: Longsor di Sumpur Kudus Sijunjung dan Macet di Silaiang Akibat Truk Rusak

Banjir melanda Kecamatan Pangkalan Koto Baru, Kabupaten Lima Puluh Kota, Provinsi Sumatera Barat pada Selasa (26/12/2023). (Istimewa)

Kemudian banjir juga merendam kawasan Harau Kabupaten Lima Puluh Kota, sehingga destinasi wisata terendam banjir. "Itulah lokasi banjir yang agak tinggi di Kabupaten Limapuluh Kota," ujarnya.

Safaruddin menyebutkan pihaknya dari Pemerintah Kabupaten Lima Puluh Kota dan BPBD belum dapat menembus jalan yang menuju kawasan Kecamatan Pangkalan dan Kapur IX akibat bencana longsor.

Oleh karena itu, penanganan bencana untuk daerah yang terdampak bencana dibantu oleh Tim Siaga Nagari. Senada, untuk lokasi longsor terdapat sebanyak 33 di ruas jalan Lintas Sumbar - Riau.

"Kami berharap kepada Pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi Sumatera Barat untuk mengirimkan bantuan berupa alat maupun tenaga," kata Safaruddin.

Ia berharap bantuan dari pemerintah pusat dan Pemprov Sumbar dengan tujuan akses jalan yang menghubungkan Sumbar dan Riau kembali dapat dilewati.

Baca juga: Sempat Tertutup Longsor, Akses Jalan Menuju Ngarai Sianok Sudah Bisa Dilewati Pemotor

Koordinator Pos SAR 50 Kota, Robi Saputra, mengatakan ada satu orang meninggal dunia akibat terbawa arus longsor di Jorong Polong Duo, Nagari Koto Alam, Kecamatan Pangkalan Koto Baru, Kabupaten Limapuluh Kota.

"Korban bernama Danu (40) warga Kabupaten Tanah Datar," kata Robi Saputra.(*)

Berita Terkini