Menyapa Nusantara
Program Genting Bantu Ibu Hamil Bebas dari Kekurangan Energi Kronis
Program Genting BKKBN terbukti bantu ibu hamil lepas dari kekurangan energi kronis, sekaligus jadi langkah nyata cegah stunting sejak kandungan.
WAKIL Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Wamendukbangga)/Wakil Kepala BKKBN Ratu Ayu Isyana Bagoes Oka menyatakan Program Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting (Genting) dapat membantu ibu hamil bebas dari kekurangan energi kronis.
Hal tersebut disampaikan Isyana saat mengunjungi salah satu rumah Keluarga Berisiko Stunting (KRS) di Kota Jambi, Provinsi Jambi, Okta, pada Rabu (20/8/2025) untuk melihat langsung pelaksanaan program Genting. Okta merupakan seorang ibu yang tengah hamil 8 bulan.
"Tadi kita melihat bagaimana manfaat pemberian Genting berupa bantuan nutrisi yang berdampak betul-betul (bagi masyarakat), bagaimana seorang ibu hamil Okta, yang sebelumnya kekurangan energi kronis (KEK) dengan ukuran lingkar lengan atasnya dari 22 cm sudah meningkat jadi 28 cm. Ini menandakan bahwa Okta sekarang sudah tidak lagi KEK," kata Isyana dalam keterangan resmi di Jakarta, Kamis (21/8/2025).
Okta sebelumnya sempat mengalami keguguran pada kehamilan pertama. Ia mengaku terharu dengan bantuan pemerintah dan berharap bayinya dapat lahir dengan sehat.
Isyana bersama jajaran Pemerintah Provinsi Jambi dan Pemerintah Kota Jambi kemudian juga mengunjungi dua keluarga berisiko stunting lainnya.
Ia memberikan edukasi terkait pencegahan stunting, pemberian ASI, serta pentingnya peran ayah dalam pengasuhan anak.
Baca juga: PCO: Tujuan Utama dari Program MBG untuk Tingkatkan Kapasitas SDM
“Dengan program pemerintah, ibu hamil bisa terbebas dari KEK. Peningkatan lingkar lengan ini adalah bukti nyata bahwa program pemerintah benar-benar berdampak dalam mencegah KEK sekaligus menekan risiko stunting sejak dalam kandungan," tuturnya.
Genting merupakan salah satu program terbaik hasil cepat atau quick win yang dicanangkan oleh Mendukbangga/Kepala BKKBN Wihaji dengan melibatkan seluruh komponen mulai dari masyarakat, perusahaan, hingga komunitas, untuk bersama-sama menjadi orang tua asuh yang mencegah stunting.
Program tersebut bertujuan untuk mendukung Astacita Presiden Prabowo Subianto, terutama Astacita keempat yaitu peningkatan kualitas sumber daya manusia.
Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto menyampaikan anggaran kesehatan RI diutamakan untuk meringankan beban masyarakat, merevitalisasi rumah sakit, mempercepat penurunan stunting, memberi bantuan gizi untuk balita dan ibu hamil, mengendalikan penyakit menular, menurunkan TBC, dan melaksanakan cek kesehatan gratis guna mencegah penyakit menjadi lebih berat dan menghemat uang yang sangat besar dari pemerintah.
Penurunan stunting berdasarkan data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) juga menunjukkan hasil yang cukup signifikan dari 21,5 persen pada tahun 2023 menjadi 19,8 persen pada tahun 2024 (data Survei Status Gizi Indonesia atau SSGI 2024). Angka tersebut sudah berada di bawah batas ideal prevalensi stunting berdasarkan Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO yakni sebesar 20 persen.(ANTARA)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.