"Berdasarkan pengamatan ada sebanyak 33 titik kejadian longsor di ruas Jalan Lintas Sumbar-Riau, baik itu longsor berupa material tanah maupun pohon tumbang," kata AKBP Ricardo Condrat Yusuf.
Ia mengatakan, informasi akses jalan Lintas Sumbar-Riau tidak dapat dilewati kendaraan diterimanya pada pukul 03.00 WIB.
Selanjutnya, TNI/Polri melakukan pengecekan ke lokasi kejadian bencana, dan mendapatkan data adanya kejadian longsor di beberapa titik.
Baca juga: Gugur dalam Tugas, Kopda Hendrianto Sudah 9 Bulan di Papua Barat Daya, akan Pulang Maret 2024
"Kami mengimbau, para pengguna jalan yang akan melintasi Jalan Sumbar dan Riau untuk sementara beralih melalui Kiliran Jao Kabupaten Sijunjung," kata AKBP Ricardo Condrat Yusuf..
Hal itu dikarenakan di beberapa titik ruas jalan Sumbar-Riau yang ada di Kabupaten Lima Puluh Kota mengalami terban sebagian jalan sepanjang 50 meter.
Selain itu, masih ada 12 titik longsor yang belum selesai ditangani, sehingga masyarakat yang sedang dalam perjalanan dalam rangka libur Natal dan tahun baru 2024 agar mengalihkan perjalanan ke Kabupaten Sijunjung.
Untuk akses jalan kembali normal belum dapat diketahuinya, dikarenakan Balai Jalan masih melakukan pengkajian apakah ruas jalan aman untuk dilewati oleh masyarakat atau belum.
"Jadi, kami masih menunggu dari Balai Jalan. Apakah jalan ini sudah bisa dilintasi. Saya mengimbau kepada pengguna jalan untuk mencari jalur alternatif melalui Kilian Jao, Kabupaten Sijunjung," katanya.
Baca juga: Jalan Sumbar-Riau Putus Akibat Longsor di Kelok 17 Kabupaten Lima Puluh Kota
AKBP Ricardo Condrat Yusuf juga menyebutkan adanya satu orang meninggal dunia akibat bencana longsor. Korban meninggal dunia pada saat membersihkan lumpur, dan dari atas tebing datang longsor susulan.
Akibatnya, korban terseret material longsor yang menyebabkan meninggal dunia. Sedangkan kepada pengendara yang terjebak bencana longsor di ruas Jalan Lintas Sumbar-Riau untuk memarkirkan kendaraannya di titik yang aman dari bencana longsor.
Banjir Rendam Lima Puluh Kota
Bupati Lima Puluh Kota, Safaruddin, mengatakan banjir dan longsor terjadi akibat hujan dengan intensitas tinggi mengguyur Kabupaten Lima Puluh Kota.
Safaruddin menerima informasi adanya tiga titik banjir di kawasan Kecamatan Pangkalan, yaitu di Nagari Gunung Malintang, Nagari Pangkalan, Nagari Manggilang.
"Untuk kawasan Durian Tinggi Kecamatan Kapur IX, kondisinya sangat memprihatinkan saat ini. Informasi yang kami terima dari Wali Nagarinya, jembatan penghubung mengalamikan kerusakan akibat terkikis oleh air," kata Safaruddin.
Baca juga: POPULER SUMBAR: Longsor di Sumpur Kudus Sijunjung dan Macet di Silaiang Akibat Truk Rusak
Kemudian banjir juga merendam kawasan Harau Kabupaten Lima Puluh Kota, sehingga destinasi wisata terendam banjir. "Itulah lokasi banjir yang agak tinggi di Kabupaten Limapuluh Kota," ujarnya.