Kepala Kantor Humas, Protokoler, dan Layanan Informasi Publik, Dr. Ernita Arif mengatakan terdapat 19 orang yang dilarikan ke RS Unand.
"Ada 15 orang mahasiswa Unand," kata Ernita, Jumat (15/12/2023) .
Ernita mengatakan dari 19 orang tersebut, 15 orang mahasiswa Unand, 2 orang dari masyarakat.
Sementara dua orang lagi belum diketahui karena awal datang sebanyak 17 orang, kemudian menyusul 2 orang lagi.
Ia mengatakan rumah sakit sedang melakukan pemeriksaan untuk memastikan penyebab keracunan makanan tersebut.
"Rumah sakit sedang melakukan pemeriksaan, " katanya.
2. BPBD Padang Catat 9 Orang Hanyut Selama Januari-November 2023, Penyebab Kematian Terbanyak
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Padang mencatat Januari hingga November 2023 sembilan orang hanyut.
Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Padang, Al Banna mengatakan, kejadian ini yang paling banyak korban meninggal dunia.
"Yang banyak menimbulkan korban nyawa terdapat pada orang hanyut, sembilan kejadian korban meninggal dunia," kata Al Banna saat dihubungi, Jumat (15/12/2023).
Ia menambahkan, melihat banyaknya korban hanyut, di tahun 2024 nanti, BPBD Padang akan membuat plang peringatan dini dan menempatkan anggota apabila keadaan ombak tidak bersahabat.
Kemudian, sosialisasi kepada orang tua juga turut mendampingi anak ketika bermain air di sekitaran pantai.
"Apalagi ketika memasuki bulan Ramadan, kebanyakan warga kita pergi balimau. Kita berusaha untuk meminimalisir dan memperketat serta membuat peringatan dini di daerah keramaian di tahun 2024," ujarnya.
Selain itu, ia berharap peran serta orang tua untuk menjaga buah hatinya ketika bermain air di sekitaran pantai.
Baca juga: Sumbar Masuki Musim Penghujan, BMKG Ingatkan Waspada Bencana Banjir dan Tanah Longsor
Selain orang hanyut, selama periode yang sama, BPBD Padang mencatat sebanyak 402 kejadian pohon tumbang, 36 lokasi genangan air, 38 lokasi longsor, 10 lokasi badai, 1 lokasi abrasi pantai.