TRIBUNPADANG.COM, AGAM - Kepala Kantor SAR Padang Abdul Malik, mengaku siap memproses tambahan laporan baru keluarga dan kerabat korban erupsi Gunung Marapi, Rabu (6/12/2023).
Pihaknya mengaku tidak akan membatasi jumlah korban dan akan terus melanjutkan pencarian sesuai batas waktu yang sudah ditentukan dan bisa saja diperpanjang.
"Pelaksanaan operasi SAR ini akan terus berlangsung sesuai dengan SOP, yakni selama tujuh hari terhitung sejak 3 Desember," ujarnya.
Ia menyebut, jika, masih ada laporan dari masyarakat, lanjutnya, SAR Padang bersama tim gabungan terus melanjutkan pencarian korban. Namun jika tidak ada laporan, evaluasi pencarian akan dilakukan.
Menurutnya jika memang ada laporan dari pihak keluarga atau kerabat korban yang datanya tidak ada di BKSDA Sumbar bisa melapor pada posko yang sudah disediakan atau petugas terkait.
"Dengan catatan, harus ada data pelapor, data korban dan informasi dugaan kapan yang bersangkutan pergi ke Gunung Marapi," tuturnya.
Baca juga: Sosok Yasirli Amri, Korban Erupsi Gunung Marapi Sumbar di Mata Keluarga
Melalui data seperti nomor telpon korban, Abdul Malik mengaku, bisa memudahkan tim gabungan untuk mengakses lokasi terakhir korban.
"Tapi kalau data pelapor dan korban tidak ada, tentu repot. Karena melalui data-data itu tim DVI bisa melakukan identifikasi dan tim gabungan melakukan pencarian serta evakuasi," katanya.
Polresta Bukittinggi Terima 30 Laporan Kehilangan
Kapolresta Bukittinggi Kombes Pol Yessi Kurniati mengaku menerima 30 laporan baru dari kerabat korban erupsi Gunung Marapi, Sumatera Barat, Rabu (6/12/2023).
Laporan itu masuk di pos DVI Rumah Sakit Ahmad Mochtar Bukittinggi, sampai Selasa malam.
Sampai saat ini pihaknya baru bisa memastikan jumlah laporan masuk, sedangkan identitasnya belum bisa ia pastikan.
"Untuk identitas korbannya, mungkin bisa dipastikan di posko DVI langsung, apakah masuk nama yang terdata di BKSDA atau tidak,"ujarnya.
Diketahui berdasarkan 75 korban data dari BKSDA sampai siang ini sudah 22 korban meninggal dunia dan sudah teridentifikasi identitasnya.
Baca juga: Banyak Petugas Pencari Korban Erupsi Marapi Kena Kram hingga Luka, Relawan Bantu Perawatan
Sehingga belum ditemui adanya identitas baru di luar data yang diberikan BKSDA pada pihaknya.
Hanya saja pihaknya mengaku masih menerima dan menampung semua laporan dari masyarakat, jika memang ada keluarga atau kerabatnya menjadi korban.
Senada dengannya, Kepala Kantor SAR Kota Padang, Abdul Malik, mengatakan tim gabungan akan terus melakukan penyisiran, pencarian dan evakuasi korban yang bertemu di kawasan Gunung Marapi.
Ia menyebut, pelaksanaan operasi SAR ini akan terus berlangsung sesuai dengan SOP, yakni selama tujuh hari terhitung sejak 3 Desember.
Daftar 22 Korban Teridentifikasi
Tim DVI Ante Mortem berhasil mengidentifikasi semua jenazah korban erupsi Gunung Marapi yang ada di RSUD Achmad Mochtar Bukittinggi, Rabu (6/12/2023).
Berdasarkan data yang ada di papan pengumuman, terdapat tambahan enam orang korban yang teridentifikasi pada hari ini.
Sebelumnya, Tim DVI telah mengidentivikasi 16 korban. Lima orang di antaranya teridentifikasi pada Senin (4/12/2023).
Sementara 11 lagi teridentifiasi pada Selasa (5/12/2023). Sehingga, total korban meninggal dunia yang telah teridentifikasi pihaknya berjumlah 22 orang.
Hingga saat ini tim DVI Ante Mortem Polda Sumbar masih menunggu informasi terkait ada atau tidaknya korban tambahan dari tim yang berada dilapangan.
Baca juga: Banyak Petugas Pencari Korban Erupsi Marapi Kena Kram hingga Luka, Relawan Bantu Perawatan
Sebelumnya, Kabiddokkes Polda Sumbar, Kombes Pol Lisda Cancer mengatakan, semua korban yang telah diidentifikasi akan diserahkan kepada pihak keluarga.
"Sebagian besar identifikasi menggunakan sidik jari, menggunakan alat yang langsung terkoneksi dengan e-KTP. Kondisi korban rata-rata relatif masih bagus dan hanya luka bakar," ujarnya, Rabu (6/12/2023).
Untuk diketahui, puluhan korban meninggal ini dievakuasi oleh petugas gabungan sejak Senin (4/12/2023).
Mereka merupakan pendaki yang tercatat oleh pengelola Taman Wisata Alam (TWA) Gunung Marapi. Total ada 75 pendaki yang naik gunung.
Adapun dari jumlah itu, sebanyak 52 pendaki berhasil dievakuasi dengan selamat, meski beberapa di antaranya ada yang dirawat karena luka-luka.
Baca juga: Gunung Marapi Erupsi Makan Korban, Polda Sumbar bakal Mintai Keterangan BKSDA
Walakin, masih terdapat seorang pendaki lainnya yang belum ditemukan dan kini masih dicari petugas.
Perlu diketahui, sejak meletus pada Minggu (3/12/2023) lalu, hingga saat ini, Gunung Marapi masih erupsi.
Hingga pagi menjelang siang ini, asap tebal masih mengepul di atas puncak gunung. Erupsi ini pun menjadi kendala petugas mencari korban.
Pihak berwenang telah mengeluarkan imbauan agar siapa saja tidak beraktivitas di radius tiga kilometer dari kawah.
Gunung yang berada di perbatasan Tanah Datar dan Agam itu kini berstatus waspada atau level 2.
Rekap Korban Meninggal
Berikut rekap korban meninggal dunia erupsi Gunung Marapi yang telah teridentivikasi hingga Rabu (6/12/2023) siang:
1. Muhammad Adan (21) berjenis kelamin laki-laki asal Pekanbaru
2. Muhammad Teguh Amanda (20) berjenis kelamin laki-laki asal Padang
3. Nazatra Adzin Mufadal (22) berjenis kelamin laki-laki asal Pekanbaru
4. Muhammad Alpikri (19) berjenis kelamin laki-laki asal Padang
5. Nurva Afitri (27) berjenis kelamin perempuan asal Padang Pariaman
6. Irfandi Putra (21) berjenis kelamin laki-laki, asal Solok
7. M. Wilki Syahputra (20) berjenis kelamin laki-laki asal Pekanbaru
8. Aditya Prasetyo (20) berjenis kelamin laki-laki asal Padang
9. Afrandia Junaidi (26) berjenis kelamin laki-laki asal Padang Pariaman
10. Yasirli Amri (20) berjenis kelamin perempuan asal Tanah Datar
11. Divo Suhendra (26) berjenis kelamin laki-laki asal Padang Pariaman
12. Filhan Alfiqh Faizin (18) jenis kelamin laki-laki asal Kota Padamg
13. Wahlul Ade Putra (19) laki-laki asal kota Padang.
14. Rizki Rahmad Hidayat (20) laki-laki asal kota Padang
15. Reyhani Zahra Fadli (18) berjenis kelamin perempuan asal Padang
16. Muhammad Iqbal (23) berjenis kelamin laki-laki asal Padang
17. Lenggo Baren (19) berjenis kelamin perempuan asal Tapanuli Utara
18. Zikri Habibi (19) berjenis kelamin laki-laki asal Padang
19. Novita Intan (39) berjenis kelamin peremluan asal Padang
20. Liarni (22) berjenis kelamin perempuan asal Jambi
21. Ilham Nanda Bintang (21) berjenis kelamin laki-laki asal Pekanbaru
22. Frengky Candra Kusuma (23) berjenis kelamin laki-laki asal Solok Selatan
________________
Baca berita TribunPadang.com terbaru di Google News dan Saluran WhatsApp