Gunung Marapi Erupsi

BKSDA Siap Penuhi Panggilan Polisi, Jelaskan Soal Pembukaan Jalur Marapi yang Berakhir Bencana

Penulis: Rezi Azwar
Editor: Rahmadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Penampakan erupsi Gunung Marapi Sumatera Barat dari Benteng Pasar Atas Bukittinggi, Rabu (6/12/2023) pukul 14.30 WIB. BKSDA Sumatera Barat siap penuhi panggilan Polda Sumbar terkait banyaknya korban jiwa pasca erupsi Gunung Marapi

Polda Sumbar bakal Mintai Keterangan BKSDA

Kepolisian Daerah (Polda) Sumatera Barat (Sumbar) akan memintai keterangan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) terkait meninggalnya 22 orang pendaki (data terkini) Gunung Marapi.

Hal tersebut disampaikan Kepala Bidang (Kabid) Hubungan Masyarakat (Humas) Polda Sumbar Kombes Pol Dwi Sulistyawan kepada TribunPadang.com pada Rabu (6/12/2023) siang.

Dwi mengatakan, Polda memintai keterangan BKSDA sebagai pengelola Taman Wisata Alam (TWA) Gunung Marapi.

"Jadi yang mengelola itu kan BKSDA, kemudian begitu ada erupsi terus korbannya banyak sehingga tak mungkin Polri tinggal diam," ujar Dwi.

Baca juga: Detik-Detik Irvanda Mulya Selamatkan Diri saat Erupsi Gunung Marapi Sumbar: Tiba-Tiba tanpa Aba-Aba

"Kenapa kok korbannya bisa banyak, di sini kita mau meminta keterangan terkait dengan bagaimana pengelolaan di situ seperti apa," tambah dia.

Lebih lanjut, BKSDA kata dia akan dimintai keterangan terkait prosedur pengelolaan TWA Gunung Marapi apakah ada unsur kelalaian yang mengakibatkan meninggalnya 22 orang pendaki.

Kata dia, setiap kelalaian yang menyebabkan orang meninggal dunia ada pasal pidananya. Sehingga Polda Sumbar perlu memintai keterangan BKSDA.

Diketahui, hingga Rabu siang, jumlah korban meninggal dunia terdampak erupsi Gunung Marapi berjumlah 22 orang.

Saat ini, tim SAR gabungan masih mengupayakan evakuasi satu korban lainnya.(TribunPadang.com/Rezi Azwar/Wahyu Bahar)

 

Berita Terkini