Gunung Marapi Erupsi

BKSDA Siap Penuhi Panggilan Polisi, Jelaskan Soal Pembukaan Jalur Marapi yang Berakhir Bencana

Penulis: Rezi Azwar
Editor: Rahmadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Penampakan erupsi Gunung Marapi Sumatera Barat dari Benteng Pasar Atas Bukittinggi, Rabu (6/12/2023) pukul 14.30 WIB. BKSDA Sumatera Barat siap penuhi panggilan Polda Sumbar terkait banyaknya korban jiwa pasca erupsi Gunung Marapi

TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Barat siap penuhi panggilan Polda Sumbar terkait banyaknya korban jiwa pasca erupsi Gunung Marapi di Provinsi Sumatera Barat (Sumbar), Rabu (6/12/2023).

Hal itu disampaikan oleh Plh Kepala Balai KSDA Sumbar, Dian Indriati, saat dihubungi TribunPadang.com melalui sambungan telpon.

"Sebagai warga negara yang baik jika ada pemanggilan dari Polda kita siap memberikan keterangan," Dian Indriati.

Dian Indriati menyebutkan BKSDA Sumbar belum mendapatkan surat pemanggilan dari pihak kepolisian.

Hal itu dikarenakan saat ini pihaknya ikut bersama dengan petugas gabungan untuk melakukan pencarian terhadap korban erupsi Gunung Marapi.

Baca juga: Kapolresta Bukittinggi Sebut Potensi Lahar Dingin Dampak Erupsi Gunung Marapi Mulai Terjadi

"Kita fokus ke pencarian korban dahulu. Akan tetapi kapanpun dilakukan pemanggilan, kita sebagai warga negara yang baik akan siap untuk memberikan keterangan," katanya.

Dian Indriati mengaku siap untuk memberikan keterangan bagaimana bisa dibukanya jalur pendakian ke Gunung Marapi.

Ia menceritakan bahwa dibukanya jalur pendakian ini pada 24 Juli 2023 setelah adanya deklarasi kesepakatan semua pihak, terutama Pemkab Tanah Datar, Pemkab Agam, Wali Nagari, dan lainnya.

"Jadi kami jalankan tiket online, sekalian deklarasi dan booking online. Booking online ini untuk membatasi pengunjung, karena sebelumnya terjadi pungli dan intimidasi kepada petugas," katanya.

Pihaknya sebagai pengelola TWA Gunung Marapi telah lakukan rapat dan diskusi dengan semua pihak agar dapat mengelola jalur pendakian ini dengan baik.

Indri menyebutkan dalam membuka jalur ini pihaknya bekerja sama dengan tiga Nagari untuk bersama-sama mengelola kawasan TWA Gunung Marapi.

Baca juga: Kode Merah, Semburan Abu Vulkanik Gunung Marapi Berpotensi Ganggu Penerbangan

Selain itu untuk bersama-sama untuk meningkatkan ekonomi masyarakat yang ada di kawasan tersebut, sehingga tidak terjadi pungli.

"Jadi intinya kita bekerja sama dengan stakeholder terkait dengan dibuktikan dengan adanya penandatanganan deklarasi dukungan untuk meningkatkan pariwisata di Sumatera Barat," katanya.

Sebagaimana diketahui, tragedi Gunung Marapi erupis mengakibatkan totalĀ  korban 22 orang telah teridentifikasi dan satu lagi masih dalam pencarian.

Gunung Marapi diketahui berstatus waspada sejak 2011, namun jalur pendakian tetap dibuka hingga terjadi letusan berujung tewasnya puluhan pendaki.

Halaman
12

Berita Terkini