Jawaban: C

14. Apa yang dimaksud dengan keberdinamisan "iman"?

A. Iman adalah sesuatu yang tetap dan tidak berubah seiring waktu.
B. Iman tidak memiliki hubungan dengan amal perbuatan.
C. Iman hanya terlihat dalam ucapan lisan dan tidak perlu diwujudkan dalam perbuatan.
D. Iman selalu berubah dan bisa bertambah dengan ketaatan serta berkurang dengan kemaksiatan.
E. Iman hanya terkait dengan amal perbuatan tanpa adanya perubahan.

Jawaban: D

15. Apa yang akan membuat seseorang merasakan manisnya iman?
A. Mencintai diri sendiri lebih dari Allah dan Rasul-Nya.
B. Mencintai orang lain hanya karena kepentingan dunia.
C. Menjadi tidak peduli dengan orang lain.
D. Mencintai orang lain karena Allah.
E. Tidak memiliki hubungan dengan orang lain.

Jawaban: D

16. Mengapa iman bersifat abstrak?

A. Karena iman hanya dapat diukur dengan perbuatan nyata.
B. Karena iman hanya ada dalam hati tanpa ada hubungannya dengan perbuatan.
C. Karena iman tidak dapat diukur dan hanya Allah yang mengetahui isi hati.
D. Karena iman hanya terkait dengan keyakinan dalam hati dan tidak mempengaruhi perbuatan.
E. Karena iman hanya bisa diukur dengan perbuatan lisan.

Jawaban: C

17. Mengapa iman bersifat luktuatif?

A. Karena iman hanya ada dalam hati dan tidak memiliki hubungan dengan perbuatan.
B. Karena iman selalu tetap pada tingkat yang sama.
C. Karena karakter dasar hati adalah berubah-ubah.
D. Karena iman hanya bisa berkurang, tidak bisa bertambah.
E. Karena iman hanya berkaitan dengan amal saleh tanpa adanya perubahan.

Jawaban: C

18. Apa yang dimaksud dengan "tingkatan iman"?
A. Iman tidak memiliki tingkatan karena itu hanya ada dalam hati.
B. Iman adalah hal yang statis dan tidak memiliki variasi.
C. Iman memiliki tingkatan yang dapat berbeda pada setiap orang.
D. Iman hanya memiliki dua tingkatan: kuat dan lemah.
E. Iman adalah sesuatu yang tetap dan tidak bisa berubah.

Jawaban: C

19. Apa yang dapat mempengaruhi berkurangnya iman seseorang?
A. Melakukan amal saleh secara terus-menerus.
B. Melakukan kemaksiatan dan tidak melakukan amal saleh.
C. Hanya fokus pada perbuatan lisan tanpa adanya keyakinan dalam hati.
D. Tidak memiliki koneksi dengan orang lain.
E. Tidak memiliki hubungan dengan keyakinan terhadap enam poin iman.