Idul Adha 2023

Kisaran Harga Sapi Kurban di Padang, Dinas Pertanian: Berat Daging 60 Kg Berkisar Rp16 Juta

Penulis: Rima Kurniati
Editor: Fuadi Zikri
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Suasana di Pasar Ternak Nagari Muara Panas, Kecamatan Bukit Sundi, Kabupaten Solok, Senin (19/6/2023). Sepekan jelang idul adha, terjadi peningkatan jumlah sapi yang dijual di pasar ini sebanyak 100 persen.

TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Dinas Pertanian Kota Padang memberikan kisaran harga sapi kurban per ekor yang bisa jadi pedoman masyarakat saat membeli hewan kurban di Kota Padang, Sumatera Barat.

Kabid Kesehatan Hewan dan Kesehatan masyarakat Venteriner Distan Padang, Sovia Heriani menyebut saat membeli hewan kurban hendaknya berdasarkan berat daging, bukan berat hidup.

Sebab jika berat hidup, biasanya daging kurban yang bisa dibagikan kepada masyarakat akan sedikit.

Baca juga: Distan Padang Temukan 10 Ekor Sapi Kurban Terjangkit LSD

Lanjutnya, harga seekor sapi dengan berat daging antara 60 Kg sampai 70 Kg kisaran harganya Rp16 juta sampai Rp17 juta.

"Ini harga maksimal, panitia kurban harus menawar dan membeli di bawah harga ini," ujar Sovia, Kamis (22/6/2023).

Sementara itu, sapi dengan berat daging antara 80 Kg sampai 90 Kg, kisaran harganya Rp17,5 juta hingga Rp18,5 juta.

Sapi kurban Presiden Jokowi untuk Sumatera Barat (Sumbar) asal Padang Panjang. (ist)

Selanjutnya kalau berat dagingnya 100 Kg sampai 120 Kg, harga seekornya kisaran Rp19 juta hingga Rp21 juta.

"Jangan sampai di bawah ini, kalau bisa harus menawar. Karena semakin berat dagingnya tentu semakin banyak masyarakat dapatkannya," tegas Sovia.

Ia juga mengingatkan, hendaknya panitia membeli sapi kurban yang telah diperiksa dinas pertanian.

Baca juga: Pasar Ternak Sungai Sariak Padang Pariaman, Primadona Pemasok Sapi Kurban Sumbar hingga Sumut

Tandanya berupa label layak dan siap jadi hewan kurban. Label tersebut digantung di ternak dan terdapat logo Pemko Padang.

Hati-hati dengan penyakit LSB

Dinas Pertanian Kota Padang menemukan 10 ekor sapi kurban yang mengalami penyakit lumpy skin diseases (LSD) atau dikenal penyakit kulit berbenjol.

Temuan ini berdasarkan pemeriksaan tenaga kesehatan hewan terhadap sapi-sapi kurban yang berada di peternakan maupun penampungan hewan kurban sementara di Padang jelang Idul Adha 2023.

Kabid Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Venteriner Distan Padang, Sovia Heriani menyebut penyakit LSD dengan gejalanya benjolan pada kulit ditemukan pada sapi peranakan Ongole.

Baca juga: Disnakkeswan Padang Pariaman Cek Kesehatan Sapi Jelang Idul Adha, Pastikan Layak untuk Kurban

"Tidak banyak tetapi ada sapi yang ditemukan penyakit LSD. Yang dilaporkan pada kita ada 10 ekor sapi, sekitar 1 persen dari sapi-sapi yang kita periksa," kata Sovia Kamis (22/6/2023).

Dijelaskannya, ketika benjolan pada kulit sapi itu parah atau LSD kategori parah, maka pihaknya tidak menyarankan sapi tersebut untuk jadi hewan kurban.

"Karena kemungkinan sudah merusak otot sapi dan tidak layak jadi hewan kurban," ujar Sovia.

Sovia menambahkan, jika sudah terlanjur disembelih di masjid atau musala, panitia hendaknya tidak membagikan daging kurban tersebut sebab sudah tidak layak.

"Kepada panitia kurban, hati-hatilah memilih hewan kurban, agar tidak rugi," katanya.

Menurutnya, ciri-ciri penyakit LSD ini berupa benjolan sekitar dua meter di kulit. Terkadang terdapat pada beberapa titik dan penyebarannya cepat.

Baca juga: Puskeswan Pasar Ternak di Solok Pastikan Sapi yang Diperjualbelikan dalam Kondisi Sehat

"Penyebarannya sendiri juga cukup cepat, karena disebarkan oleh vektor, lalat. Kalau ada ditemukan kita sarankan untuk dipotong paksa agar ternak lain tidak tertular juga," kata Sovia.

________________
Baca berita TribunPadang.com terbaru di Google News

Berita Terkini