TRIBUNPADANG.COM, PADANG PARIAMAN - Sejumlah warga Sikabu, Lubuk Alung Padang Pariaman, Sumatera Barat (Sumbar), menilai ambruknya jembatan penghubung Lubuk Alung - Sikabu Berdampak pada pengeluaran sehari - hari.
Sejumlah warga mengaku dengan ambruknya jembatan itu membuat mereka kesulitan dalam akses transportasi.
Seorang warga Lisnawati (55), mengaku ambruknya jalan ini membuat ia harus memutar untuk pergi ke Lubuk Alung.
Ia yang harusnya membutuhkan waktu 15 menit ke Pasar Lubuk Alung, terpaksa harus melewati jalan alternatif dan menambah durasi perjalanan.
"Kalau lewat jalan alternatif saya harus memutar dan memakan waktu 10 menit sampai 15 menit untuk ke pasar," terangnya.
Baca juga: Dugaan Penyebab Jembatan Lubuk Alung - Sikabu di Padang Pariaman Ambruk
Selain menambah durasi waktu perjalanan, melewati jalan alternatif juga membuatnya menambah ongkos ojek.
Biasanya Lisna hanya membayar Rp 10 ribu untuk ke Pasar Lubuk Alung via jembatan, namun, jika melalui jalur alternatif bianya akan bertambah Rp 15 ribu sampai Rp 10 ribu.
Hal serupa juga dibenarkan oleh Mukdiarti (70), menurutnya ambruknya jembatan ini akan membuat pengeluaran lebih banyak.
Ia menilai banyak kegiatan ekonomi berlangsung di Pasar Lubuk Alung, jadi mau tidak mau ia hampir 3 kali sepekan pergi ke sana.
"Sekarang biaya ojek malah naik pasti menambah beban pengeluaran," terangnya.
Baca juga: BREAKING NEWS: Jembatan Penghubung Lubuk Alung - Sikabu di Padang Pariaman Ambruk
Selain untuk dirinya sendiri, Mukdiarti mengaku, sejumlah orang tua yang anaknya sekolah di Lubuk Alung mengalami hal serupa.
"Kalau warga yang anaknya sekolah di Lubuk Alung tentu tiap hari menambah pengeluarannya," jelas Mukdiarti dibenarkan oleh 4 orang emak-emak di sekitarnya.