"Pada saat ini Satgas masih dalam tahap menyelesaikan rekomendasi akhir dari pemeriksaan yang dilakukan. Keputusan akhir nantinya akan didasarkan pada laporan final satgasnya," terangnya.
Ia melanjutkan, sejauh ini tim Satgas PPKS telah memeriksa 12 orang korban dan empat orang saksi. Begitu juga dengan kedua pelaku yang telah dimintai keterangan.
Tak hanya itu, Henmaidi membeberkan kedua pelaku juga telah menjalani pemeriksaan psikologis.
"Kesimpulan, dari Satgas mengatakan bahwa bukti-bukti telah didapatkan, bahwa memang telah terjadi kekerasan tersebut, dan pelaku telah mengakuinya," tuturnya.
Dilain sisi, Henmaidi menjamin para korban akan tetap berkuliah di Unand dengan perlindungan dari tim Satgas PPKS dan identitas para korban akan tetap dijaga.
"Bisa dikatakan mereka (korban) masih tetap bisa melanjutkan pendidikan," imbuhnya.
Baca juga: Rektor Unand: Kasus Pelecehan oleh 2 Mahasiswa Fakultas Kedokteran Sudah Diperiksa Polisi
Soal hasil pemeriksaan, Henmaidi menegaskan pihaknya tidak bisa menyampaikannya ke publik, sebab Satgas PPKS Unand tidak akan menceritakan hal yang menjadi substansi dari pemeriksaan.
Sebelumnya diberitakan, dua mahasiswa Fakultas Kedokteran Unand diduga melakukan pelecehan seksual ke sesama mahasiswa. Kasus viral di media sosial setelah diunggah oleh salah satu pengguna Twitter.
Unand telah mengeluarkan pernyataan resmi terkait kasus ini dan menyebut sudah terjadi sejak 23 Desember 2022 setelah menerima laporan dari salah satu korban.
Kedua pelaku diketahui berinisial NZ (mahasiswi) dan NJ (mahasiswa) yang keduanya merupakan sepasang kekasih.
Motifnya adalah, NZ yang kerap tidur di rumah atau kamar indekos temannya memvideokan dan memfoto bagian tubuh temannya saat tidur. Parahnya, pakaian korban dibuka pelaku.
Lalu NZ juga mengirimkan video dan foto tersebut dikirim ke NJ dan NJ juga mengirimkan hal serupa.
Kasus ini juga telah dilaporkan ke polisi dan saat ini dalam tahap penyelidikan.
2. Pemko Berikan Beasiswa untuk Anak Korban Kekerasan Ibu Kandung di Padang