Gajah yang merupakan satwa dilindungi ini muncul di Lahan usaha I dan II transmigrasi serta kebun di APL di Nagari Padang Tarok, Kecamatan Kamang Baru, Kabupaten Sijunjung, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar).
Gajah ini dilaporkan juga menghancurkan pondok tempat masyarakat singgah saat pergi ke ladangnya di dalam hutan.
Kepala BKSDA Sumbar, Ardi Andono, saat dihubungi TribunPadang.com membenarkan adanya kemunculan gajah.
"Petugas ada di lokasi, sudah satu minggu tim di sana," kata Ardi Andono, melalui pesan singkat WhatsApp.
Ardi Andono juga membenarkan bahwa adanya gajah yang merusak pondok masyarakat di areal peladangan.
"Cuman untuk jumlahnya belum pasti, yang tertangkap kamera hanya baru satu ekor," kata Ardi Andono.
Baca juga: Update Banjir Dharmasraya, BPBD Sebut Ada 550 KK Terdampak, Tersebar di 4 Nagari
Kemunculan Gajah Sebelumnya
Sebelumnya, BKSDA Sumatera Barat menyebut sejarah baru bagi Provinsi Sumatera Barat terkait kemunculan gajah.
Diketahui, dua ekor gajah muncul di Nagari Durian Gadang, Kecamatan Sijunjung, Kabupaten Sijunjung, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar).
"Iya ada laporan adanya kemunculan dua ekor Gajah Sumatera di Nagari Durian, Kabupaten Sijunjung, Sumbar," kata Kepala BKSDA Sumbar Ardi Andono, Rabu (15/2/2023).
Ardi Andono menyampaikan bahwa sebanyak dua ekor gajah ini muncul pada tanggal 14 Februari 2023 pada pukul 06.00 WIB.
"Awalnya dilaporkan oleh warga adanya kemunculan dua ekor gajah dan diduga berjenis kelamin jantan," katanya.
"Kemunculan gajah ini merupakan sejarah baru bagi Sumbar setelah tercatat muncul 1980 di Solok Selatan," lanjut Ardi Andono.
Ia menduga gajah di Sumbar ini berasal dari Bungo Provinsi Jambi, seperti kemunculan pada tahun 2014 di perbatasan Jambi - Dharmasraya, Sumbar.
"Kemungkinan besar dari koridor TNKS - Jambi," kata Ardi Andono.