TRIBUNPADANG.COM - Ada sebanyak 39 nama calon Pimpinan Pusat Muhammadiyah telah ditentukan.
Penentuannya dilakukan melalui mekanisme sidang Tanwir, yang digelar di Auditorium Djzaman, Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Jumat (18/11/2022).
39 calon itu yang akan dibawa ke sidang muktamar Muhammadiyah untuk menentukan 13 calon, melalui mekanisme E-Voting.
Anwar Abbas, mendapat suara terbanyak dalam pemilihan oleh majelis Tanwir.
Dari 92 nama yang menyatakan kesiapannya menjadi calon Pimpinan Pusat, Anwar Abbas memperoleh sebanyak 190 suara.
Baca juga: Presiden Jokowi dan Ibu Negara Tiba di Solo, Siap Hadiri Muktamar Muhammadiyah ke-48
Lebih tinggi ketimbang, Ketua PP Muhammadiyah, Haedar Nashir yang mendapat 175 suara.
Perolehan suara yang paling tinggi ini tidak membuat Anwar Abbas tinggi hati.
Anwar Abbas tak mau berspekulasi soal hasil muktamar nanti apakah dia masih mendapat suara terbanyak dan masuk sebagai 13 anggota formatur.
"Saya serahkan sepenuhnya ke peserta Muktamar," ungkapnya sebagaimana dikutpi dari TribunSolo.com, Sabtu (19/11/2022).
Sebagai umat yang beriman, Anwar pun menyerahkan urusan pemilihan ini kepada Allah.
Baca juga: Profil Syamsul Anwar, Ahli Falak yang Jadi Calon Ketua PP Muhammadiyah
"Sama tergantung kepada Allah SWT," pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, hasil Muktamar Muhammadiyah ke-48 telah mengumumkan sebanyak 39 nama yang berpeluang menjadi calon Ketua Umum Muhammadiyah periode 2022 - 2027.
Nama-nama tersebut muncul dalam Sidang Tanwir Muhammadiyah di Kota Solo, Jawa Tengah, Jumat (18/11/2022).
Dalam daftar itu, Anwar Abbas, memperoleh suara terbanyak dibading 398 nama lain.
Ia bahkan memperoleh suara lebih banyak dari Ketua Umum Muhammadiyah saat ini, Haedar Nashir.
Baca juga: Presiden Jokowi Dijadwalkan Hadiri Pembukaan Muktamar Muhammadiyah ke-48 Solo
Anwar Abbas memperoleh 190 suara.
Di tempat kedua ada Syamsul Anwar dengan 182, sementara Haedar nasir ada di peringkat 3 dengan 175 suara.
Profil Anwar Abbas
Dr. H. Anwar Abbas,M.M.,M.Ag. merupakan Wakil Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) periode 2020-2025.
Anwar Abbas punya darah Minang. Ia lahir di Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatera Barat (Sumbar), 15 Februari 1955.
Baca juga: Digelar Dua Hari Lagi, Berikut Jadwal Muktamar ke-48 Muhammadiyah di Kota Solo
Ia merupakan lulusan Universitas Muhammadiyah Jakarta untuk meraih gelar Magister Agama dan Magister Manajemen sekaligus (double degree).
Ia menyelesaikan pendidikan Doktor Syariah di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 2008.
Anwar Abbas dikenal sebagai akademisi dan agamawan Islam.
Anwar Abbas berkarier sebagai dosen tetap PNS Program Studi Perbankan Syariah di Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Ia memiliki jabatan sebagai Lektor Kepala 400.
Baca juga: Jelang Muktamar Muhammadiyah dan Aisyiyah ke-48: Sebagian Warga dari Sumbar Berangkat Sore Ini
Ia pernah menjabat sebagai Wakil Rektor II dan IV IKIP Muhammadiyah Jakarta atau yang kini dikenal dengan nama UHAMKA.
Anwar juga dipercaya menduduki jabatan sebagai Direktur Sumber Daya Manusia Rumah Sakit Islam Pondok Kopi, Jakarta Timur.
Pada bulan Ramadan 2018, Anwar masuk ke dalam daftar rekomendasi 200 mubalig Indonesia yang dikeluarkan oleh Kementerian Agama.
Anwar Abbas dipercaya menjabat sebagai salah satu Ketua MUI periode 2010-2015 dan Sekretaris Jenderal MUI periode 2015-2020.
Ia juga merupakan mantan Bendahara Umum PP Muhammadiyah serta pernah menjabat sebagai Ketua Majelis Ekonomi dan Kewirausahaan Pimpinan Pusat Muhammadiyah.
Baca juga: Muktamar Muhammadiyah dan Aisyiyah ke-48: Diperkirakan 1.000 Warga Sumbar akan Padati Kota Solo
Anwar Abbas juga pernah menjadi Anggota MPR RI periode 1997-1999.
Artikel ini telah tayang di TribunSolo.com dengan judul Raih Suara Tertinggi dalam Sidang Tanwir Pra Muktamar, Anwar Abbas Tak Mau Berspekulasi,