TRIBUNPADANG.COM - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI memprediksi akan terjadi lonjakan kasus Covid-19 subvarian Omicron XBB di Indonesia pada akhir tahun.
Hal ini disampaikan oleh Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes RI dr Siti Nadia Tarmizi.
Pihaknya memprediksi, gelombang lonjakan kasus Covid-19 karena subvarian Omicron XBB akan berlangsung akhir tahun 2022.
Alasannya, momen ini dibarengi dengan peningkatan aktivitas masyarakat di masa libur akhir tahun.
"Seperti yang pernah disampaikan, aktivitas kan paling meningkat di akhir tahun. Kemungkinan di akhir tahun ada peningkatan, tapi kita akan monitor terus seperti apa," kata dr Siti Nadia Tarmizi di Jakarta, Selasa (8/11/2022).
Baca juga: Antisipasi Penyebaran Omicron, Petugas dan Warga Binaan Rutan Padang Terima Vaksin Booster
Data terbaru mencatat pada (7/11/2022) kemarin, sebanyak 3.828 orang yang terkonfirmasi positif Covid-19.
Untuk itu, pihaknya selalu mengingatkan masyarakat segera vaksin dan ketat protokol kesehatan.
"Pakai masker jangan lupa, kalau kasus sekarang terjadi cenderung mengalami peningkatan," pesan dr Siti Nadia Tarmizi
Subvarian baru XBB cepat menular, namun fatalitasnya tidak lebih parah dari varian Omicron.
Adapun gejalanya seperti batuk, pilek dan demam.
Baca juga: Kasus Covid-19 Sumbar Diduga akibat Omicron, Ini Kriteria Sembuh & Selesai Isolasi Bagi Pasien
Diketahui, virus Covid-19 terus bermutasi, begitu pula dengan varian Omicron.
Teranyar saat ini adalah muncul subvarian XBB dari Omicron.
Menurut dr Qamariah Laila M., Sp.P dari Rumah Sakit Paru Dr H.A Rotinsulu menyebutkan, ada beberapa sifat XBB yang serupa dengan Omicron.
Yaitu penyebarannya yang sangat cepat.
"Bahkan, XBB ini lebih cepat penyebarannya dibandingkan Omicron yang kemarin, tetapi dengan keparahan yang tidak lebih parah," ungkapnya pada siaran Radio Kesehatan, Jumat (4/11/2022).
Baca juga: Satu dari Empat Kasus Positif Covid-19 Aktif di Kabupaten Sijunjung Probable Omicron
Namun, dengan mobilitas yang cepat, dr Qamariah menyebut gejala yang muncul tidak terlalu parah seperti sebelumnya.
Walau terlihat begitu ringan dibandingkan sebelumnya, dr Qomariah tetap mengingatkan untuk waspada.
Apa lagi sifat yang unik dari sub varian ini ini adalah pandai mengelabui antibodi.
Sedangkan pada gejala yang dirasakan ketika terinfeksi sub varian XBB tidaklah berbeda dengan virus pada umumnya.
"Ada gejala umum yang tidak jauh berbeda seperti demam, batuk, sesak, pusing, lemas dan sebagainya,"paparnya lagi.
Baca juga: 5 Tingkatan Gejala Covid-19, Pahami Kriteria Napas Cepat saat Gelaja Sedang
Hanya saja, karena lebih menyerang ke saluran pernapasan, maka gejala yang kerap dirasakan seperti batuk, sesak dan pilek.
Gejala ini yang menurut dr Qomariah lebih menonjol dari sub varian XBB ini.
Namun pada umumnya memang susah dibedakan karena memang serupa dengan gejala virus.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Kemenkes Prediksi Lonjakan Kasus Subvarian Omicron XBB Terjadi di Akhir Tahun,