TRIBUNPADANG.COM, SIJUNJUNG - Sebanyak enam belas orang anak di Nagari Sumpur Kudus Selatan Kabupaten Sijunjung, Sumatera Barat (Sumbar) divonis terkena stunting atau gagal tumbuh.
Tak hanya stunting, kasus gizi buruk juga ditemukan di nagari itu pada tahun 2021.
Tak ayal, kondisi yang memprihatinkan itu membuat banyak hati yang tersentuh, tak terkecuali bagi Iva Gustika yang merupakan seorang Kader Posyandu di daerah itu.
Hatinya tergugah. Iva merasa harus melakukan tindakan yang tepat agar penanganan stunting di daerahnya bisa maksimal.
Iva Gustika adalah seorang kader Posyandu Mekar Indah yang ada di Nagari Sumpur Kudus Selatan.
Baca juga: Ajang ADWI 2022, Desa Wisata Silokek Sijunjung Raih Harapan Satu Kategori Digital Kreatif
Tingginya angka stunting menjadikan tempat tinggalnya sebagai Lokasi Fokus (Lokus) penanganan stunting.
Dari tiga Posyandu yang ada di Nagari Sumpur Kudus Selatan, tujuh anak stunting dan satu anak gizi buruk berasal dari Posyandu Mekar Indah, di tempat Iva sebagai kader.
Perempuan kelahiran 9 Desember 1983 itu merasa hal tersebut merupakan tanggungjawabnya sebagai kader Posyandu.
Tekad Iva memuncak untuk menjadikan Nagari Sumpur Kudus Selatan keluar dari Lokus Stunting.
Iva telah menjadi kader Posyandu Mekar Indah setelah ditunjuk oleh pemerintah nagari pada tahun 2015 lalu.
Baca juga: Dapat Formasi Untuk 93 Orang, Sekitar 125 Nakes Sijunjung Akan Ikuti Seleksi PPPK
Selama menjadi kader, Iva masih menggunakan pola lama dalam pengelolaan Posyandu.
"Pola lama itu seperti Posyandu yang hanya buka sekali sebulan dan itupun hanya untuk imunisasi dan timbang berat anak," ujar Iva yang saat ini juga menjadi pendamping Nagari Sumpur Kudus Selatan.
Sebagai seorang kader yang memberikan pelayanan kepada masyarakat, Iva memiliki prinsip yang ia sebut dengan "SAJUTA", merupakan singkatan dari Sabar, Jujur dan Tawakal.
Baginya, mengabdi sebagai kader posyandu bertujuan untuk mengentaskan permasalahan stunting di daerah tempat tinggalnya.
Dirinya merasa perlu menghadirkan inovasi atau sesuatu yang baru dalam pengelolaan Posyandu, khususnya dalam menekan angka stunting.
Baca juga: Reward untuk Kader Posyandu Iva Gustika, Nedia Guspardi: Kami Akan Studi Tiru Ke Bali