Sesampai di rumah sakit, Ali harus kembali membawa buah hatinya lagi.
Pihak rumah sakit menyuruh Zidan kembali pulang bersama sejumlah obat demam.
“Kata petugas Rumah sakit demamnya masih baru dua hari, jadi disuruh minum obat saja,” kata Ali memperlihatkan keheranan di wajahnya.
Sebagai pasien BPJS (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial) Ali pasrah saja menerima putusan petugas rumah sakit.
Padahal ia sudah menjelaskan bahwa kondisi Zidan ini sama seperti ibunya yang satu pekan lalu harus di rawat di rumah sakit yang sama.
Tidak mau senyum sumringah anaknya lebih lama lagi terpendam.
Di hari yang sama Ali membawa anaknya ke klinik untuk mendapatkan obat yang menurutnya lebih baik.
"Obat dari klinik itu cukup manjur bagi Zidan, suhu tubuhnya sempat menurun beberapa saat," katanya sembari melempar tatapan jauh.
Kondisi itu cukup membuat Ali tenang dan berharap anaknya bisa kembali ke sekolah.
Namun, selang satu hari suhu bocah periang itu kembali naik dan dadanya sakit, Rabu (28/9/2022) malam.
Sehingga Ali harus menempuh jalan dan harapan yang sama pada Selasa lalu.
Beruntungnya Zidan tidak kembali ia bawa pulang, hanya saja kondisinya tambah memburuk Trombosit Zidan menurun hingga 43 ribu.
Penurunan drastis trombosit yang seharusnya bisa diantisipasi dua hari lalu, saat anaknya disuruh kembali pulang oleh pihak rumah sakit.
Bahkan pihak rumah sakit yang dua hari lalu menyuruh Zidan putar balik, tidak bisa mengatasi kondisi Zidan saat itu.
Sehingga pada siangnya harus dirujuk ke Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) M Djamil di Kota Padang.