Laporan Reporter TribunPadang.com, Wahyu Bahar
TRIBUNPADANG.COM, PADANG- Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi menyampaikan duka cita mendalam atas wafatnya tokoh nasional yang berasal dari Ranah Minang, Ahmad Syafii Maarif.
"Atas nama pribadi, keluarga, masyarakat dan pemerintah provinsi Sumatera Barat, saya ucapkan duka yang mendalam atas wafatnya Buya Prof. Dr. H. Ahmad Syafii Maarif pada hari ini Jumat, (27/5/2022) pukul 10.15 WIB di RS PKU Muhammadiyah Gamping, Yogjakarta," ujar Mahyeldi.
Dikatakannya, sosok Ahmad Syafii Maarif ialah putra kebanggaan Minangkabau.
Baca juga: Sosok Buya Syafii Maarif di Mata Ketua LKAAM Fauzi Bahar: Selalu Memotivasi Menegakkan Akidah Islam
Baca juga: Buya Syafii Maarif Pernah Mendapatkan Penghargaan Ramon Magsaysay dari Pemerintah Filipina pada 2008
Syafii Maarif kata Mahyeldi, tak kenal lelah memberikan pikiran terbaiknya untuk bangsa Indonesia.
"Pikiran-pikiran beliau sangat luar biasa dan menginspirasi kita semua dan Insya Allah beliau husnul khotimah," kata Mahyeldi.
"Selamat jalan buya, doa kami yang terbaik untuk buya," ujarnya.
Buya Syafii Maarif meninggal dunia di RS PKU Muhammadiyah Gamping, pukul 10.15 WIB, Jumat (27/5/2022).
Informasi wafatnya Buya Syafii Maarif ini disebarkan oleh Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir.
"Muhammadiyah dan bangsa Indonesia berduka. Telah wafat Buya Prof Dr H Ahmad Syafii Maarif pada hari Jumat tgl 27 Mei 2022 pukul 10.15 WIB di RS PKU Muhammadiyah Gamping," kata Haedar Nashir.
Baca juga: BREAKING NEWS Buya Syafii Maarif Wafat, Pernah Jabat Ketua PP Muhammadiyah 1998-2005
Haedar mendoakan almarhum agar beliau husnul khatimah, diterima amal ibadahnya, diampuni kesalahannya, dilapangkan di kuburnya, dan ditempatkan di jannatun na'im.
Sosok Syafii Maarif
Dikutip dari Tribun Wiki, Prof Dr H Ahmad Syafii Maarif dikenal sebagai salah satu tokoh dan pemikir Islam di Indonesia.
Ahmad Syafii Maarif atau yang akrab dipanggil Buya Syafii lahir di Sumpur Kudus, 31 Mei 1935.
Ahmad Syafii Maarif menempuh pendidikan dasarnya di sekolah rakyat di Sumpur Kudus dan kemudian melanjutkan ke Madrasah Mualimin di Balai Tengah, Lintau, Sumatera Barat.