Buya Syafii Maarif Wafat
Buya Syafii Maarif Pernah Mendapatkan Penghargaan Ramon Magsaysay dari Pemerintah Filipina pada 2008
Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Buya Syafii Maarif wafat di di RS PKU Muhammadiyah Gamping, pukul 10.15 WIB, Jumat (27/5/2022)
TRIBUNPADANG.COM - Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Buya Syafii Maarif wafat di di RS PKU Muhammadiyah Gamping, pukul 10.15 WIB, Jumat (27/5/2022).
Jenazah tokoh Muhammadiyah Buya Syafii Maarif akan dimakamkan di makam Husnul Khotimah Kulon Progo, Yogyakarta.
Sebelum dimakamkan, jenazah Buya Syafii Maarif akan dishalatkan di Masjid Gedhe Kauman setelah shalat Jumat.
Buya Syafii Maarif diketahui aktif di dunia pendidikan.
Selain itu, Ahmad Syafii Maarif juga pernah menjabat sebagai Ketua Umum Pengurus Pusat Muhammadiyah periode 2000 - 2005.
Setelah tidak menjabat sebagai Ketua Umum Pengurus Pusat Muhammadiyah, Ahmad Syafii Maarif aktif di Institute Maarif yang didirikannya.
Ahmad Syafii Maarif juga aktif menulis dan atas karya-karya yang dihasilkannya, Ahmad Syafii Maarif mendapatkan penghargaan Ramon Magsaysay dari pemerintah Filipina pada 2008. (2)
Pada awal 2015, Ahmad Syafii Maarif mendapatkan tawaran dari Presiden Joko Widodo untuk mengisi posisi Dewan Pertimbang Presiden, tapi Syafi'i menolaknya.
Ahmad Syafii Maarif juga pernah menjadi Ketua Tim Independen 2015 yang mengatasi konflik Polri-KPK.
Baca juga: Guspardi Gaus Mengenang Sosok Buya Ahmad Syafii Maarif, Egaliter dan Sederhana
Baca juga: Sosok Buya Syafii Maarif di Mata Ketua LKAAM Fauzi Bahar: Selalu Memotivasi Menegakkan Akidah Islam
Baca juga: Buya Syafii Maarif Dishalatkan di Masjid Gedhe Kauman dan Dimakamkan di Kulon Progo
Indonesia kehilangan seorang tokoh dan pemikir Islam, Ahmad Syafii Maarif atau yang akrab dipanggil Buya Syafii Maarif, tutup usia di RS PKU Muhammadiyah Gamping, pukul 10.15 WIB, Jumat (27/5/2022).
Ahmad Syafii Maarif atau yang akrab dipanggil Buya Syafii lahir di Sumpur Kudus, 31 Mei 1935.
Perjalanan semasa hidup Ahmad Syafii Maarif menempuh pendidikan dasarnya di sekolah rakyat di Sumpur Kudus dan kemudian melanjutkan ke Madrasah Mualimin di Balai Tengah, Lintau, Sumatera Barat.
Setelah itu, Ahmad Syafii Maarif merantau ke Jawa dan melanjutkan pendidikannya di Madrasah Mu’allimin Muhammadiyah di Yogyakarta.
Setelah lulus, Ahmad Syafii Maarif diharuskan mengabdi di pendidikan yang dikelola organisasi Muhammadiyah dan dikirm ke Lombok, Nusa Tenggara Timur selama setahun.
Setelah menyelesaikan masa pengabdian, Syafii Maarif kemudian melanjutkan pendidikannya ke Fakultas Hukum Universitas Cokroaminoto Surakarta.