Ekspedisi Sungai Nusantara dan WALHI Sumbar Lakukan Aksi Selamatkan Batang Arau dari Microplastik

Penulis: Panji Rahmat
Editor: Mona Triana
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Aksi selamatkan Batang Arau dari micro plastik oleh Ekspedisi Sungai Nusantara bersama WALHI Sumbar, Rabu (11/5/2022)

Laporan Wartawan TribunPadang.com, Rahmat Panji

TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Ekspedisi Sungai Nusantara (ESN) bersama WALHI Sumatera Barat (Sumbar) lakukan aksi selamatkan Batang Arau dari Microplastik, Rabu (11/5/2022).

Aksi ini berlangsung di dekat muara Batang Arau, massa aksi terlihat menggunakan baju asmat dan memegang poster unjuk rasa.

Ecological Observation and Wetlands Conservation (Ecoton), Prigi Arisandi dalam aksi ini berorasi tentang selamatkan Batang Arau.

Baca juga: Ekspedisi Sungai Nusantara Sampai ke Kota Padang, Teliti Kualitas dan Kesehatan Batang Arau

Baca juga: Viral Truk Box Nyebur Sawah di Sungai Tarab Tanah Datar

"Jangan sampai sampah lebih banyak dari jumlah ikan," katanya sembari berdiri di tengah genangan sampah.

Ia juga berorasi agar Pemerintah Kota Padang bisa berupaya serius untuk mengendalikan dan mengembalikan timbunan sampah plastik di sungai-sungai yang bermuara ke Pantai Padang.

"Sterofom, kantong kresek, popok, sedotan, botol minum sekali pakai adalah jenis sampah yang harus dilarang penggunaannya di Kota Padang," bebernya.

Ia juga berujar agar pemerintah bisa menghentikan penggunaan sekali pakai, ia juga menyebutkan 5 produsen yang menyebabkan tercemarnya Batang Arau dari hasil amatannya.

Baca juga: SD 27 Sungai Sapih Padang Gelar Tatap Muka 100 Persen, Hari Pertama Siswa Diajak Gotong Royong

Baca juga: Jalan Padang-Bukittinggi Macet hingga 2 Kilo Meter, Masuk Titik di depan Masjid Taqwa Sungai Buluah

Baca juga: Giliran Korong Tungka Nagari Sungai Durian Didatangi Bupati Padang Pariaman, Suhatri Bur Ajak Sekda

"Unilever, Mayora, Danone, Indofood dan Coca cola, produsen besar ini harus tanggung jawab akibat sampah mereka," bebernya.

Menurutnya produsen ini memiliki kewajiban Extended Produsen Responbility (EPR), dimana setiap perusahaan yang menghasilkan sampah harus menanggungnya.

"Tujuannya agar sampah tidak mencemari lingkungan, sachet, plastik adalah sampah yang tidak bisa diresidu yang tidak bisa didaur ulang," bebernya.

Baca juga: Tiap Pertemuan Kami Usulkan Normalisasi Sungai tapi Belum Juga Dilakukan, Setahun Bisa 4 Kali Banjir

Baca juga: Air Sungai Batang Kariang Meluap, Akses Jalan di Nagari Aia Amo Kamang Baru Sijunjung Terputus

Baca juga: Kronologi Dua Remaja Tewas Akibat Hanyut di Sungai Batanghari Kabupaten Dharmasraya

Dalam aksi ini pantauan TribunPadang.com, memang sangat banyak sampah yang tergenang di pinggir sungai Batang Arau arah ke muara.

Meski ada tumpukan sampah di sungai itu masyarakat setempat khusunya anak kecil terlihat masih berenang di tengahnya.

Aksi itu berlangsung sekitar pukul 11.30 WIB, dalam aksi juga terlihat poster bertuliskan Batang Arau Bukan Tempat Sampah, Batang Arau Terkontaminasi Micro Plastik, Unilever Stop Fooding Indonesia With Your Poluting Sachet dan Bebaskan Pantai Padang dari Polusi Micro Plastik. (*)

 

Berita Terkini