Lebih lanjut, di Pariaman Selatan ada 8 kasus, dan di Pariaman Timur ada 3 kasus.
Rio Arisandi membeberkan bahwa sebagian besar lokus DBD di Kota Pariaman sudah dilakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) atau fogging oleh Dinkes Pariaman.
"Untuk 27 kasus sudah kita laksanakan fogging di masing-masing lokasi" kata Rio Arisandi kepada wartawan, Rabu (26/1/2022).
Lebih lanjut dikatakannya, promosi kesehatan terus digaungkan pihaknya, utamanya tentang bahaya dan pencegahan DBD melalui radio, atau media sosial.
"Dan juga dalam waktu dekat kita akan menyebarkan informasi tentang bahaya dan pencegahan DBD dan imbauan wali kota melalui media tersebut," ujar Rio Arisandi.
Kabid P2P Dinkes Pariaman ini selanjutnya membandingkan kasus DBD di bulan yang sama dengan tahun 2021.
"Bulan Januari di tahun 2021 hanya 7 kasus, sedangkan di tahun 2022 yang belum genap satu bulan sudah ada 1 kasus," kata Rio Arisandi.
Kemudian, ia mengatakan bahwa total kasus DBD sepanjang tahun 2021 di Kota Pariaman hanya 59 kasus.
(TribunPadang.com/Wahyu Bahar)