Sampah di Pantai Padang

Jaring Nelayan Sering Robek Saat Maelo Pukek di Pantai Padang, Tarikan Berat tapi Isinya Sampah

Penulis: Rezi Azwar
Editor: afrizal
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tradisi maelo pukek di Pantai Purus, Padang, Rabu (3/2/2021).

Laporan Wartawan TribunPadang.com, Rezi Azwar

TRIBUNPADANG.COM, PADANG- Keberadaan sampah di Pantai Padang berdampak besar terhadap aktivitas nelayan tradisional.

Tak jarang jaring alias pukat yang digunakan nelayan robek akibat sampah. 

Tradisi 'maelo pukek' di Kota Padang, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar), masih terjaga hingga saat ini.

Baca juga: Berbekal Jaring & Sampan Alizar Cs Pungut Ratusan Kg Sampah Tiap Hari dari Danau Cimpago Padang

Baca juga: Sampah Batok Kelapa Ditumpuk dan Ditimbun Pasir Ditemukan saat Penertiban Pedagang di Pantai Padang

Proses penangkapan ikan bersama-sama dari pinggir pantai ini juga terlihat, Sabtu (22/1/2022).

Seperti nelayan yang menangkap ikan dengan menggunakan cara tradisional di kawasan Jalan Samudera, Kecamatan Padang Barat, Kota Padang, Sumbar.

Nelayan ini menangkap ikan dengan jaring yang dikenal dengan 'maelo pukek'.

Kegiatan ini dapat  ditemukan setiap hari di kawasan Pantai Padang.

Para nelayan yang lebih dari 4 orang bekerja sama untuk menarik jaring yang telah ditebar di laut.

Seorang nelayan bernama Majit mengatakan sampah membuat jaring pukat nelayan rusak.

Baca juga: Satu Penyu Sisik Terjaring saat Maelo Pukek di Pantai Padang, Nelayan Langsung Lepaskan ke Laut

Baca juga: Melihat Tradisi Maelo Pukek di Pantai Padang, Nelayan: 4 Kali Jaring Ditebar, Akhirnya Panen

"Tangkapan berkurang tidak seberapa betul, cuma jaring pukat ini robek dibuatnya," kata Majit.

Jaring yang robek saat ditarik membuat ikan terlepas  dan hasil tangkapan menjadi berkurang.

"Kadang jaring itu hanya dipenuhi oleh sampah dan berat saat ditarik bersama-sama," katanya.

Dikarenakan berat saat ditarik membuat jaring robek dan rusak.

"Sampah yang dibawa oleh pukat ini berasal dari sungai, terutama sampah rumah tangga," katanya.

Sampah-sampah ini dibuang dengan sengaja ke sungai.

"Padahal tong dan bak sampah sudah ada," ujarnya.

Ketika sampah dipantai bersih, pengunjung akan ramai.

"Masyarakat bisa dapat berenang dan bermain di pantai yang bersih," katanya.

Ia mengatakan, ketika pantai bersih pengunjung bahkan dapat tidur di atas pasir karena merasa nyaman.

Berita Terkini