Laporan Wartawan TribunPadang.com, Rezi Azwar
TRIBUNPADANG.COM, AGAM - Heboh warga bertemu makhluk misterius yang berjalan seperti manusia, berbulu lebat dan berbau busuk.
Warga melihat makhluk misterius tersebut di Nagari Ampek Koto Palembayan, Kecamatan Palembayan Agam, Sumatera Barat (Sumbar).
Terkait penampakan tersebut, petugas BKSDA Resor Agam sudah memasang 3 kamera trap.
Berdasarkan hasil identifikasi Resor KSDA Agam beberapa waktu lalu, diduga mahkluk itu adalah jenis satwa beruang madu (helarctos malayanus) yang sedang melintas.
Baca juga: Dua Kukang dan Satu Elang Brontok Dilepaskan, Petugas Resor KSDA Agam Antar ke Cagar Alam Maninjau
Baca juga: BKSDA akan Bongkar Hasil Rekaman Kamera Trap, Pastikan Makhluk Misterius yang Dilihat Warga Agam
Sementara keterangan warga menyebutkan makhluk itu berjalan seperti manusia, berbulu lebat dan berbau busuk.
Hal ini menyebabkan warga mengkaitkannya dengan kejadian gaib.
Mengenal Lebih Jauh Beruang Madu yang Memiliki Kuku Panjang
Kepala Sub Bagian Tata Usaha (KSBTU) BKSDA Sumbar, Wawan Sukawan, mengatakan beruang madu memiliki bulu berwarna hitam dan wajahnya berwarna abu-abu.
Selain itu, terdapat bercak putih di bagian atas dada dan matanya berwarna cokelat.
Sedangkan lidahnya dapat memanjang untuk mencari makanan atau madu lebah di pepohonan.
"Secara umum satwa ini berjalan dengan 4 kakinya, tetapi dapat berdiri dengan 3 kaki saat mencari makan dan memanjat. Sedangkan 2 kaki depan bisa berfungsi layaknya tangan," kata Wawan Sukawan yang juga Plh BKSDA Sumbar, Senin (7/6/2021).
Baca juga: Warga Agam Mengaku Bertemu Makhluk Berjalan Seperti Manusia, BKSDA Pasang 3 Kamera Trap di Lokasi
Baca juga: BKSDA Sumbar Lepas Liarkan 2 Kukang dan 1 Elang di Cagar Alam Maninjau, Satwa Diserahkan Warga
Ia mengatakan, beruang madu lebih aktif pada malam hari dan memiliki kuku yang panjang pada keempat lengannya.
Kuku yang panjang tersebut digunakan untuk mencari makanan dan memudahkan saat memanjat pohon.
"Karena memiliki kuku yang tajam dan panjang, sebaiknya kita menghindar atau tidak memasuki habitatnya bila diketahui adanya keberadaan satwa tersebut," ujarnya.