Banjir di Pesisir Selatan

Update Banjir Nagari Binjai Tapan, Tanggul Sungai Jebol, Warga Butuh Makanan Cepat Saji dan Pakaian

Penulis: Rizka Desri Yusfita
Editor: Mona Triana
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Banjir merendam rumah warga di dua nagari di Kecamatan Ranah Ampek Hulu (Ranhul) Tapan, Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat (Sumbar) Minggu (28/3/2021) malam.

Laporan Wartawan TribunPadang.com, Rizka Desri Yusfita

TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Musibah banjir melanda dua nagari di Kecamatan Ranah Ampek Hulu (Ranhul) Tapan, Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat (Sumbar) pada, Minggu (28/3/2021) malam.

Dua nagari terparah yang terendam banjir yaitu Nagari Binjai Tapan dan Nagari Kampuang Tangah Tapan. 

Sekretaris Nagari Binjai Tapan Almirizon mengungkapkan banjir masih menggenangi rumah-rumah penduduk di Nagari Binjai Tapan.

Baca juga: UPDATE Banjir Ranah Ampek Hulu Tapan Mulai Surut, Masih Ada Sekitar 30 Rumah Warga Terendam

Baca juga: Banjir di Ranah Ampek Hulu, Camat Sebut Ada 771 KK Terdampak, Air Lebih Tinggi dari Kejadian 2018

Baca juga: Banjir Rendam 2 Nagari di Ranah Ampek Hulu Tapan Pessel, Ketinggian Air hingga Dada Orang Dewasa

"Kondisi saat ini masih banjir karena tanggul sungai sudah jebol, lalu air mengalir ke pemukiman penduduk," ungkap Almirizon saat dihubungi TribunPadang.com, Senin (29/3/2021).

Almirizon mengungkapkan, pada Minggu malam ketingggian air mencapai leher orang dewasa.

"Kalau sekarang masih selutut, bahkan di atas lutut orang dewasa," katanya.

Almirizon menambahkan, ada sekitar 200 KK yang terdampak banjir di Nagari Binjai Tapan.

Baca juga: Hujan Guyur Padang, BPBD Keluarkan Peringatan Waspada Banjir, Longsor dan Pohon Tumbang

Baca juga: Randy Pangalila Dikaruniai Anak Pertama, Instagramnya Banjir Ucapan Selamat

Baca juga: 50 Rumah di Lubuk Alung Terendam, BPBD: Banjir Rendam Rumah Warga Mulai Malam Hari  

Saat ini aktivitas warga terputus karena lokasi tidak bisa diakses, baik dengan mobil maupun dengan sepeda motor.

"Saat ini warga masih ada yang bertahan di rumah. Meski belum bisa diakses, ada juga yang memaksakan untuk lewat karena masyarakat mau makan juga."

"Jadi yang terdampak rumah, lahan pertanian seperti sawah dan ladang," jelas Almirizon.

Baca juga: BPBD Sebut Ada 2 Titik Jalan Rusak Akibat Tergerus Banjir di Kabupaten Padang Pariaman

Baca juga: Banjir Rendam Korong Surantiah, Lubuk Alung Padang Pariaman, Beberapa Jam Hujan Deras Mengguyur

Baca juga: Banjir di Teluk Kabung Tengah Kota Padang Mulai Surut dan Normal, Warga Lakukan Bersih-bersih

Baca juga: Hujan Deras Landa Kota Padang, Banjir Rendam 122 Rumah dan 1 Masjid di Teluk Kabung Tengah

Menurut Almirizon, banjir kali ini lumayan parah dari 10 tahun terakhir. 

Kata dia, tim reaksi cepat BPBD sudah turun ke lapangan. 

Informasi terakhir akan ada dari Dinsos Pessel ke lokasi untuk mendirikan dapur umum.

Ia mengungkapkan, saat ini sebagian warga mengungsi di tempat sanak keluarga yang tidak terkena banjir. 

"Yang dibutuhkan warga secepatnya makanan cepat saji dan pakaian, itu yang tidak bisa diselamatkan karena banjir datang tiba-tiba," tukasnya. (*)
 

Berita Terkini