"Yang membuat saya lebih sedih adalah itu (rasisme) diterima ( di Liga Italia ),” klaimnya.
“Dikatakan tidak mungkin menerima rasisme, tapi itu munafik. Yang muncul di stadion adalah citra masyarakat. Rasisme ada di mana-mana," keluh Lilian Thuram.
“Masyarakat kita telah dibangun di atas gagasan bahwa menjadi kulit putih itu lebih baik, menjadi heteroseksual lebih baik, gagasan bahwa menjadi laki-laki lebih baik daripada menjadi perempuan.
“Anda dapat mengatasi gagasan ini dengan mengetahui bahwa beberapa orang tidak menginginkannya karena mereka tahu bahwa mereka diuntungkan dengan sistem ini," pungkasnya.