Epyardi Asda mengaku memilih sendiri siapa yang layak dan pantas untuk menjadi wakil bupati.
"Saya melihat dan memilih orang-orang yang masih polos, belum terkontaminasi pemikirannya dengan proyek, KKN, dan janji bohong kepada masyarakat," tegas Epyardi Asda.
Selanjutnya ia memilih orang-orang yang di mata masyarakat itu minim cacatnya sehingga tidak memberatkan dirinya dalam menghadapi Pilkada.
Bagi dia, lebih baik pasangan yang kurang dikenal, daripada dikenal tapi banyak bohongnya, banyak cacatnya, dan banyak janji tapi itu tidak dipenuhi.
Atau selama ini sudah ada jabatan tapi tidak ada berbuat ke masyarakat.
"Menurut saya itu sebuah kejelekan atau negatif yang dimiliki orang itu, itu memberatkan diri saya untuk mengkampanyekan pasangan ini," jelas Epyardi Asda.
Terkait program kerja, Epyardi Asda menyatakan sudah menyusun bersama tim kampanye.
Ia mengatakan, programnya tidak muluk-muluk, yang penting kebutuhan dasar masyarakat terpenuhi.
"Program kerja tidak muluk-muluk dengan tagline mambangkik batang tarandam, menjadikan Kabupaten Solok sebagai kabupaten terbaik di Sumatera Barat," terang Epyardi Asda. (*)