Guru SMP Vidcall dengan Presiden

Suami Guru SMPN 7 Padang Awalnya Mengira Istri Bercanda Sudah Video Call dengan Presiden Joko Widodo

Penulis: Rezi Azwar
Editor: afrizal
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden Joko Widodo saat melakukan video call dengan guru SMPN 7 Padang, Jumat (11/9/2020)

Laporan Wartawan TribunPadang.com, Rezi Azwar

TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Heritsyah, suami Rika Susi Waty guru SMPN 7 Padang tidak istrinya video call dengan Presiden Joko Widodo. 

Heritsyah menganggap istrinya bercanda ketika bercerita telah dihubungi langsung oleh Presiden Joko Widodo.

"Saya kira awalnya bercanda ditelepon Presiden, tapi setelah dilihatkan videonya baru percaya. Ternyata benar," sebut Heritsyah, Sabtu (12/9/2020).

Guru SMPN 7 Padang Video Call dengan Presiden Joko Widodo, Anak-anak Mengira Saya Ngeprank

Video Call dengan Presiden Joko Widodo, Guru SMPN 7 Padang Rika Susi Waty Tak Sangka akan Viral

Sebagai suami, Heritsyah yang saat ini menjaba sebagai Kasat Narkoba Polres Pariaman, Polda Sumbar mengaku bangga terhadap istrinya. 

Dirinya juga berharap proses belajar mengajar dapat lebih baik sesuai keinginan guru serta para orang tua murid.

Saat video call dengan Jokowi, Rika Susi Waty membahas proses belajar mengajar di masa pandemi Covid-19.

Guru Matematika SMPN 7 Padang, Rika Susi Waty yang video call dengan Presiden Joko Widodo saat ditemui di rumahnya, Sabtu (12/9/2020). (TribunPadang.com/reziazwar)

Rika Susi Waty menceritakan keinginan siswa serta para ornag tua dalam proses belajar mengajar.

Saat ditemui TribunPadang.com di rumahnya, Rika Susi Waty menceritakan dirinya berasal dari Kota Bukittinggi, Sumatera Barat (Sumbar).

Awal dirinya menjadi guru tahun 1998 dan mendapatkan SK pertaman di SMPN 11 Padang.

Pada tahun 2004, Rika pindah ke SMPN 7 Padang.

Guru SMPN 7 Padang Mengira Ditelepon Orang Kementerian, Ternyata yang Video Call Presiden Jokowi

Sebelumnya pernah honorer sebagai dosen di STKIP PGRI dan ITP.

Saat ini dirinya menjabat sebagai Wakil Kesiswaan SMPN 7 Padang, dan sudah menjabat selama 3 tahun.

"Saya tamatan IKIP (Institut Keguruan & Ilmu Pendidikan) yang saat ini bernama Universitas Negeri Padang (UNP)," kata Rikam

Selain mengajar di sekolah, Rika juga membimbing anak-anak agar dapat belajar di rumahnya.

Guru Matematika SMPN 7 Padang, Rika Susi Waty yang video call dengan Presiden Joko Widodo saat ditemui di rumahnya, Sabtu (12/9/2020). (TribunPadang.com/reziazwar)

"Itu bukan keinginan saya, tapi anak-anaknya yang minta. Selain itu juga ada pembinaan anak-anak untuk persiapan olimpaide," katanya.

Karena permintaan anak-anak, Rika pun mengizinkan anak-anak untuk datang belajar ke rumahnya.

* Suka Duka Rika Susi Waty Menjadi Seorang Guru Matematika

Menjadi guru matematika, diakui Rika Susi Waty banyak suka dukanya. 

Bagi kebanyakan siswa, guru matematika adalah guru yang paling menakutkan dan pemarah.

"Stigma itu yang ingin saya hilangkan," ujar Rika.

Ia menginginkan menjadi sosok guru yang disayang oleh anak-anak serta dicintai oleh muridnya.

Selain itu, pemahamannya untuk menghilangkan pemikiran anak-anak yang berpikiran kalau guru matematika menakutkan juga diberikan kepada guru lainnya.

Dirinya ingin mengubah pola pikir anak-anak agar jangan takut melihat guru matematika.

Salah satu cara untuk merubah pola pikir tersebut dengan mengajar dengan senyuman dan mengajar dengan hati.

Rika juga mengaku bisa marah kepada siswanya yang tidak sesuai dengan aturan.

Namun, setelah dimarahi dengan cara yang benar, murid-murid dapat dekat dengan dirinya.

"Kalau ada anak-anak yang tidak sesuai dengan aturan, saya marah. Tapi setelahnya itu, saya malah dekat dengan anak-anak. Tapi karena Covid-19, saya tidak dekat dengan anak-anak," sebutnya.(*)

Dikira Ngeprank

Guru SMPN 7 Padang, Rika Susi Waty (50), mendapat kesempatan langka  video call dengan Presiden Joko Widodo.

Namun, siapa kira awalnya banyak yang menganggap dirinya sedang bercanda.

Ada yang menganggap Rika Susi Waty bercanda bahkan siswanya mengatakan kalau dirinya sedang 'ngeprank'.

Video Call dengan Presiden Joko Widodo, Guru SMPN 7 Padang Rika Susi Waty Tak Sangka akan Viral

Guru SMPN 7 Padang Mengira Ditelepon Orang Kementerian, Ternyata yang Video Call Presiden Jokowi

"Anak-anak mengatakan kalau saya ngeprank, dan setelah melihat video baru percaya," kata Rika, Sabtu (12/9/2020).

Rika berharap apa yang telah disampaikannya terkait proses belajar mengajar dapat dilaksanakan secara langsung dapat direalisasikan.

Karena, ia ingin sekali pembelajaran tersebut dilaksanakan secara tatap muka walaupun dibuatkan shift secara bergantian.

"Mungkin satu shift berisi 15 murid saja. Kadang ada anak-anak yang memang tidak paham, dan itulah harapan besar saya," sebutnya.

Selain itu, suaminya juga tidak percaya dan menganggapnya sedang bercanda pada saat menceritakan kisahnya.

Namun, akhirnya percaya setelah melihat video percakapannya dengan Presiden Joko Widodo.

Diberitakan sebelumnya, viral video seorang guru Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 7 Padang video call dengan Presiden Joko Widodo.

Video tersebut diposting oleh akun Youtube Sekretariat Presiden dengan judul 'Saat Presiden Jokowi Video Call Dengan Bu Rika, Guru SMPN 7 Padang'.

Seorang Guru SMPN 7 Padang Video Call dengan Presiden Jokowi, Berharap Proses Belajar Tatap Muka

Guru tersebut bernama Rika Susi Waty umur 50 tahun dan videonya dipublikasikan oleh akun Youtube Sekretariat Presiden pada tanggal 11 September 2020.

Percakapannya dengan Presiden menceritakan terkait proses belajar di masa pandemi.

Rika Susi Waty merupakan seorang guru Matematika yang juga menjabat Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan SMPN 7 Padang.

Perempuan asal Bukittinggi ini tidak menyangka akan mendapat panggilan video call langsung dari Presiden Joko Widodo.

Guru Matematika SMPN 7 Padang, Rika Susi Waty yang video call dengan Presiden Joko Widodo saat ditemui di rumahnya, Sabtu (12/9/2020). (TribunPadang.com/reziazwar)

Berbicara mengenai proses belajar mengajar di masa pandemi Covid-19, Rika Susi Waty menceritakan keinginan siswa serta para ornag tua dalam proses belajar mengajar.

Rika tinggal bersama suami dan anaknya di Aspol Lolong, Kecamatan Padang Barat, Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar).

"Saya melakukan video call (melalui WhatsApp) dengan Presiden Joko Widodo pada Rabu tanggal 2 September 2020," kata Rika yang ditemui di rumahnya, Sabtu (12/9/2020).

Rika tidak mengetahui akan ditelepon melalui panggilan video oleh Presiden Joko Widodo.

"Tidak tahu dan kaget juga bisa ditelpon beliau (Joko Widodo). Setahu saya yang menghubungi hanya dari Kementerian, dan saya kira hanya dari Kementerian yang menelpon," kata dia.

Saat ditelepon Presiden Jokowi, Rika sedang berada di ruangannya di sekolah. 

Saat itu juga sedang ada tamu orang tua murid.

Dirinya, pertama kali ditelepon sekitar pukul 13.00 WIB dari nomor yang tidak diketahui karena tidak muncul namanya.

"Saya angkat, dan saya tanyakan dengan siapa dan ada apa. Ia mengatakan kalau dapat nomor saya dari Kementerian dari Jakarta, dan dia meminta izin untuk melakukan video call," sebutnya.

Karena nomor yang ditelpon tidak terhubung dengan WhatsApp, Rika pun mengirimkan nomor HP yang terhubung dengan aplikasi WhatsApp.

Selanjutnya, ia minta izin karena ada tamu dan hendak salat dulu.

Rika diminta untuk sedikit rapi, tapi belum dikatakan akan berbicara dengan siapa.

Setelah pukul 13.30 WIB ditelpon lagi dan dikatakan sinyal kurang bagus sehingga direncanakan untuk diulangi lagi.

"Sekitar pukul 14.00 WIB ditelpon lagi, dan dikatakan ada yang mau berbicara sama saya. Pemikiran saya orang dari Kementerian dan ternyata langsung bapak Jokowi. Baru kaget saya, saya katakan kaget Pak," kata dia.

Ia kaget setelah Joko Widodo membuka masker, selanjutnya baru bercerita terkait belajar daring seperti yang ada di video Youtube.

"Pembicaraan saya dengan bapak Jokowi sesuai yang ada di dalam Youtube, yaitu bagaimana pembelajaran daring yang ada di Padang. Ditanya apa kendalanya, apakah ada anak-anak memiliki HP android semuanya," ujarnya.

Lalu, ia bercerita kalau ada dua muridnya yang tidak memiliki HP Android, dan dilakukan pengecekan langsung ke rumah untuk dicarikan solusinya.

Pihaknya, akhirnya memfasilitasi anak-anak yang kurang mampu agar dapat belajar daring.

Ia juga mengatakan dalam minggu ini ada orang tua murid yang datang sambil menangis kepada dirinya akibat kesulitan belajar daring.

Orang tua murid tersebut mempunyai HP satu dan dipakai oleh 3 orang anaknya.

Namun, HP tersebut sudah mulai bermasalah karena sudah lama dipakai.

"Akhirnya kita dapat beasiswa dari Bank BRI, dan Alhamdulillah ada 20 anak kita yang dapat. Satu anak Rp 2 juta, dan itu kita bagikan. Yang penting murid saya punya Android," ungkapnya.

Beasiswa tersebut dibelikan HP Android yang harganya murah, tapi dapat dipakai anak-anak untuk belajar daring.(*)

Berita Terkini