Pentingnya Social Distancing dan Physical Distancing untuk Redam Penyebaran Covid-19
Laporan Wartawan TribunPadang.com, Rizka Desri Yusfita
TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Sumbar dr Pom Harry Satria mengimbau masyarakat untuk benar-benar memahami tentang virus corona (coronavirus disease) atau Covid-19.
Pemahamam tentang virus itu adalah suatu infeksi yang sangat dipengaruhi oleh daya tahan tubuh atau antibodi.
Karena virus corona itu sampai hari ini belum ada pengobatan yang pasti, tapi masa inkubasinya ialah selama dua hingga empat belas hari.
Pada masa inkubasi itu akan ada proses di dalam tubuh menerima infeksi dan membentuk pertahanan tubuh.
"Saat pertahanan tubuh sudah terbentuk maka tubuh kita akan melawan infeksi virus itu," kata dr Pom Harry Satria.
• Pemprov Sumbar Mulai Lakukan Pembatasan Selektif di Akses Keluar-Masuk Sumbar
• VIDEO - Pasien Positif Corona yang Dirawat di SPH Dikabarkan Meninggal Dunia
Artinya dalam waktu empat belas hari setelah masa inkubasi itu selesai, tidak ada keluhan akibat infeksi virus tersebut, maka seseorang itu bisa dinyatakan bebas dari infeksi virus tersebut.
Namun, tambahnya, bukan berarti tidak akan terinfeksi lagi. Tetap ada peluang terinfeksi.
"Setelah dia dinyatakan sembuh, apakah dia bisa terinfeksi lagi? bisa, kalau dia terpapar lagi dari orang yang sudah terinfeksi," ungkap dr Pom Harry Satria.
Dia menegaskan bukan berarti seseorang yang sudah melewati masa inkubasi dua sampai empat belas hari itu kemudian dia bisa kemana-mana.
"Tidak ada suatu keadaan ketika hasilnya negatif, sekarang hingga besoknya negatif, tidak begitu," sebut dr Pom Harry Satria.
Menurutnya, hal itu yang perlu dipahami bersama.
Seseorang tersebut tetap akan berpeluang terinfeksi kalau dia terpapar dari orang yang telah terinfeksi.
"Itulah alasan pemahaman Social Distancing dan Physical Distancing karena droplet infeksi," terang dr Pom Harry Satria.