"Perangkap tersebut semula dipasang untuk mengurangi gangguan hama Babi yang mengganggu tanaman kebun warga," kata Ade Putra kepada TribunPadang.com, Kamis (16/1/2020).
Ade Putra menjelaskan, evakuasi berlangsung tegang dan mencekam.
Tim BKSDA yang berjumlah 5 orang disaksikan puluhan warga setempat, harus berupaya keras melalukan steril lokasi jerat.
Hal itu karena beberapa kali petugas mendapatkan 'ancaman' dari induk beruang yang berjaga dan berusaha melindungi anaknya yang terjerat.
"Beberapa kali kami diserang. Tapi kami memakai perlengkapan keamanan serta lokasi sudah disterilkan," ungkap Ade Putra.(*)
Berita selengkapnya klik di sini!